- Kolase tvOnenews.com/ Tangkapan Layar YouTube: Jeng Nimas
Silsilah Pegi Setiawan Si Ketua Geng Moonraker Harus Disisir Kembali! Ini Alasan Jeng Nimas..
tvOnenews.com - Dalam kasus yang melibatkan geng Moonraker, nama Pegi Setiawan mencuat menjadi sorotan.
Pegi Setiawan, yang dikenal sebagai ketua geng motor Moonraker di Cianjur, kini berada dalam pengawasan publik.
Pegi, yang diduga memiliki peran penting dalam insiden terkait kasus Vina dan Eky, kini dipertanyakan lebih dalam oleh Jeng Nimas, seorang peramal terkenal.
Jeng Nimas berikan alasan kuat untuk menyisir silsilah Pegi Si Ketua Moonraker. Sumber: Tangkapan Layar YouTube: Jeng Nimas.
Pegi Setiawan, sebagai fokus keyword, menjadi topik yang hangat diperbincangkan, terlebih dengan adanya dugaan kejanggalan dalam penyelidikan.
Menariknya, dalam kasus ini, ada dua sosok dengan nama Pegi Setiawan.
Pertama, Pegi Setiawan yang pernah ditahan selama 49 hari, yang berprofesi sebagai kuli bangunan, dan kini sudah dibebaskan.
Kedua, Pegi Setiawan yang merupakan ketua geng motor Moonraker di Cianjur.
Dua sosok ini jelas berbeda, dan kini publik serta pihak berwajib diarahkan untuk menyelidiki lebih lanjut tentang Pegi Cianjur, yang diduga memiliki keterkaitan dalam kasus Vina dan Eky.
Menurut Jeng Nimas, ada beberapa alasan mengapa silsilah Pegi Setiawan, terutama Pegi Cianjur, harus disisir kembali.
Pertama, Jeng Nimas mengungkapkan bahwa ada ijazah palsu yang digunakan oleh Pegi Cianjur, yang menjadi petunjuk awal bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.
Dalam ramalannya, Jeng Nimas menyatakan, "Dulu saya pernah prediksi bahwa dari ijazahnya ini bisa dijadikan sebagai petunjuk bahwa ada silsilah dari Pegi Cianjur ini yang mesti didalami." Hal ini membuka peluang untuk menyelidiki lebih dalam latar belakang Pegi Cianjur.
Selanjutnya, muncul pertanyaan tentang keberadaan Pegi Cianjur yang tiba-tiba pergi ke luar kota bersama seseorang bernama Pak Cecep.
Jeng Nimas menambahkan, "Ternyata karena ada kekhawatiran masalahnya sudah melebar ke mana-mana."
Kepergian mendadak ini menimbulkan spekulasi bahwa Pegi Cianjur mungkin mencoba menghindari penyelidikan lebih lanjut.
Dengan Pegi Setiawan, kuli bangunan, yang telah dibebaskan, masyarakat kini bertanya-tanya tentang nasib Pegi Cianjur.
Apakah dia akan hidup tenang atau justru akan ditangkap oleh pihak berwajib?
Ramalan Jeng Nimas menunjukkan kartu "Quest," yang melambangkan pertanyaan besar apakah pihak kepolisian akan berani memeriksa Pegi Cianjur lebih mendalam.
"Beranikah pihak kepolisian untuk memeriksa Pegi Cianjur lebih jauh lagi?" tanya Jeng Nimas dalam ramalannya.
Selain itu, Jeng Nimas juga menunjukkan kartu "Complacency," yang mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kurangnya pemeriksaan terhadap Pegi Cianjur.
"Kenapa Pegi yang Cianjur ini tidak diperiksa lebih dalam lagi padahal banyak sekali kejanggalan-kejanggalan yang terjadi?" tanya Jeng Nimas.
Kartu ini menunjukkan bahwa masyarakat protes dan tidak puas dengan kinerja pihak berwenang dalam penanganan kasus ini.
Menambah kekhawatiran, Jeng Nimas juga menemukan simbol "Vanity" yang menunjukkan adanya arogansi dari pihak yang terkait dengan Pegi Cianjur.
"Ada kesombongan dan arogansi yang kuat," jelas Jeng Nimas.
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Pegi Cianjur mungkin didukung oleh orang-orang berpengaruh, yang membuatnya merasa aman dari tindakan hukum.
Namun, tidak semuanya berjalan mulus bagi Pegi Cianjur. Jeng Nimas mengungkapkan adanya simbol "Grief" atau duka cita dalam ramalannya.
"Walaupun dia berusaha untuk tidak terjebak dalam kasus Vina ini, ada kemungkinan dia akan diperiksa lagi," kata Jeng Nimas.
Ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk menghindari keterlibatan, kemungkinan besar Pegi Cianjur akan tetap diselidiki lebih lanjut.
Simbol "Renewal" yang muncul dalam ramalan juga menunjukkan bahwa akan ada perubahan dalam penanganan kasus ini.
"Meskipun Pegi berusaha sekuat tenaga untuk tidak masuk dalam kasus ini, namun ketidakpuasan masyarakat mungkin akan memaksa pihak berwenang untuk bertindak lebih tegas," jelas Jeng Nimas.
Ini menjadi harapan bagi masyarakat yang menginginkan keadilan dalam kasus ini.
Akhirnya, Jeng Nimas menyebutkan simbol "Despondency," yang mencerminkan keputusasaan yang dirasakan oleh Pegi Cianjur.
"Ada keputusasaan dan kegelisahan karena kasus ini semakin berkembang," kata Jeng Nimas.
Hal ini menunjukkan bahwa Pegi Cianjur mungkin merasa tertekan oleh situasi yang ada dan mungkin mempertimbangkan untuk melarikan diri.
Dalam kesimpulannya, Jeng Nimas menegaskan bahwa pihak berwenang perlu waspada terhadap kemungkinan Pegi Cianjur melarikan diri.
Simbol "Expansion" yang muncul dalam ramalan menandakan bahwa akan ada perluasan dalam penyidikan.
"Jangan sampai Pegi Cianjur melarikan diri atau menyembunyikan diri," pesan Jeng Nimas. Ini menjadi tantangan bagi pihak berwenang untuk memastikan bahwa semua pihak yang terkait dengan kasus ini diperiksa secara menyeluruh.
Dengan demikian, Jeng Nimas menegaskan pentingnya menyisir kembali silsilah Pegi Setiawan, terutama yang terkait dengan geng Moonraker di Cianjur.
Apakah pihak berwenang akan berani mengambil langkah tegas? Masyarakat kini menantikan jawaban atas berbagai pertanyaan yang belum terjawab ini. (anf)