- Ramen (Pexels)
Mengenal Asal-usul Ramen, Mie Populer Asal Jepang
Pelabuhan di Hakodate dibuka pada 1859. Kala itu ada iklan nankinsoba yang dimuat di Hakodate Shimbun pada 28 April 1884. Restorannya bernama Yowaken, sebuah restoran bergaya Barat. Yowaken juga memperkenalkan hidangan-hidangan Nankin.
Waktu itu, nankinsoba dijual seharga 0,15 yen, setara dengan 2000 hingga 3000 yen untuk ukuran saat ini, harga yang lumayan mahal. Nankinsoba bisa jadi merupakan cikal bakal ramen, meski tidak ada yang mengetahui bentuk, deskripsi maupun fotonya.
Kemudian, banyak siswa dari China dikirim ke Jepang untuk belajar sistem Barat yang diadopsi Jepang. Pada 1906, jumlah siswa China yang ada di Jepang selama setahun mencapai rekor 12.000 orang.
Masyarakat China di Jepang kemudian membuka restoran dengan harga makanan murah untuk mengakomodasi siswa yang kurang cocok dengan makanan Jepang. Restoran dengan harga menu terjangkau ini kian menjamur. Restoran China sangat sukses di Kanda, Ushigome dan Hongo yang jadi tempat domisili siswa asal China.
Gempa besar Kanto yang terjadi pada 1 September 1923 turut mempengaruhi dunia ramen. Terjadi desentralisasi pekerja profesional dan bertumbuhnya jumlah kedai. Koki-koki ramen berbondong-bondong mencari pekerjaan setelah kehilangan mata pencaharian di Tokyo.
Para koki ini kemudian mendirikan kedai ramen di tempat baru. Salah satunya adalah kedai ramen Shinobu Honten di Sendai yang didirikan Hikoyoshi Sato, orang yang sebelumnya bekerja di kedai ramen di Kawasaki.
Musibah gempa ini membuat koki-koki tak cuma berkumpul di suatu kawasan, yang pada akhirnya memperkenalkan ramen ke daerah lain di luar Tokyo, melahirkan ramen-ramen lokal, begitu pula kedai ramen yang harganya lebih terjangkau.