- Tangkapan Layar YouTube: @DrSagiranOfficial
Dokter Sagiran Kini Percaya Santet Usai Temukan Paku dan Kawat Saat Operasi, Pesulap Merah Punya Tantangan Baru Bongkar...
tvOnenews.com - Dokter Sagiran, yang kini terkenal karena pengalaman mengejutkannya dengan kasus santet, menemukan paku dan kawat di tubuh pasien, termasuk istri dosen UIN, yang memunculkan perdebatan luas.
Pengalaman ini mengundang perhatian banyak pihak, termasuk Pesulap Merah, yang siap untuk mengungkap kebenaran di balik fenomena santet tersebut.
Kisah dokter Sagiran dan istri dosen UIN ini menambah babak baru dalam diskusi antara pengobatan medis dan kekuatan supranatural di Indonesia.
dr. Sagiran. Sumber: Tangkapan Layar YouTube: @DrSagiranOfficial
Dokter Sagiran, yang Kini Percaya Santet
Dokter Sagiran, yang kini terkenal karena pengalaman mengejutkannya dengan kasus santet, menemukan paku dan kawat di tubuh pasien, termasuk istri dosen UIN, yang memunculkan perdebatan luas.
Pengalaman ini mengundang perhatian banyak pihak, termasuk Pesulap Merah, yang siap untuk mengungkap kebenaran di balik fenomena santet tersebut.
Kisah Dokter Sagiran dan istri dosen UIN ini menambah babak baru dalam diskusi antara pengobatan medis dan kekuatan supranatural di Indonesia.
Kisah Dokter Sagiran yang Mulai Percaya Santet
Seorang dokter bedah terkenal di Indonesia, dr. H. Sagiran, Sp.B(K)KL, M.Kes, FICS, kini percaya akan keberadaan santet setelah menemukan ribuan paku dan kawat di dalam tubuh pasiennya.
Dokter Sagiran, yang bekerja di Rumah Sakit Nur Hidayah, Yogyakarta, awalnya meragukan fenomena non-medis ini. Namun, serangkaian kejadian aneh selama operasi membuatnya berubah pikiran.
Kejadian Aneh Selama Operasi yang Dialami Dokter Sagiran
Kasus ini bermula ketika seorang pasien bernama Supiati (25) datang dengan kondisi tubuh yang mengeluarkan ribuan paku.
Dalam operasi pertamanya, Dokter Sagiran berhasil mengeluarkan 72 paku dari tubuh Supiati.
Namun, kejutan terjadi ketika pagi harinya, paku-paku tersebut kembali muncul di tubuhnya. Keadaan ini berulang beberapa kali, meskipun telah dilakukan beberapa operasi untuk mengeluarkan paku dan kawat tersebut.
Mencari Solusi di Luar Medis
Ketika protokol medis konvensional tidak dapat menjelaskan fenomena ini, dr. Sagiran mulai mencari referensi lain dan mendapati bahwa agama mungkin memberikan jawaban.
Ia memutuskan untuk memadukan pengobatan medis dengan ruqiyah, sebuah metode penyembuhan spiritual dalam Islam.
Prosedur ruqiyah dilakukan dengan membaca ayat-ayat Al-Quran, yang dalam beberapa kasus membuat pasien muntah dan mengeluarkan paku dari mulutnya.
Kasus Istri Dosen UIN dan Pasien Lain yang Ditangani Dokter Sagiran
Pengalaman dr. Sagiran tidak berhenti pada Supiati saja. Istri seorang dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Soeparwati, juga mengalami hal serupa.
Dari tubuh Soeparwati keluar paku dan jarum, yang semakin memperkuat keyakinan dr. Sagiran akan adanya santet.
Akibat publikasi yang luas mengenai kasus Supiati, banyak pasien dengan gejala serupa mulai berdatangan ke dr. Sagiran untuk mendapatkan pengobatan kombinasi antara medis dan ruqiyah.
Kombinasi Medis dan Ruqiyah oleh Dokter Sagiran
Dr. Sagiran menjelaskan bahwa metode ruqiyah syar'iyyah yang diterapkannya adalah menjaga pasien dengan "ICU spiritual".
Supiati diruqiyah sehari semalam tanpa henti dengan tim yang terus bergilir ganti. "Alhamdulillah, saya tidak perlu operasi terus-menerus, tetapi setiap waktu pasien muntah-muntah dan mengeluarkan paku," kata dr. Sagiran.
Metode ruqiyah ini pun kini dilayani di Poli Komplementer RS Nur Hidayah di Jalan Imogiri Timur, Km 11, Kabupaten Bantul.
Pesulap Merah dan Tantangan Baru untuk Dokter Sagiran
Di sisi lain, keberadaan kasus-kasus seperti ini menarik perhatian kalangan skeptis, termasuk Pesulap Merah, yang dikenal karena usahanya membongkar praktik-praktik supranatural yang dianggap menyesatkan.
Pesulap Merah sering kali menantang fenomena-fenomena seperti ini dengan pendekatan rasional dan ilmiah.
Tantangan baru baginya adalah membuktikan bahwa fenomena paku dan kawat dalam tubuh pasien dapat dijelaskan tanpa melibatkan aspek mistis atau supranatural.
Reaksi Masyarakat dan Pesan Dokter Sagiran
Meskipun banyak yang skeptis, dr. Sagiran tetap teguh pada keyakinannya. Ia mengakui bahwa masyarakat memiliki pandangan beragam tentang santet dan sihir.
"Di sisi lain, banyak masyarakat yang tidak percaya sihir. Saya jawabnya gini, apakah kalian pernah lihat bentuknya listrik? Terus kamu mau tidak percaya listrik," kata dr. Sagiran.
Ia juga menegaskan bahwa secara syariah, orang-orang yang sehat juga perlu penjagaan diri supaya tidak terkena sihir.
Perpaduan antara medis dan ruqiyah yang diterapkan oleh dr. Sagiran menunjukkan bahwa pendekatan holistik dalam pengobatan bisa jadi efektif dalam kasus-kasus tertentu.
Sementara itu, tantangan dari pihak skeptis seperti Pesulap Merah menambah dimensi menarik dalam diskusi mengenai fenomena supranatural di Indonesia.
Bagaimanapun, kisah ini menyoroti betapa kompleksnya interaksi antara kepercayaan, ilmu pengetahuan, dan kesehatan di masyarakat. (anf)