- Tangkapan layar
Masih Ingat Serda Ucok Tigor yang Habisi Nyawa Preman di Lapas Cebongan? Begini Kabar Terakhir Mantan Anggota Kopassus Itu
tvOnenews.com - Masih ingatkah dengan nama Serda Ucok Tigor Simbolon? Mantan anggota Kopassus yang jadi perbincangan pada tahun 2013 silam.
Serda Ucok merupakan anggota Komando Pasukan Khusus atau Kopassus yang pernah terlibat penyerangan di lembaga pemasyarakatan kelas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Serda Ucok bisa dibilang sebagai salah satu sosok fenomenal di dunia militer Indonesia.
Dirinya bersama 12 rekannya dari pasukan elit Kopassus terlibat dalam penyerangan di lembaga pemasyarakatan kelas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Penyerangan itu bukan tanpa alasan, aksinya itu rupanya bertujuan untuk membalaskan dendam atas kematian rekannya sesama prajurit Kopassus.
Kisah itu bermula pada tanggal 19 Maret 2013 sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu sekelompok preman tiba di kafe Hugos di Jalan Adisucipto Sleman Yogyakarta.
Segerombolan preman itu adalah Dedi dan Dicky serta anggotanya sekitar 7 orang. Mereka memang kerap datang ke kafe Hugo setiap minggunya dan kadang lebih dari sekali dalam seminggu.
Namun menurut pengakuan Joko penjaga kafe tersebut mengatakan bahwa segerombolan preman tersebut sering tidak membayar dan terkadang membuat onar di kafe.
Pada malam itu, di dalam kafe ternyata ada Heru dan Allen yang merupakan anggota Kopassus datang berkunjung.
Tidak ada yang tahu pasti apa akar permasalahannya, namun diduga hal itu berawal dari masalah senggolan di ujung meja bar, di mana Heru bersenggolan dengan Dicky.
Dedi dan Dicky memang diketahui kerap memancing keributan apalagi dengan pelanggan baru. Heru dan Allen yang sedang bersantai kemudian didatangi oleh para preman.
Mereka menanyakan asal daerah dan juga menanyakan siapa mereka di saat itu. Heru menjawab bahwa dia adalah anggota Kopassus.
Tampaknya pertemuan tersebut bukannya pertemuan yang ramah, terlihat mereka mulai terlibat adu cekcok.
Perkelahian pun akhirnya tak terelakkan. Mereka berkelahi di halaman kafe, beberapa orang kemudian terlihat berusaha melerai.
Namun sepertinya para preman masih tidak puas dan mereka masih terus memepet hingga kembali ke dalam kafe.
Rupanya keributan masih terus berlanjut, puncaknya adalah ketika Dicky dan Dedi bersama-sama memukul Heru dengan botol minuman keras dan tepat mengenai kepala.