- Kolase tvOnenews.com
Setelah jadi Janda, Yuni Shara Jujur Baru Bisa 'Enak' karena Lakukan Sendiri tanpa Pasangan, Bolehkah Wanita Pakai Alat Bantu Pemuas? Ternyata Kata Buya Yahya...
tvOnenews.com - Yuni Shara blak-blakan membongkar kehidupan seksnya. Dia mengatakan baru bisa 'enak' karena lakukan sendiri tanpa pasangan. Lantas, bolehkah wanita pakai alat bantu pemuas? Buya Yahya bilang begini.
Yuni Shara merupakan salah satu artis ternama Tanah Air yang awet muda meski usianya telah menginjak 52 tahun.
Setelah bercerai dari Henry Siahaan pada tahun 2008, diketahui dirinya belum kembali menikah.
Mantan kekasih Raffi Ahmad ini masih betah menyandang status janda.
Dalam sebuah kesempatan, Yuni Shara membongkar kehidupan seksnya usai berpisah dari mantan suaminya.
Yuni Shara. Sumber: kolase tvOnenews.com
Momen ini terungkap ketika dirinya menjadi bintang tamu dalam Podcast Deddy Corbuzier.
Awalya, Deddy Corbuzier bertanya pada Yuni Shara rahasia awet muda dan kehidupan seksnya.
"Lu ini bisa secantik ini, se-enerjik ini, artinya kehidupan seksualnya teratur kan?" tanya Deddy Corbuzier.
Kemudian, pemilik nama asli Wahyuni Setyaning Budi ini mengaku kehidupan seksualnya tidak teratur.
Yuni Shara mengatakan lebih memilih memuaskan hasrat seksualnya menggunakan alat bantu seks (sex toys).
"Enggak teratur, orang kalau (kehidupan seks-nya) teratur itu melakukannya bisa terjadwal, misal aku harus lakuin setiap hari, sekian kali dalam seminggu, nah kalau aku ini pas kepengen aja, dan enggak ngerepotin (karena pakai alat bantu seks)," terang Yuni Shara.
Sebagaimana diketahui, Yuni Shara pernah menikah dua kali. Dirinya pertama kali menikah dengan Raymond Manthey pada 1993.
Namun sayangnya, hubungan mereka hanya bertahan seumur jagung tepatnya enam bulan hingga akhirnya memutuskan bercerai.
Yuni Shara kembali menikah dengan Henry Siahaan pada tahun 2002. Hanya bertahan selama 6 tahun, penyanyi satu ini mengaku pernah menjadi korban KDRT.
"Dari aku nikah pertama, itu aku udah di-KDRT setiap hari. Waktu itu aku masih muda dan sangat membekas. Jadi aku enggak terlalu kepengen (berhubungan seks) waktu itu," kata Yuni Shara.
Kemudian, Yuni membuat pengakuan mengejutkan. Dia mengatakan bahwa dirinya kerap pura-pura orgasme saat hubungan seks.
"Kalau dulu aku berhubungan seks, aku melayani iya, dan itu sangat tidak menikmati," kata Yuni Shara.
Yuni Shara secara blak-blakan mengaku terpaksa pura-pura orgasme meski sebenarnya tidak merasa nyaman akibat trauma dengan perlakuan KDRT.
Kini, di usianya yang sudah tidak muda lagi, dirinya lebih menikmati dengan menggunakan sex toys.
“Dulu mau orgasme susahnya setengah mati. Selama aku menikah lagi, aku melayani iya. Nah justru di umur sudah tua aku saat itu pergi ke sex shop, kemudian justru aku malah bisa orgasme (pakai sex toys)," kata Yuni Shara.
Kata Buya Yahya Wanita Pakai Alat Bantu Pemuas Nafsu
Bya Yahya. Sumber: YouTube Al Bahjah TV.
Buya Yahya menerangkan hukum dalam Islam jika seorang wanita pakai alat bantu pemuas seksual.
Dalam salah satu kajiannya, Buya Yahya dengan tegas menjawab seorang wanita yang melakukan aktivitas tertentu seperti menggunakan alat pemuas seksual masuk dalam kategori hal yang tidak baik walaupun tujuannya untuk menghindari zina.
"Bukan daripada zina, tidak ada zina, zina adalah kerendahan. Lantas bagaimana dengan seorang janda yang merasakan syahwatnya bergejolak? Jangan pilih itu," ujar Buya Yahya dilansir dari kanal YouTube Microstrategy.
"Para ulama menjelaskan, jika seseorang khawatir terjerumus dalam zina, dihadapannya perzinahan atau di sebuah tempat yang sangat mungkin terjerumus dalam zina, bergolaknya syahwat tidak bisa ditahan. Lalu namanya onani, mastrubasi maka kalimatnya adalah 'bukan'. Akan tetapi mengambil yang ringan untuk menghindari yang besar, atau yang berat. Maka lakukanlah" terang Buya Yahya.
Lebih lanjut, Buya Yahya menyampaikan, ada 3 syarat yang membuat seseorang dibolehkan untuk memuaskan diri sendiri untuk menghindari zina.
"Satu untuk menghindari zina yang ada di hadapan. Kedua jika melakukan yang demikian itu jangan ada mengkhayalkan apapun atau siapa pun, tidak ada khayalan," tambah Buya Yahya.
"Ketiga jika melakukan yang demikian itu adalah jangan di tempat yang nyaman supaya tidak menjadi terkenang dengan keenakan saat itu," tutur Buya Yahya.
Buya Yahya juga menegaskan solusi satu-satunya yang bisa dilakukan untuk mengendalikan syahwat adalah dengan cara menikah.
"Solusi yang bersih, tersanjung yaitu pernikahan yang halal," pungkasnya.
Jika memang masih belum mampu untuk menikah, Buya Yahya lalu menyarankan cara lain seperti berpuasa, yang memang terbukti dapat mengendalikan syahwat seseorang.
"Ada beberapa cara menghindari syahwat disebutkan seperti berpuasa dan sebagainya, dan itu benar, tidak bohong Nabi SAW.” ujar Buya Yahya. (hnf)