Kisah Perjalanan Awal Hercules dan John Kei: Dari Jalanan Surabaya ke Puncak Kekuasaan Premanisme di Jakarta.
Sumber :
  • Antara

Kisah Perjalanan Awal Hercules dan John Kei: Dari Jalanan Surabaya ke Puncak Kekuasaan Premanisme

Jumat, 1 Maret 2024 - 18:20 WIB

tvOnenews.com - Baru-bari ini sosok Hercules kembali menjadi hangat di media sosial maupun media massa, buntut dari tantangan seseorang yang mengaku sebagai Jawara Garut.

Sosok Abah yang mengaku Jawara Garut ini melontarkan tantangan duel kepada Hercules lewat sebuah video yang kemudian viral di media sosial.

Namun tak hanya Hercules, ada satu sosok lagi yang juga dianggap sebagai preman legendaris Indonesia.

Siapa yang tak kenal dua sosok preman legendaris, John Refra alias John Kei dan Rozario de Marshall alias Hercules dan John Kei.

Pasalnya terdapat kisah kelam John Kei dan Hercules, dua preman bernyali besar, yang bahkan pernah bunuh orang hingga mengobrak-abrik Rumah Sakit 

Tentu saja, dua sosok preman legendaris, John Kei dan Hercules namanya sudah banyak dikenal di Indonesia, dengan reputasinya di masa lalu yang identik dengan premanisme.

Baik John Kei dan Hercules, keduanya sama-sama mempunyai catatan gelap di masa lalu.

Apalagi mereka berdua identik dengan sebagai sosok yang preman yang seram dan sama-sama dikenal bernyali besar. 

Bisa dibilang, siapapun akan malas jika sudah harus berurusan dengan dua sosok preman legendaris, John Kei dan Hercules. 

Seperti apa kisah premanisme John Kei dan Hercules di masa lalu? Kisah John Kei Dimulai dari sosok John Kei. Ya, sosok John Refra alias John Kei dikenal sebagai sosok yang banyak ditakuti orang.

Hal itu bukan tanpa alasan, John merupakan salah satu preman yang ditakuti banyak orang. Reputasi John Kei di dunia kriminal bukan kaleng-kaleng, dia tergolong preman yang urusan kriminal kelas berat.

Bahkan kebanyakan orang justru cenderung menghindari berurusan dengan John Refra alias John Kei.

Saking dianggap menakutkan, John Kei sang preman itu pun dijuluki sebagai The Godfather. Meski begitu, saat di Lapas Nusakambangan, ada yang menarik terlihat dari sosok John Kei saat itu.

Adapun John Kei sang preman yang menakutkan dan dikenal kejam telah berubah menjadi sosok yang cukup lebih baik setelah mendekam di penjara Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam wawancara bersama Andy F Noya pada acara Kick Andy, John Kei memberikan kesaksian tentang perjalanan hidupnya selama di mendekam di penjara Nusakambangan.

Pria kelahiran 10 September 1969 lahir asal pulau Kei, Ambon, Maluku Tenggara itu mengatakan kepada Andy F Noya bahwa masa kecilnya dilalui dengan kemiskinan. 

"Saya lahir dari keluarga yang merupakan petani, bapak saya petani, ibu saya petani, miskin. Masa kecil saya setiap pulang sekolah, senior-senior kita adu kita untuk berantem (bully), kalau berantem, kalau satu kalah, udah jadi dua lawan satu, jadi dari kecil saya sebenarnya sudah hobi berantem," kata John Kei seperti dilansir dari tayangan Kick Andy Metro TV, Jumat (12/4/2019).

John Refra alias John Kei saat melakukan wawancara bersama Andy F Noya pada 2019 lalu. (Capture YouTube/Kick Andy) Menurut John Kei, masa kecilnya pahit, karena harus melalui kemiskinan, dan bully. 

"Pahit masa kecil saya, miskin dan sering berkelahi," ujar John Kei. Pada kesempatan wawancara tersebut, Andy F Noya menanyakan pendidikan John Kei. "Anda pendidikannya sampai di mana?," tanya Andy F Noya.

Kemudian, John Kei menjawab pertanyaan Andy F Noya. 

"Saya di SMEA, seharusnya di STM, dan sebetulnya ini bertentangan dengan keinginan saya, tapi karena orang tua miskin, maka saya sekolah di SMEA, dari situ saya merasa sangat tidak sesuai, makannya saya jadi malah suka berantem-berantem di sekolah, akhirnya sekolahnya putus di SMEA waktu mau naik ke kelas dua," kata John Kei.

Meski begitu, John Kei mengaku mendapat ijazah setelah mengikuti ujian persamaan. "Saya ke Jakarta, akhirnya di sana saya dapat ijazah persamaan (selevel SMA)," kata John Kei.

Pergi ke Surabaya Kisah John Kei meninggalkan kampung halaman pertama kalinya adalah untuk menuju Surabaya, Jawa Timur.

Saat itu, John Kei meninggalkan kampung halaman dengan usianya yang masih tergolong muda, yakni 18 tahun.

"Saya punya tekad, karena hidup di kampung itu miskin, kalau miskin, kan, dilihat orang, kan, hina (direndahkan). Di situ saya punya tekad, saya harus keluar dari kampung, saya harus berhasil (di luar) dan nanti balik ke kampung," kata John Kei.

Perjalanannya ke Surabaya pun tidak berjalan mulus, John Kei yang tidak mempunyai uang sepeser pun, hanya bermodalkan nekat memasuki kapal menuju Surabaya. 

"Saya sama sekali tidak punya uang, akhirnya saya loncat masuk ke kapal tujuan Surabaya, kemudian saat ditagih tiket, saya jelaskan pada petugasnya, bahwa saya tidak punya uang, tidak punya tiket, dan akhirnya saya diminta untuk bekerja membersihkan kapal," kata John Kei.

Sesampainya di Surabaya, John Kei pun tinggal bersama saudaranya, selama kurang lebih tiga bulan.

Namun, tinggal bersama saudaranya selama tiga bulan, diakui John Kei terdapat ketidakcocokan antara dia dan saudaranya itu. 

Akhirnya, John Kei pun memutuskan untuk meninggalkan saudaranya dan hidup di jalanan. 

"Mungkin 2, 3 bulan tinggal bersama, dan enggak cocok, akhirnya keluar dan tidur di emperan jalan, menggelandang di jalanan Surabaya," kata John Kei.

(udn)

Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral