- Tangkapan Layar YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo
Eliza Sifa Bongkar Skandal Perselingkuhan Aris dan Rani di Dunia Nyata: Kisah Tragis di Balik Film Viral "Ipar Adalah Maut"!
tvOnenews.com - Belakangan ini, film tentang perselingkuhan berjudul “Ipar Adalah Maut” viral dan ramai dibicarakan publik.
Tayang sejak 13 Juni, film “Ipar Adalah Maut” sukses meraup lebih dari 1,5 juta penonton di bioskop seluruh Indonesia.
Seperti yang diketahui, “Ipar Adalah Maut” merupakan film yang diangkat dari kisah nyata seorang wanita yang rumah tangganya hancur akibat adik kandungnya sendiri.
Eliza Sifa dan Denny Sumargo. Sumber: kolase tvOnenews/ Tangkapan Layar YouTube: CURHAT BANG Denny Sumargo.
Kisah yang diangkat ke layar lebar ini diceritakan oleh Eliza Sifa, seorang storyteller terkenal, yang membagikan kisah rumah tangga seorang wanita dengan inisial Nisa di media sosialnya.
Nisa diketahui telah menikah dengan pria bernama Aris, namun sayangnya pernikahan tersebut hancur karena perselingkuhan yang dilakukan oleh adik perempuan Nisa bernama Rani.
Meski sedang populer, Eliza Sifa mengaku enggan untuk membeberkan identitas dari wanita yang memiliki kisah tersebut.
Dalam podcast-nya bersama Denny Sumargo, Eliza Sifa menegaskan bahwa ia sangat menjaga identitas pemilik asli kisah nyata itu.
"Aku selalu bilang aku bakal keep siapa kamu, privacy kamu (Nisa). Identitas kamu dan aku menuhin janji itu sampai sekarang," ungkap Eliza Sifa.
Kisah ini bermula ketika Rani yang hendak melanjutkan kuliah di salah satu kota di Jawa Timur, tinggal bersama Nisa dan Aris.
Ibu Nisa merasa bahwa Rani akan lebih aman tinggal dengan kakaknya dibandingkan ngekos.
"Rani ini mau kuliah di salah satu kota di Jawa Timur. Nah, ibunya Mbak Nisa merasa Rani ini aman kalau tinggal sama Mbak Nisa karena kalau ngekos itu pergaulan kos-kosan anak zaman sekarang tuh seperti apa sih? Ibunya khawatir anak kesayangannya ini takut salah pergaulan," kata Eliza Sifa.
Namun, kedekatan yang terjalin antara Aris dan Rani mulai menimbulkan kecurigaan. Rani yang di rumah sering mengenakan daster tanpa dalaman, mulai membuat Nisa gelisah.
"Karena saudara sendiri ya, dia dianggapnya kayak gitu. Saudara sendiri jadi memang di rumah si Rani enggak hijaban. Dia sering pakai daster terus tanpa dalaman, dan Mbak Nisa mulai curiga," tambah Eliza Sifa.
Perselingkuhan pertama kali terjadi saat Aris membantu Rani dengan tugas kuliahnya.
"Pertama kali ciuman sih katanya waktu dia di depan laptop lagi ngajarin Rani, Rani ada tugas. Mas tolongin dong ada tugas aku itu tuh pertama kalinya. Mas Aris dan Rani mungkin sering serumah berdua dan pakaian Rani yang mungkin memicu hal tersebut," ungkap Eliza Sifa.
Hubungan antara Aris dan Rani semakin dalam saat Rani mengalami kecelakaan motor dan hanya ada Aris di rumah.
"Pernah Rani pulang kuliah, motornya jatuh dari motor, kakinya sakit. Saat itu pas di rumah pas ada Mas Aris aja, Mbak Nisanya lagi enggak ada. Aris nanya Rani kenapa, dan itulah pertama kali mereka berhubungan badan," lanjut Eliza.
Setelah Rani menikah dengan Yusuf, adik dari teman kantor Aris, perselingkuhan mereka tidak berhenti.
"Rani sering pakai gojek pergi-pergi siang-siang. Dia berangkat dari rumahnya atau rumah mertuanya, dan Aris berangkat dari tempat kerjanya pakai gojek. Mereka bertemu di hotel dengan alasan lembur. Ibunya Yusuf curiga karena Rani sering pakai gojek siang-siang," ujar Eliza.
Kisah ini menjadi semakin tragis saat Nisa mengetahui perselingkuhan tersebut. Perselingkuhan yang dilakukan di rumah, di mana saja, hingga di hotel, membuat Nisa merasa dikhianati oleh orang-orang terdekatnya.
Eliza Sifa menyampaikan bahwa fakta-fakta yang terungkap dalam podcast bersama Denny Sumargo ini sangat mengejutkan dan menyakitkan.
Film “Ipar Adalah Maut” berhasil mengangkat kisah nyata ini ke layar lebar dan membuat publik semakin penasaran dengan kisah perselingkuhan ini.
Meski Eliza Sifa menjaga identitas asli Nisa, cerita ini memberikan gambaran betapa bahayanya kepercayaan yang disalahgunakan dan betapa perihnya pengkhianatan oleh orang yang dianggap dekat.
Eliza Sifa berharap, dengan diangkatnya kisah ini menjadi film, banyak orang bisa belajar dari kejadian ini dan lebih waspada dalam menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. (anf)