Mengherankan! Tak Seperti Pegi Kuli Bangunan, Si Ketua Geng Moonraker Ini Tak Diperiksa Detail? Jeng Nimas Bilang....
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com/ Tangkapan Layar YouTube: Jeng Nimas

Mengherankan! Tak Seperti Pegi Kuli Bangunan, Si Ketua Geng Moonraker Ini Tak Diperiksa Detail? Jeng Nimas Bilang...

Minggu, 28 Juli 2024 - 13:07 WIB

tvOnenews.com - Pegi, nama yang kini sering terdengar di tengah kasus yang menggemparkan, Vina Cirebon. Namun, ada kebingungan di antara masyarakat, karena ternyata ada dua Pegi Setiawan

Pegi Setiawan pertama adalah seorang kuli bangunan yang pernah ditahan selama 49 hari dan kini telah dibebaskan. 

Sedangkan Pegi Setiawan yang kedua adalah ketua geng motor Moonraker di Cianjur, yang tampaknya kurang diperiksa secara detail oleh pihak berwajib.


5 Kejanggalan Pegi Setiawan Ketua Moonraker Cianjur. Sumber: Kolase tvOnenews.com.

Menurut ramalan Jeng Nimas, ada kejanggalan yang harus diungkap terkait Pegi Setiawan dari Moonraker ini. 

Jeng Nimas pernah memprediksi bahwa ada petunjuk dari ijazah palsu yang bisa menjadi kunci dalam mengungkap identitas dan keterlibatannya. 

Dalam prediksi tersebut, Jeng Nimas juga menyebut bahwa ada indikasi Pegi Setiawan pergi keluar kota dengan seorang bernama Pak Cecep karena khawatir masalahnya akan meluas.

Pertanyaannya sekarang, apakah setelah Pegi Setiawan yang kuli bangunan dibebaskan, Pegi Cianjur ini bisa hidup tenang?

Atau justru ia akan ditangkap? Jeng Nimas mengungkapkan bahwa dari kartu tarot yang ia baca, terdapat kartu "Quest" yang menunjukkan pertanyaan besar apakah pihak kepolisian berani memeriksa Pegi Cianjur lebih dalam lagi.

Kartu kedua yang muncul adalah "Complacency", yang menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terkait penanganan kasus ini. 

Banyak yang merasa heran mengapa Pegi Setiawan dari Moonraker ini tidak diperiksa lebih mendalam, terutama dengan banyaknya kejanggalan seperti ijazah palsu. 

"Kartu ini melambangkan protes masyarakat atas kinerja Polda Jabar," ungkap Jeng Nimas.

Selanjutnya, kartu "Vanity" muncul, yang menunjukkan adanya arogansi. 

Jeng Nimas menafsirkan bahwa ada kekuatan besar di balik Pegi Cianjur yang membuatnya merasa aman dari pemeriksaan lebih lanjut. 

"Ada simbol vanity, kesombongan, dan keegoisan. Pengakuannya bahwa dia anak Pak Cecep, tapi saya pun tidak yakin karena dari dua kali prediksi saya menggambarkan bahwa Pegi Setiawan ini ada silsilah yang harus dipantau," jelas Jeng Nimas.

Kartu berikutnya, "Grief", menunjukkan bahwa meskipun Pegi Cianjur berusaha untuk tidak terjebak dalam kasus ini, ada kemungkinan besar bahwa ia akan menghadapi kesedihan dan konsekuensi hukum. 

Ini menunjukkan bahwa penanganan kasus ini mungkin akan mengalami perubahan yang lebih baik, yang ditandai dengan kartu "Renewal".

Namun, pertanyaan besar masih menggantung, apakah Pegi Cianjur akan berusaha melarikan diri dari situasi yang semakin terdesak ini? 

Kartu "Despondency" menunjukkan bahwa Pegi Cianjur mungkin merasa putus asa dengan perkembangan kasus ini. 

Jeng Nimas memperingatkan agar pihak berwajib memantau pergerakan Pegi Cianjur dengan ketat untuk mencegah kemungkinan kaburnya.

Kartu terakhir yang dibaca adalah "Expansion", yang menandakan bahwa penyelidikan kasus ini mungkin akan diperluas. 

"Pihak yang berwajib akan memperluas penyidikan ini. Waspadai juga Pegi Cianjur ini agar jangan sampai melarikan diri," tambah Jeng Nimas.

Kisah dua Pegi Setiawan ini memang penuh dengan misteri dan tanda tanya. 

Pegi Setiawan kuli bangunan sudah bebas, tetapi bagaimana dengan nasib Pegi Setiawan dari Moonraker? 

Apakah ia akan berhasil menghindar dari jerat hukum, ataukah pihak berwajib akan berani mengungkap kebenaran di balik kejanggalan-kejanggalan ini? 

Hanya waktu yang akan menjawab.

Jeng Nimas menegaskan bahwa masyarakat harus tetap waspada dan mendesak pihak berwenang untuk menindaklanjuti semua petunjuk yang ada. 

"Kita harus memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan tidak ada satu pun yang luput dari hukum," tutupnya. (anf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
05:48
13:01
07:14
01:12
01:05
Viral