- Istimewa/Instagram @amkei.ind
Meski Dikenal Sangar dan Menakutkan, Begini Sifat Asli John Kei Selama di Rumah Kata Putra Bungsunya
tvOnenews.com - Putra bungsu preman paling terkenal di Indonesia, John Kei, Keiland Refra Kei memberikan pengakuan bagaimana sosok papanya dan cara mendidik anak-anaknya di rumah.
John Refra atau John kei merupakan preman yang namanya sudah tak asing lagi di Indonesia, dengan sederet masalah hukum bersama kelompoknya yang dikenal kejam.
Berbagai permasalahan hukum pernah menjerat John Kei dan kelompoknya, termasuk di antaranya sebagai tersangka pembunuhan berencana.
John Kei, preman sangar legendaris Indonesia.
Diketahui, John Kei beserta anggota kelompoknya pernah terlibat dalam kasus pengeroyokan, kekerasan, dan pembunuhan di kawasan Duri Kosambi, Jakarta Barat, pada Minggu 21 Juni 2020.
Pria asal kepulauan Kei, Maluku itu terbukti melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Bolak-balik mendekam di jeruji besi pun tak terhindarkan dari kehidupan keras seorang John Kei.
Jika Anda masih ingat, Tan Harry Tantono alias Ayung meregang nyawa karena berurusan dengan John Kei.
Ayung saat itu ditemukan tewas dengan 32 luka tusuk di bagian pinggang, perut, dan leher di dalam kamar 2701, Swiss-Belhotel pada 26 Januari 2012 lalu.
Sosok John Kei di mata sang anak
Keiland Refra merupakan putra bungsu John Kei dari lima bersaudara.
Namun tak begitu banyak informasi mengenai tanggal lahir Keiland Refra. Tapi yang jelas ia sangat hobi tinju.
Putra sang 'Godfather of Jakarta', Keiland Refra mengungkap sepak terjang ayahnya hingga dikenal seperti sekarang.
tanpa harus berolahraga dan diet "Bokap tuh pertama datang, dia merantau dari Kepulauan Kei, datang ke Jakarta dia merantau sendiri, belum bawa nama Kei," ujarnya dilansir Youtube Jakarta Uncensored.
"Setelah itu Bokap kerja di jasa pengamanan gitu, kayak di Bar, Bilyard gitu, mulai lah Bokap merangkul beberapa orang untuk ikut sama Bokap, setelah itu Bokap turun di dunia debt collector," tuturnya.
Setelah menjadi debt collector, semakin banyak orang Kepulauan Kei yang datang ke Jakarta untuk bekerja dengan John Refra atau John Kei.
"Itu tahun 1999 itu udah mulai bokap dikenal dengan nama John Kei," ujarnya.
Keiland juga mengungkap salah satu kasus yang menaikkan nama seorang John Kei adalah saat berduel di sebuah cafe Jalan Jaksa.
"Bokap kasus di Jalan Jaksa, Bokap berduel tuh sama temannya ribut sama sekitara 7-8 orang, di situ bacok-bacokan lah," imbuhnya.
"Bokap masuk penjara pertama kali, kasus pembunuhan," katanya.
Keiland Refra dan sang ayah, John Kei. (kolase tvonenews/Istimewa)
Lanjut, Keiland mengaku tidak pernah membawa nama besar John Kei untuk berlindung di luar.
"Gua gak pernah kalau di luar nyebut-nyebut bawa nama Bokap, dan Bokap pun marah,'lu harus punya nama sendiri lah," ujarnya.
Keiland juga mengungkap didikan dan nasihat dari John Kei ketika bergaul di luar.
"Bokap ngajarin,'kamu nongkrong, jangan mentang-mentang kamu anak Papa,' terus show off gitu lah, anaknya John Kei nih, dan orang jadi lihat gua dan takut," paparnya.
"Nah, Bokap ngajarin kamu berbaur aja, hargai saling menghargai sama mereka, begitu juga mereka menghargai kamu," jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa John Kei selalu merah kalau anaknya terlibat perkelahian di luar.
"Malah Bokap marah kalau gua ribut-ribut di luar," terangnya. "kamu ngapain sih ribut-ribut di jalan, emang kamu Papah?" ucap Keiland meniru ucapan dari Papanya, John Kei. (ind)