- Dok. SKSG UI
Perkuat Ketahanan Pangan Rumahtangga, Ibu dengan Balita di Rusunawa Tambora Mendapat Pemahaman Gizi Demi Upaya Pencegahan Stunting
tvOnenews.com - Dalam menjaga keamanan pangan keluarga, Tim Pengabdian Masyarakat dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG), Program Studi Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia melakukan sebuah penyuluhan edukasi dan praktik lomba memasak ibu-ibu dengan Balita di Rusunawa Tambora, pada Kamis (18/7/2024).
Tim yang diketuai oleh Dr. Palupi Lindiasari Samputra ini melakukan kegiatan kolaborasi keahlian di bidang ketahanan pangan, bidang gizi, khususnya 1000 Hari Pertema Kehidupan (HPK) dan Nutrisi, juga bidang Pendidikan Pancasila.
Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan edukasi mengenai keamanan pangan, peran penting Perempuan dalam menjaga keamanan pangan keluarga, hingga panduan menu makanan bergizi seimbang bagi anak Balita.
“Perempuan menjadi pilar ketahanan pangan keluarga yang perlu dibekali dengan pengetahuan agar dapat mengelola pangan yang bermutu dan bergizi, khususnya bagi anak-anak,” ungkap Dr. Palupi Lindiasari Samputra.
Perwakilan bidang Pendidikan Pancasila, Agnes Poerbasari menegaskan ketahanan pangan yang kuat akan berkontribusi dalam menjamin tumbuh kembang anak cerdas sehat yang merupakan generasi muda penentu masa depan bangsa Indonesia.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pemahaman terkait ciri kerawanan pangan bagi Perempuan atau ibu dalam keluarga.
Hal ini penting agar diharapkan para ibu dapat memitigasi terjadinya kerawanan pangan dalam keluarga.
“Jika ibu dalam keluarga gagal mendeteksi kerawanan pangan akan lebih besar terjadinya risiko stunting pada anak,” ungkap Ahli Gizi, 1000 Hari Pertema Kehidupan (HPK) dan Nutrisi, Nurul Dina Rahmawati.
Tim Pengabdian Masyarakat SKSG, Program Studi Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia lakukan program edukasi pemenuhan gizi. (Dok. SKSG UI)
Sebab, anak yang tidak memiliki gizi yang cukup dan seimbang akan berpotensi mengalami masalah tumbuh kembang, salah satunya stunting.
Oleh sebab itu, program edukasi ini menjadi ruang diskusi bagi ibu-ibu di Rusunawa Tambora agar memahami gizi serta makanan yang tepat untuk anak sesuai dengan usianya.
Kemudian, kegiatan ini juga diisi dengan sesi praktik yaitu lomba memasak menu bergizi untuk anak balita.
Para ibu menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti perlombaan ini, mulai dari persiapan perlengkapan memasak dan bahan pangan, hingga kekompakan masing-masing kelompok.
Tim Pengabdian Masyarakat menilai dari beberapa kriteria, seperti rasa, gizi, tekstur, tampilan, kebersihan, dan presentasi, dari setiap kelompok dengan menjelaskan alasan memilih menu makanan tersebut.
Melihat antusiasme masyarakat dalam program pemahaman keseimbangan gizi ini, Dr. Palupi Lindiasari menyampaikan hal ini perlu dilanjutkan hingga memberikan pelatihan membuat makanan yang memenuhi gizi seimbang sesuai kebutuhan anak khususnya di usia balita.
“Kegiatan pengabdian ini perlu dilanjutkan tidak hanya sampai penyuluhan saja, namun perlu memberikan pelatihan membuat makanan yang memenuhi gizi seimbang sesuai kebutuhan dan usia anak balita,” jelas Palupi Lindiasari. (*)