Usai Penarikan Kembali karena Masalah Teknis, Chery Indonesia Optimis Tetap Luncurkan Tiggo 5X Pada Pertengahan Juni

tvOnenews.com - Diberitakan sebelumnya, Mobil Chery Tiggo 5X sempat mengalami penarikan kembali (recall) di Filipina pada beberapa waktu lalu. 

Penarikan ini lantaran adanya sebuah masalah pada sumbu roda belakang atau rear axle dan adanya area pengelasan pada komponen yang tidak sempurna.

Dalam kasus yang terjadi di Filipina, United Asia Automotive Group Inc selaku distributor Chery di Filipina telah menarik setidaknya 90 unit kendaraan tersebut dari peredaran untuk dilakukan perbaikan. 

Perbaikan yang dilakukan di diler resmi, dijanjikan tidak lebih dari 30 menit jika tidak menemukan adanya masalah yang serius dan penggantian komponen. 

Kejadian tersebut dikarenakan adanya area pengelasan pada komponen yang tidak sempurna.

Setelah adanya kejadian tersebut, PT Chery Sales Indonesia (CSI) tetap optimis untuk meluncurkan Chery Tiggo 5X di Indonesia.

Head of Brand PT Chery Sales Indonesia (CSI), Rifki Setiawan mengungkapkan bahwa Chery Tiggo 5X akan diluncurkan secara resmi pada pertengahan Juni nanti.

“Kita launching Tiggo 5X, InsyaAllah pertengahan Juni,” kata Rifki Setiawan di Jakarta, Jumat (31/5/2024). 

Chery Tiggo 5X. (ANTARA)

Sementara itu, harga yang diluncurkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 akan tetap sama dan tidak ada perubahan hingga waktu peluncuran tiba. 

Sehingga, ketika peluncuran resmi kendaraan tersebut, harga akan memiliki perubahan.

Chery Tiggo 5X yang diluncurkan di IIMS 2024 lalu itu, sudah dipesan sebanyak 100 unit lebih. Varian tertinggi masih jadi dominasi permintaan hingga saat ini, yaitu Champion hingga 80 persen dari total SPK.

“Champion 80 persen, ya itu normal lah di Indonesia pasti varian tinggi yang lebih laku,” ujar Rifki Setiawan.

Menurutnya, kejadian yang ada di Filipina beberapa waktu yang lalu tidak akan berimbas pada kendaraan yang akan didatangkan ke Indonesia. 

Sehingga, Chery Indonesia diuntungkan dengan adanya kejadian tersebut karena bisa melakukan inspeksi lebih teliti.

“Kita belum launching, jadi kalau Indonesia aman. Kalau beberapa negara sudah ditemukan, kalau di sini kita lebih aware aja jadi menguntungkan untuk bisa lebih ketat dalam quality control apalagi dalam hal-hal tertentu,” tegasnya. (ant/kmr)