Iptu Rudiana Ketar-ketir, Dedi Mulyadi Kantongi Aduan Para Terpidana Ngaku Disiksa untuk Tanda Tangan BAP sampai Dipaksa Minum Urine

Selama proses BAP mereka dipaksa untuk mengakui pembunuhan dan pemerkosaan sesuai skenario yang telah disiapkan.

Kemudian Para terpidana dipaksa untuk melakukan tanda tangan pernyataan bahwa mereka bersalah.

"Mereka kembali menegaskan penyesalannya waktu di Lapas Cirebon tanda tangan pernyataan merasa bersalah dan pengampunan atau grasi," kata Dedi Mulyadi.

Eko dan Jaya yang ditahan di Lapas Narkotika mengatakan saat di-BAP mereka dipaksa menjawab pertanyaan seperti yang disiapkan dalam papan tulis.

"Eko dan Jaya juga cerita disuruh minum air kencing oleh sesama tahanan dan bahkan ditusuk pakai gunting. Pertanyaannya adalah bagaimana bisa disiapkan air kencing dan gunting itu?," ujar Dedi Mulyadi.

Keanehan juga terjadi saat anak RT Pasren, Abdul Kahfi, tidak ikut ditangkap padahal ikut kumpul dengan terpidana.

Mantan Bupati Purwakarta itu yakin Kapolri Jendral Listyo Sigit bisa menuntaskan perkara tersebut secara objektif dan transparan dengan menjunjung tinggi rasa keadilan dan kemanusiaan.