Uya Kuya saat melakukan wawancara terhadap sipir Lapas.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Uya Kuya TV

Usai Tio Pakusadewo Bongkar Kebobrokan di dalam Lapas, Sipir Ini Akhirnya Jujur Bilang ke Uya Kuya, Sebenarnya...

Jumat, 5 Juli 2024 - 06:03 WIB

tvOnenews.com - Beberapa waktu yang lalu, nama aktor kenamaan Indonesia, Tio Pakusadewo sempat menjadi buah bibir setelah dirinya menceritakan tentan bisnis gelap yang terjadi di dalam lembaga pemasyarakatan atau lapas di Indonesia.

Dalam pengakuannya di podcast Uya Kuya, Tio mengungkapkan jika terdapat bisnis dan monopoli di dalam penjara yang melibatkan anak menteri.

Alhasil pengakuan dari sang aktor itu pun mulai menjadi perbincangan hingga menyeret nama dari seorang anak menteri di Indonesia.


Uya Kuya dan Tio Pakusadewo (Sumber : Tangkapan Layar)

Tio Pakusadewo sendiri diketahui baru saja keluar dari penjara pada tahun 2021 lalu karena terseret kasus kepemilikan ganja.

Pasca keluar, Tio secara terang-terangan mengungkap bagaimana bisnis haram bisa berjalan di dalam lapas yang melibatkan Jeera Foundation.

Mulai dari perbincangan Tio Pakusadewo dan Uya Kuya itulah, kisah-kisah di balik jeruji besi mulai menarik perhatian masyarakat.

Setelah Tio Pakusadewo menceritakan tentang hal tersebut, kini secara bergantian, berbagai pihak turut buka suara, mulai dari mantan napi hingga sipir penjara. 

Seperti dalam pembicaraan antara Uya Kuya dan salah seorang sipir yang dirahasiakan identitasnya pada kanal Youtube Uya Kuya.


Uya Kuya saat melakukan wawancara terhadap sipir Lapas. (Tangkapan layar YouTube Uya Kuya TV)

Pada sebuah tayangan di kanal Youtubenya, Uya Kuya pernah berbincang dengan salah satu sipir penjara yang masih aktif.

Dalam tayangan tersebut, sipir yang namanya dirahasiakan itu mengatakan jika pembinaan yang dilakukan oleh Jeera Foundation hanya sekedar formalitas.

"Kalau ada mungkin beberapa media diundang untuk mempromosikan brand foundationnya itu baru, kalau gak ada yang melakukan pembinaan bukan mereka," ujarnya. 

"Yang melakukan pembinaan justru kegiatan kerja di masing-masing Lapas, mereka gak ada," terangnya. 

"Cuma kalau bisnis-bisnis memonopoli perdagangan kebutuhan para Napi, ya mereka itu setiap hari," sambungnya. 


Uya Kuya saat melakukan wawancara terhadap sipir Lapas. (Tangkapan layar YouTube Uya Kuya TV)

Sipir tersebut mengungkapkan bahwa makanan harian yang berada di etalase kantin yang dikelola Jeera Foundation, itu merupakan diluar nasi cadong. 

"Jual kopi juga, seumpama kita beli kopi di luar Rp3 ribu, di sana bisa Rp18 ribu," ujarnya. 

"Tugasnya dari pagi sampai malam memperdagangkan semua dagangan yang ada di kantin yang dikelola oleh mereka (Jeera Foundation), keliling setiap hari." tambahnya.

Dirinya juga mengatakan jika ada beberapa keuntungan yang bisa didapat oleh para napi yang bekerja untuk Jeera Foundation.

"Benefit buat mereka itu, mungkin privilege sih, contohnya yang bekerja di Jeera Foundation, umpama dia pegang handphone ketangkap petugas, petugasnya langsung kembaliin," tuturnya. 

"Kalau mereka dioper, karena mereka bagian dari Jeera, bisa dibatalkan, ditahanlah gak dioper lagi," sambungnya. 


Ilustrasi Sipir Lapas yang bongkar peran sebenarnya Jeera Foundation (Sumber : istimewa)

Bukan hanya itu, diungkapkan juga jika napi-napi yang bekerja di Jeera Foundation bisa memiliki akses yang bebas berbeda dengan tahanan lainnya.

Pada kesempatan itu juga, sipir penjara tersebut menyebut jika Jeera Foundation adalah pemilik dari anak Menteri, sehingga tidak ada yang berani. 

"Sipir-sipir tuh tau nih Jeera Foundation pemiliknya anak dari Pak Menteri ya, siapa yang berani," pungkasnya.

"Seumpama nih, saya sebagai petugas ada lah tamping Jeera pakai handphone, yang sudah jelas handphone dilarang, saya tangkaplah, kalau saya gamau kembalikan, itu saya bisa dimutasi, dimutasi dari bagian lain," terangnya.

Kemudian, sipir itu juga sempat mengatakan jika pemilik dari Jeera Foundation itu merupakan kerabat dari seorang menteri.

"Karena salah satu pimpinan dari Jeera Foundation ini keluarga atau kerabat dari Menteri Hukum dan HAM," ucapnya. 

"Kadang mereka menggunakan kekuatannya untuk mengintervensi, mengintimidasi pimpinan di atas kami," ujarnya 

"Kalau Pak Menteri nya gak tahu, mungkin aja mereka ngaku-ngaku, kalau menurut saya Pak Menteri nya gak tahu, mungkin aja pimpinan dari Jeera Foundation ini menjual nama Pak Menteri nih, jadi takut semua pimpinan kami," ungkapnya. 

(ind/akg)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:56
02:26
00:41
01:23
01:52
05:00
Viral