- TikTok @ayuniehusna
Viral! Warganet Malaysia Sindir Ulah Netizen Indonesia yang Suka Ubah Lagu Apapun dengan Musik Koplo: Lagu Sedih Jadi Gak Sedih
Jakarta, tvOnenews.com - Viral di media sosial seorang warganet Malaysia mengomentari sikap dari netizen Indonesia yang suka mengubah lagu apapun menjadi musik koplo.
Hal tersebut diunggah oleh akun Tiktok dengan nama @ayuniehusna. Dia membagikan tanggapannya sebagai warga Malaysia yang melihat fenomena netizen Indonesia sering mengubah lagu menjadi musik koplo.
Tanggapan itu kemudian viral dan ramai dibicarakan di jagad maya. Tidak hanya di Tiktok, tetapi hal tersebut juga banyak diperbincangkan di media sosial X.
Dalam video singkat yang berdurasi 29 detik itu, warga negara Malaysia tersebut bertanya kepada teman-temannya yang berada di Indonesia terkait alasan mereka sering mengubah lagu apapun menjadi musik koplo.
“Aku mau bertanya sama teman-teman ku yang berada di Indonesia ya, kenapa lagu di Indonesia banyak di koplo-kan?,” kata pemilik akun Tiktok @ayuniehusna.
@ayuniehusna kenapa yaaa? gak sedih gue ?♬ original sound - MyExplorerPlace - MyExplorerPlace
Kemudian dia mencontohkan beberapa lagu yang dijadikan koplo oleh orang Indonesia, salah satunya berjudul 'Suci dalam Debu' karya grup musik asal Malaysia, Iklim.
“Contoh ya lagu Malaysia baru-baru ini, aku jalan di Indonesia kan, lagunya: 'Suatu hari nanti pasti kan bercahaya,” ujarnya sambil menyanyikan lagu tersebut.
Ia kemudian terheran lagu tersebut yang tadinya normal-normal saja tiba-tiba di tengah lagu diputar langsung berubah menjadi musik koplo.
“Tiba-tiba ada bunyi (teriakan) 'aa', tiba-tiba ada bunyi gendang,” ucapnya.
Menurutnya, lagu tersebut seharusnya bernuansa sedih, tetapi setelah masuk ke Indonesia lagu itu justru berubah menjadi beraliran koplo.
“Kan lagunya buat healing, lagu-lagu sedih tapi di koplo-kan, jadi ya gak sedih lah, kek gimana itu,” tambahnya sambil menertawakan kebiasaan tersebut.
Tren musik koplo atau dangdut memang tengah meningkat popularitasnya dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini karena sebagian masyarakat Indonesia lebih menyukai lagu yang diiringi ketukan gendang. (han)