- tim tvOne - Lucas Didit
Eco Enzim, Hasil Fermentasi Untuk Mengatasi Masalah Sampah
Gunungkidul, DIY-- Berawal dari keprihatinan tentang bau sampah yang sering mengganggu lingkungannya, Jumirah (52), dan ibu-ibu rumah tangga warga Padukuhan Jati kuning, Kalurahan Ngoro Oro, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, saat ini rutin memproduksi Eco Enzim.
Eco Enzim adalah cairan yang dibuat dari sisa-sisa sayuran yang tidak bisa dimasak, serta kulit atau buah buahan yang difermentasi, sampai selama tiga bulan.
Manfaat dari Eco Enzim ini sangat banyak, diantaranya mengurangi bau sampah, sebagai cairan pembersih lantai, serta obat luka atau gatal-gatal.
"Awalnya lingkungan di sini merasa sangat terganggu dengan bau tumpukan sampah dan bau tak sedap kotoran ayam, dari sebuah peternakan ayam," terang Jumirah, Minggu (19/12/2021).
Di rumahnya, Jumirah bersama ibu-ibu lainnya terlihat sedang sibuk mencuci sisa sayuran, yang dicampur dengan kulit buah-buahan. Mereka mempersiapkan proses fermentasi untuk membuat Eco Enzim ini.
"Sisa sayuran dan kulit buah yang masih segar ini dicuci bersih dan di potong menjadi kecil-kecil, kemudian ditambahkan tetes tebu atau bisa juga diganti dengan gula jawa atau gula aren," kata Jumirah.
Meski proses pembuatan Eco enzim ini cukup sederhana, namun dibutuhkan takaran perbandingan yang tepat pada bahannya.