- Kolase foto tim tvOnenews
Sosok Linda Bisa Ungkap Kejahatan Pelaku yang Habisi Eki dan Vina Cirebon dengan Cara Kesurupan Arwah? Akhirnya Terungkap dari Kacamata Metafisika, Sebenarnya...
tvOnenews.com - Belakangan kasus Vina Cirebon kembali menjadi perbincangan publik usai diangkat menjadi film layar lebar.
Vina, gadis 16 tahun menjadi korban kekejian geng motor di Cirebon bersama dengan kekasihnya, Eki.
Salah satu yang menjadi sorotan dalam kasus ini adalah hadirnya sosok Linda, sahabat Vina yang diduga kerasukan arwah Vina dan mengungkap kejadian sebenarnya.
Ahli metafisika ungkap kejadian yang dialami Linda. Sumber: YouTube tvOnenews
Bahkan Linda yang diduga kerasukan arwah Vina menyebut para pelaku serta kronologi kejadian secara detail dan bagaimana kekejian para pelaku menghabisi nyawa korban.
Setelah itulah, polisi berhasil mengungkap peristiwa sebenarnya dan berhasil menangkap 8 dari 11 tersangka pada tahun 2016 silam.
Diangkatnya kasus Vina menjadi sebuah film atas persetujuan dari keluarga korban, termasuk penyebutan nama Linda.
Menurut sutradara film Vina: Sebelum 7 Hari, Linda telah memberikan persetujuan namanya dipakai dalam film melalui keluarga Vina.
Di tengah polemik panas yang menyertai keviralan kasus ini, muncul pula beberapa pihak yang mempertanyakan siapa sosok Linda dan bagaimana kejadian 'kesurupan' itu bisa terjadi.
Pasalnya, secara logis, tidak akan bisa seseorang menceritakan secara detail kronologi sebuah peristiwa jika tidak melihat secara langsung.
Kejadian 'kesurupan' yang dialami oleh Linda dijelaskan oleh seorang Ahli Metafisika.
Sunarto, Ahli Metafisika menjelaskan bagaimana kejadian tersebut bisa terjadi pada Linda.
Menurut Sunarto, Linda bisa mengalami kejadian tersebut karena berteman akrab dengan Vina dan memiliki hubungan emosional yang tinggi dengan Vina.
"Jadi, penjelasannya si Linda ini pasti berteman akrab dengan si Vina. Ketika orang berteman akrab, ada hubungan emosional. Ada empati yang tinggi. Termasuk sigma empatik," ujar Sunarto dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne.
"Dalam sigma empatik itu si Linda ini mampu menyerap apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh Vina, terutama dalam kondisi sakaratul maut," lanjutnya.
Sunarto menjelaskan, informasi batin Vina terekam oleh alam semesta sehingga ketika ada sinergi antara Linda dan Vina, Linda bisa menyerap informasi tersebut dan dalam kondisi trans bisa mengucapkannya dalam kata-kata.
"Ketika dalam kondisi sakaratul maut, si Vina itu ada ketakukan, kekhawatiran, dia menjerit dan sebagainya dalam batin ini direkam oleh alam semesta," kata Sunarto.
"Ketika terjadi sinergi antara Linda dan Vina ada hubungan, dia menyerap informasi itu, sehingga diucapkan dalam kata-kata," tambahnya.
Sunarto menambahkan, meskipun Linda tidak berada di lokasi pada saat kejadian, namun energi yang ada sudah terekam oleh semesta sehingga bisa diserap oleh Linda.
"Walaupun tidak ada di lokasi, energi yang ada di semesta itu tidak terpengaruh oleh ruang dan waktu, dia mampu menyerap," ucap Sunarto.
"Dalam kondisi trans, Linda antara sadar dan pikiran bawah sadar. Ketika dia diwawancarai, ada kontak antara pikiran sadar dan tidak sadar, ada yang dikatakan kepekaan batin," sambungnya.
Sedangkan untuk suara Linda yang saat 'kerasukan' disebut-sebut sangat mirip dengan suara Vina, Sunarto menjelaskan bahwa sebelumnya Linda sudah merekam suara sahabatnya itu di dalam memorinya.
"Kalau suara, pasti si Linda itu pernah mendengar suara-suaranya Vina," kata Sunarto.
"Volume, nada, suara dan sebagainya terekam dalam otak di memorinya Linda. Ketika terekam ini, dia mampu mengucapkannya tanpa kendali. Sulit untuk mengendalikan diri. Karena pada saat itu ada kekhawatiran, 'kayak apa ya Vina itu teman saya' dalam kondisi trans (melamun), maka terucaplah seperti itu," sambungnya.
Sunarto menjelaskan, apa yang jadi pikiran dan ucapan kita akan direkam dengan yang disebut akashic records, sehingga orang mampu menyerapnya.
Selain itu, ada yang disebut Soul Intelligence atau dalam bidang psikologi dikatakan ESP (extra sensory perception).
Di dalam extra sensory perception itulah yang diserap di luar panca indera, jadi bisa diserap dan dikeluarkan melalui ucapan.
"Informasi yang ada di luar itu diserap, di mana kita pernah merasakan kehadiran seseorang. Apabila kita punya rasa bersalah kepada orang tua secara batin, itu seakan-akan orang tua itu muncul di hadapan kita," ucap Sunarto.
"Seakan-akan si Vina itu muncul di hadapan Linda, sehingga Vina bisa mengucapkan itu karena adanya hubungan emosiona," tambahnya.
(gwn)