Hercules Preman Legendaris.
Sumber :
  • YouTube

Terkenal sebagai Preman Paling Ditakuti, Hercules Ternyata Pernah Dapat Tugas Penting dari Kopassus, Akui Utang Budi dengan Sosok ini

Kamis, 11 Juli 2024 - 17:07 WIB

tvOnenews.com - Sosok Hercules sempat menjadi sosok preman yang paling ditakuti di wilayah pusat Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pria asal Timor Leste ini bahkan pernah membangun masa kejayaan sebagai preman di akhir tahun 1980-an dan berjaya hingga 1996.

Kini, pria yang memiliki nama asli Rosario de Marshall itu dikenal sebagai sosok preman legendaris yang paling ditakuti dan bernyali besar.

Tak dipungkiri bila sosok Hercules dahulu kerap bersinggungan dengan kasus hukum karena tugasnya sebagai preman sering disebut kriminalitas.

Meski begitu berliku, siapa sangka ternyata Hercules pernah diberi tugas khusus oleh Kopassus saat ia berada di Timor Timur yang kini menjadi Timor Leste.

Kejadian ini bermula sebelum Hercules merantau ke Jakarta.

Siapa sangka bahwa ia pernah bergabung dalam operasi tentara Indonesia untuk memperjuangkan wilayah Timor Timur.

Hercules memiliki julukan sebagai preman yang tak pernah mati lantaran pernah dibacok sebanyak 16 kali.

Wajar rasanya bila melihat kilas balik Hercules pernah menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dan mendapat tugas sebagai juru angkut logistik.

"Di sana saya membantu segala-galanya, hingga memegang gudang logistik Kopassus," kata Hercules. 

Sebelum ikut membantu militer Indonesia sebagai TBO, Hercules hanya seorang yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro di tahun 1978.

Bahkan, saat itu Hercules memiliki kedekatan yang baik dengan sosok Prabowo Subianto yang menjadi Kapten Kopassus di Timor Timur.

Tak segan, Hercules menyebut ia berutang nyawa kepada Prabowo Subianto yang kala itu.

Hercules bahkan pernah mengatakan sosok Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerangnya tanpa ia mengangkat tangan untuk membalasnya.

Disisi lain, kedatangan Hercules ke Jakarta bukan tanpa sebab.

Saat itu, Hercules bertugas mengirimkan logistik untuk tentara, tak disangka ia mengalami insiden kecelakaan helikopter.

Kecelakaan ini membuat tangan kanan dan matanya terluka parah hingga harus dilarikan ke Jakarta untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Merasa tidak nyaman dengan perawatan di RSPAD, Hercules memilih kabur dan hidup menjadi gelandangan hingga akhirnya memilih tinggal di Tanah Abang. 

"Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan," ujar Hercules.

Kehidupan menjadi preman dimulai, awalnya banyak preman yang berani melawan Hercules untuk merebut Tanah Abang.

Oleh karena itu, Hercules selalu membawa golok panjang saat tidur.

"Daripada dibunuh, lebih baik saya bunuh duluan," katanya.

"Bahkan waktu itu, setiap malam saya tidur dengan golok selalu siap di tangan. Kondisi waktu itu sangat rawan. Lengah sedikit, lawan akan menyerang," sambungnya.

Bersama teman-temannya dari Timor Timur, Hercules kemudian membangun daerah kekuasaannya di Tanah Abang.

Kelompok yang tadinya kecil itu tumbuh masif bahkan pernah ada hampir 17.000 orang yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

Secara terus terang, Hercules mengaku senang sebagai seorang preman Tanah Abang. 

"Menjadi preman sukanya lebih banyak daripada dukanya," tutur Hercules.

Hercules juga mengaku bangga saat dirinya dibilang preman kejam dan tidak punya hati. 

Masa kelam telah berlalu, Hercules kini sudah bertaubat sejak 2006.

Ia bahkan sudah menjadi mualaf dan disukai banyak orang karena sikapnya.

“Manusia hidup sementara. Mati akan dipanggil satu-satu, tinggal menunggu kematian. Sekarang saya sadar, saya bertobat, masuk dunia bisnis, dan membantu manusia yang membutuhkan,” kata Hercules.

Terbaru, Hercules mendapat marga Tarigan oleh masyarakat Karo.

Hercules yang telah resmi disematkan marga Tarigan mengungkapkan jika dirinya berterimakasih karena sudah diterima jadi bagian masyarakat Karo. (adk)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:05
10:13
03:23
02:16
04:37
01:05
Viral