- Kolase tvOnenews.com
Sebelum Ditantang oleh Abah Jawara Garut, Hercules Pernah Mendekam Di Jeruji Besi karena Obrak-abrik RSCM, Tujuannya…
tvOnenews.com - Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan oleh video ajakan duel dari seorang jawara garut kepada Ketua Umum Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Rosario de Marshall atau akrab disapa Hercules.
Video ajakan duel tersebut diutarakan seorang pria yang menyebut dirinya sebagai Abah itu tersebar di media sosial X.
Seperti yang diunggah oleh akun @m1n4_95, terlihat pria tua itu menantang duel Hercules secara terbuka satu lawan satu.
“Hercules diajak separing sama Jawara Garut. Mantap Bah… ada yang kenal dengan Abah dari Garut ini?” tulis akun @m1n4_95.
Dengan mengenakan pakaian serba hitam (pangsi) lengkap dengan penutup kepala (iket), pria dengan janggut dan kumis putih tersebut berani menantang duel Hercules.
“Assalamualaikum, yeuh bewara bejakeun ka Hercules, diadu jeung Abah sparing. Ari bener-bener lalaki mah.
(Assalamualaikum, ini pengumuman, kasih tahu Hercules, duel dengan Abah, sparing kalau benar-benar lelaki),” ungkap pria tersebut.
Namun, mungkin banyak yang belum mengerti mengapa Jawara Garut ini menantang Hercules. Siapakah sosok Hercules sebenarnya?
Rosario de Marshall atau yang lebih populer dengan nama Hercules merupakan sosok mantan preman legendaris yang masih memiliki daya tarik untuk diperbincangkan.
Sebab, dahulu Hercules dikenal sebagai preman legendaris yang sosoknya sangat ditakuti banyak orang.
Hercules dikenal memiliki nyali yang besar, cenderung tak takut pada musuhnya. Bahkan, banyak orang yang menghindari berurusan dengan sang preman legendaris tersebut.
Sebelum dirinya bertaubat, salah satu kisah Hercules yang tak pernah terlupakan yaitu dirinya pernah 'mengobrak-abrik' Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Hercules atau Rosario de Marshall. (Ist)
Seperti apa kisah Hercules saat dirinya dikenal sebagai preman legendaris? Simak informasinya berikut ini.
Seperti yang dikutip pada buku X-Files (terbitan tahun 2013) karya ahli forensik Mun'im Idries, kisah Hercules bikin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo porak-poranda, hingga membuat meja bedah berantakan, dan lemari pendingin pun dibobol.
Saat itu, Hercules datang bersama puluhan teman-temannya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Kedatangan Hercules cs dan menyerbu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo bertujuan untuk melakukan protes akibat tak terima jasad temannya bernama Fernando Helio Prada dipenuhi jahitan.
Untuk diketahui, Fernando Helio yaitu teman Hercules sesama orang Timor-timur yang tewas akibat luka tusuk di bagian punggung.
Rekan Hercules itu ditikam oleh dua orang pemuda di Kafe Bengkel di Jalan Sudirman, Senin (30/10/2000).
Saat itu, Fernando bekerja sebagai petugas parkir sekaligus keamanan di Kafe Bengkel.
Selesai bertugas, sekitar pukul 02.00 WIB, Fernando memasuki sebuah mobil Toyota Kijang di area parkir tempatnya bekerja.
Di dalam mobil tersebut terdapat dua pemuda bernama Rifani dan Andi.
Terjadi percekcokan di dalam mobil hingga Fernando Helio Prada mengalami penikaman oleh Rifani di bagian punggung.
Setelah ditikam, Fernando Helio Prada dilempar dari mobil dan ditolong oleh teman-temannya. Sementara, Rifani dan Andi melarikan diri menggunakan mobil tersebut.
Fernando yang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Kebayoran Baru, namun dalam perjalanan nyawanya tidak dapat ditolong.
Kemudian, pagi harinya, jasad Fernando Helio Prada dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Pihak polisi pun saat itu disebut meminta mayat Fernando Helio Prada untuk diautopsi.
Emosi Hercules cs meledak saat datang ke RSCM dikarenakan autopsi yang dilakukan dokter Agus terhadap Fernando Helio Prada.
Dalam berbagai sumber disebutkan, pada Selasa (31/10/2000), pukul 12.30 WIB, rekan-rekan Fernando Helio Prada melakukan protes karena merasa tidak terima jasad Fernando Helio dipenuhi jahitan.
Mereka memprotes dokter yang melakukan autopsi karena ditudingnya dilakukan tanpa persetujuan keluarga.
Namun dalam buku berjudul Indonesia X-File itu, pihak rumah sakit Cipto Mangunkusumo justru mengaku sudah membicarakan dan mendapat izin dari keluarga korban.
Rekan-rekan Fernando Helio Prada saat itu menduga dan menuduh dokter telah mencuri organ-organ penting dari tubuh temannya.
Saat itu, dr Mun'im yang pernah mengautopsi jasad Munir, mencoba menenangkan Hercules dan teman-temannya yang sedang emosi.
saat itu dr Mun’im menjelaskan bahwa organ Fernando Helio Prada tidak ada yang hilang dan mencoba memberitahu prosedur autopsi yang dilakukan.
Namun, saat itu dr Mun'im justru dijadikan sandera agar membuka kembali jahitan jasad Fernando Helio.
Kakak dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Agus Purwadianto juga saat itu mencoba untuk ikut menjelaskan kepada Hercules dan teman-temannya yang sedang emosi, namun tidak didengar.
Justru, Agus Purwadianto malah dibogem hingga bibirnya berdarah.
Saat itu, pihak rumah sakit Cipto Mangunkusumo pun langsung menghubungi kepolisian.
Buntut kejadian tersebut, para dokter forensik RSCM pun mogok kerja selama tiga hari akibat trauma dengan aksi protes Hercules cs.
Namun pada akhirnya, akibat ulah Hercules dan tiga rekannya itu, mereka saat itu ditangkap dan diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Adapun pada Selasa 20 Desember 2000, Hercules dan ketiga rekannya divonis 2 bulan penjara.
Hercules atau Rosario de Marshall. (Kolase tvOnenews)
Dapat Tugas dari Kopassus
Sosok Rozario de Marshall atau lebih akrab disapa Hercules kerap tersangkut dengan kasus kriminal dan dikenal sebagai preman berbahaya dan bernyali besar.
Bukan tanpa alasan, sebab Hercules merupakan sosok yang 'langganan' berurusan dengan hukum dan juga keluar masuk penjara.
Bermacam-macam kasus pernah membuat Hercules sampai mendekam di jeruji besi. Misalnya saja, pada kasus di tahun 2018.
Pria yang dikenal sebagai preman Tanah Abang ini sempat diringkus oleh jajaran Polres Metro Jakarta Barat di rumahnya, Rabu (21/11/2018).
Penangkapan Hercules terkait penguasaan lahan terhadap PT Nila Alam di Kalideres, Jakarta Barat, sejak Agustus hingga November 2018.
"Kasusnya itu terkait dengan penyerangan kompleks ruko di Kalideres, PT Nila Alam oleh 60 orang preman, dipimpin langsung oleh Hercules," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi, Rabu (21/11/2018), dalam wawancara bersama sejumlah wartawan.
Adapun Hercules saat itu resmi berstatus sebagai tersangka dan dijerat Pasal 170 KUHP tentang Perusakan terhadap Barang atau Orang dan Pasal 335 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan, dengan ancaman penjara 7 tahun.
Nah, berbicara soal sosok Hercules, pria asal Timor Timur ini memang kerap berurusan dengan pihak berwajib.
Melansir dari cuplikan tayangan Apa Kabar Indonesia Malam TV One, pada tahun 2005, Hercules dan anak buahnya melakukan penyerangan di kantor surat kabar Indopos.
Bahkan, atas perbuatannya itu, Hercules divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Kasus lainnya, pria yang dikenal sangar ini kembali ditangkap polisi pada maret 2013. Kali ini, ia dicokok terkait kasus pemerasan di Kembangan, Jakarta Barat.
Hercules dijerat pasal 160 tentang penghasutan dan pasal 214 karena melawan petugas saat ditangkap. (abs/kmr)