- Kolase Tim tvOnenews
Akibat Frustrasi Kena PHK, Pemuda ini Tergiur Rayuan Temannya Dapat Uang dengan Cara Cepat, Ternyata Jadi Gigolo
tvOnenews.com - Salah satu kisah menarik datang dari seorang pria ganteng, lajang yang mengaku pernah layani istri pejabat untuk memuaskan nafsunya.
Bahkan Steven (nama samaran) mengaku jika ia pernah mendapat bayaran yang tak main-main.
Kisah ini bermula saat Steven mendapatkan tawaran pekerjaan dari seorang kawan setelah dirinya di PHK saat masa pandemi Covid-19.
Karena saat itu dia menjadi pengangguran dan butuh penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari, akhirnya Steven mengambil tawaran tersebut.
Steven mengungkapkan jika pernah menjadi pemuas nafsu tante-tante yang merupakan istri seorang pejabat.
Dilansir dari YouTube Reyben Enterainment, Selasa (7/5/2024) berikut adalah kisah Steven, pemuda ganteng yang mengaku jujur pernah jadi pemuas nafsu istri oknum pejabat yang akrab disapa bos.
"Akhirnya gue dateng ke lokasi, waktu itu di daerah Slipi. Ke rumah kontrakan sebenarnya, kontrakan kecil," ujar Steven.
"Bosnya ini karena kebanyakan duit, jadi banyak selingkuhan, banyak istri juga ditinggalin sama dia," ujar Steven.
Kemudian Steven bercerita bahwa istri selingkuhan bos tersebut tidak dibiarkan begitu saja.
"Jadi dia akan meng-hire cowok-cowok, yang ganteng-ganteng untuk nemenin istri-istrinya ini. Simpanan-simpanannya ini gitu lo," paparnya.
Tak hanya itu saja, bos tersebut juga memiliki guna-guna untuk memikat para istri, sehingga mereka seperti hilang ingatan.
Sehingga setiap ada laki-laki yang datang ke rumah sang istri, maka dianggap seperti suaminya.
Steven mengaku jika dia dibayar untuk menggantikan peran si bos, termasuk untuk melayani para istri tersebut, bukan lain untuk menyenangkan para istri.
"Karena saya kan dibayar ya. Satu juta sehari. Jadi satu juta tuh untuk nemenin dia (istri bos) jalan, makan, nonton. Dan ya memang kalo perempuannya senang segala macem. Dan itu pengawalnya ikut di belakangnya." papar Steven.
Kemudian saat malam tiba, Steven akan ditawari menginap hingga berhubungan badan dengan istri bos.
"Tapi permainannya oke?," tanya host.
"Ya ibu-ibu gimana sih. Ya permainannya standar aja si, kayak ibu-ibu biasa lah. Karena sudah berumur juga ya," papar Steven.
Steven berusaha untuk menikmati hal tersebut sebagai pekerjaan layaknya menjadi suami orang.
Sehingga tujuannya adalah hanya tentang uang, meskipun dari segi penampilan sang istri bos bahkan tidak membuatnya bergairah.
Meski mengaku dapat bayaran dari pekerjaan tersebut, tapi di sisi lain Steven mengaku bahwa dirinya seperti dipenjara karena tidak bisa pergi dengan bebas.
Steven mengaku ia bekerja selama 6 bulan, dan setiap pertemuan mendapatkan satu juta rupiah.
Akan tetapi setelah itu, ajudan bos tersebut menawarkan pekerjaan lain yang cukup berat.
Karena dia harus menemani selingkuhan bos dengan usia yang lebih mudah, namun lebih sulit didekati.
"Bos ini menghire talent-talent yang ganteng-ganteng. Tapi yang ini lebih spesifik, tingginya harus sekian, yang gini, yang gini," ujar Steven.
"Ya dibilang cakep si engga banget, tapi lebih muda usia 30an. Dibilang lebih nafsu sih iya," ujarnya.
Steven mengaku berhubungan intim juga dengan selingkuhan si bos yang rata-rata seorang janda. Bahkan dia dibayar dua kali lipat lebih mahal, tapi dengan target yang lebih serius.
"Karena finalnya ini kita harus menjadi suami benerannya. Jadi semuanya sama diguna-guna juga," ungkap Steven.
Akan tetapi bedanya, di rumah selingkuhan tersebut ada kedua orang tua yang mengetahui jika Steven merupakan bos kaya yang memiliki hubungan dengan sang anak.
Bahkan lebih gilanya lagi, bos tersebut juga mengirim guna-guna kepada keluarga selingkuhannya agar percaya bahwa Steven adalah kekasihnya.
"Selama kita kuat bayar dukunnya, selama itu juga guna-guna berjalan," ungkap Steven. (udn)
Trigger warning: Artikel ini tidak ditujukan untuk memberi contoh perilaku dan fenomena buruk yang diulas dan sedang jadi perbincangan hangat di media sosial. Penulis memohon kebijaksaan pembaca, dan berkonsultasi dengan pihak terkait jika artikel ini memicu emosional pembaca.