Kuliner lumpia khas Semarang.
Sumber :
  • Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno

Tak Seperti Dulu, Pembuat Lunpia Semarang Kini Masih Terimbas PPKM

Minggu, 26 Desember 2021 - 10:28 WIB

Semarang, Jawa Tengah - Setiap masa libur panjang, oleh-oleh menjadi buruan para pelancong di berbagai daerah. Begitu juga di Kota Semarang. Wisatawan yang jalan-jalan menikmati liburan di ibu kota Jawa Tengah ini, menjadikan makanan khas lunpia sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan para sohib.

Hal itu membuat para pedagang lunpia biasanya menaikkan jumlah produksi. Rejeki pun berimbas kepada para perajin kulit lunpia yang selama menjadi pemasok andalan bagi mereka yang membuka usaha kuliner lunpia di Semarang.

Tapi itu dulu, semenjak pandemi hingga menjelang tahun baru 2022, kondisinya masih belum begitu pulih seperti masa normal sebelum pandemi. Harapan tahun ini produksi akan naik, harus disimpan dulu, mengingat pembatasan kegiatan masyarakat masih diberlakukan meski situasi sudah membaik.

Seperti terlihat di sudut Kampung Bonlancung, Kelurahan Kranggan, Semarang Tengah. Warga di sini hampir semua bekerja sebagai pembuat lunpia dan óperajin kulit lunpia. Mereka memanfaatkan teras rumah petak menjadi dapur khusus untuk membuat kulit lunpia. 

Menurut salah satu perajin, Sumiyati (40), produksi kulit lunpia itu menyesuaikan seberapa laku lunpia yang dibuat oleh para pedagang oleh-oleh lunpia.

"Yang jual lunpia matang itu pesennya kulit kan di sini, di Bonlancung. Jadi kita bikinnya ya manut pesenan. Ini para penjual lunpia kan juga lagi mengeluh karena masih PPKM, sehingga produksinya masih belum kembali seperti dulu," kata Sumiyati sambil membuat kulit lunpia, Sabtu (25/12/2021).

Sumiyati tetap bersyukur, meski belum normal tapi pesanan masih jalan terutama dari luar kota. Dalam sehari ia dan kelompoknya masih bisa membuat lima ribu lembar kulit lunpia. Meski jumlah itu masih jauh dari masa normal yang bisa membuat sepuluh ribu lembar per hari.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
43:11
04:17
01:49
02:45
04:20
Viral