- Kolase tvOnenews.com
Tak Ada Korban Selamat, dr Sumy Hastry Purwanti Ungkap yang Sebenarnya Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182: Dead Body Can Talk
Jenazah korban tidak boleh dibersihkan selain oleh ahlinya, sebab bila dibersihkan dikhawatirkan akan menghilangkan potongan tubuh lainnya untuk mencocokkan pada tubuh korban.
“Belum, memang nggak boleh (dibersihkan) orang lain. Memang harus ahlinya, tim post-mortem. tim post-mortem gitu dan kita memang one by one pada masing-masing bodypart itu. Wah ratusan ya (potongan tubuh). Iya, Bayangkanlah satu tubuh misalnya terbelah banyak. Nah satu tubuh saja bisa 100 lebih (potongan tubuh),” jelas dokter Hastry.
Ia mengatakan bahwa kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ini berbeda dengan kecelakaan pesawat lainnya. Pesawat ini hancur karena kecepatan tinggi saat jatuh yang kemudian berbenturan dengan air.
Bahkan benturan tersebut dapat membuat badan pesawat menjadi pecah seketika hingga korban yang berada di dalam pesawat tersebut hancur dan berbentuk serpihan tubuh.
“Jadi saya tuh mengikuti hampir di setiap kecelakaan pesawat di Indonesia, dan kecelakaan pesawat ini memang kerasnya yang crash banget, hancur gitu karena kecepatan dan yang mungkin jatuh dengan cepat tinggi dan berbentuk air jadi bisa patah pesawatnya berkeping-keping jadi termasuk bagian tubuh. Termasuk manusia di dalam jadi bagian tubuh,” tuturnya.
Ketika Denny Darko mewawancarai dr Hastry dalam tayangan tersebut, pihaknya belum menemukan adanya luka bakar dari tubuh korban.
Sebab, Denny Darko mengatakan sebelumnya terdapat sebuah spekulasi yang mengatakan pesawat tersebut meledak sebelum jatuh ke perairan.