- YouTube
Meski Tujuannya Baik, Ustaz Khalid Basalamah Larang Orang Tua Selalu Memberikan Pilihan ke Anak, Sebaiknya Lakukan…
tvOnenews.com - Memberikan pilihan kepada anak memiliki dampak positif.
Belajar memilih dan membuat keputusan bisa dilakukan sejak dini, salah satunya, dengan memberi pilihan pada anak.
Biasanya orang tua akan memberikan pilihan sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, anak bisa memilih dia mau sarapan sereal atau roti.
Salah satu manfaat memberikan pilihan kepada anak salah satunya untuk membangun rasa percaya diri.
Ketika anak membuat keputusan dan itu berjalan dengan baik, dia akan merasa bangga. Hal ini membantunya untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
Meski baik dan punya nilai positif, Ustaz Khalid Basalamah justru melarang orang tua memberikan pilihan ke anak.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan beberapa hal yang akan berdampak buruk bila anak selalu diberikan pilihan.
Menurut Ustaz Khalid Basalamah, memberikan pilihan ke anak tujuannya baik, namun hal ini akan membuat anak kurang merasa bersyukur.
“Jangan pernah membiasakan kepada anak tanya ‘Nak mau apa?’ nggak perlu,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
“Bukan bentuk tidak sayang, tapi biarkan Anda yang pilih karena Anda lebih tahu harganya, kualitasnya, jaraknya,” terangnya.
Ustaz Khalid Basalamah berpendapat, menyiapkan kebutuhan anak sebagai bentuk bakti sebagai orang tua dan anak.
“Kenapa harus tanya anak mau pakai baju apa, mau minum apa, mau makan apa. Biarkan Anda yang pilih buat dia dan biasakan anak-anak seperti itu supaya dia terbiasa bakti,” ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah lalu menjelaskan efek bila anak diberikan pilihan namun orang tua gagal memenuhinya.
“Kalau misal contoh seorang ibu bilang sama anaknya ‘Nak pengin makan apa? nanti Ibu masakkan’, niatnya baik, tapi perhatikan apa efeknya kalau misalkan si anak mengatakan ‘Saya ingin ayam goreng’, lalu ibunya mengatakan ‘Baiklah nanti besok Ibu masak’,” tuturnya.
“Ternyata besok ini ibu lupa masak. Dia pas datang ke meja makan, buka tudung saji tidak temukan ada makanan tersebut. Kira-kira apa yang akan dia katakan? ‘Ah ibu’, anda sudah terlanjur janji, kalimat ‘Ah’ ini bahaya,” sambungnya.
Ustaz Khalid Basalamah lalu menyarankan agar orang tua memilihkan saja hal-hal yang baik untuk anak.
Cara ini juga sebagai bentuk mengajarkan rasa syukur ke anak atas apa yang ada.
“Lalu bagaimana caranya? Anda pilihkan saja sekarang, masak yang terbaik di rumah kemudian hidangkan makan lalu bilang ‘Nak ini rezeki kita hari ini baca bismillah, makan dengan tangan kanan, syukuri Nak’,” ungkapnya.
Terlalu sering memberikan anak pilihan dan menentukan keputusannya sendiri saat masih kecil dikhawatirkan membuat anak mengikuti hawa nafsunya saja.
Apalagi seorang anak tentu belum bisa mempertimbangkan baik dan buruknya suatu pilihan.
“Biasakan mereka dengan itu, sehingga mereka terbiasa makan apa yang ada, apa yang orang tuanya sudah siapkan,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
“Sekali mereka lihat tontonan, mereka akhirnya terbiasa ngikutin hawa nafsunya ingin melakukan yang mungkin belum tentu dia tahu itu buruk atau tidak. Anda lebih tahu termasuk memilih lembaga pendidikan bukan pilihan anak,” pungkasnya. (adk)