- Tim tvOne - Sonik Jatmiko
Kampung Batok Kelapa di Purbalingga, di Sini Irus Dibuat
Purbalingga, Jawa Tengah - Batok kelapa alias tempurung sering berakhir menjadi limbah atau bahan bakar. Nah di Purbalingga Jateng, batok kelapa masih dimanfaatkan lagi untuk dijadikan berbagai macam alat rumah tangga, terutama alat dapur.
Anda kami ajak ke Kelurahan Purbalingga Wetan, yang sebagian besar warganya bekerja menjadi perajin alat dapur dari batok kelapa. Pun nama lokasi sering disebut sebagai Kampung Batok.
Di sini pemandangan tumpukan limbah batok kelapa sudah bukan pemandangan asing. Limbah yang biasanya hanya berakhir menjadi kayu bakar, masih diolah lagi menjadi barang yang berguna dan memiliki nilai ekonomi. Limbah ini dipotong dan dibentuk sesuai kebutuhan, lalu dihaluskan.
"Kita dapat dari industri bungkuk atau pengolahan kayu. Masih harus dihaluskan lagi tentunya," ujar Sutrisno, salah seorang perajin.
Berbagai alat rumah tangga, terutama alat dapur seperti irus dan ornamen hiasan, dihasilkan ribuan buah dari sini tiap harinya. Kerajinan ini sudah ada sejak tiga generasi pendahulu.
Hanya saja, dulu dikerjakan manual, kini sebagian besar menggunakan mesin agar lebih cepat. Meski beberapa bagian seperti pegangan irus ini harus dibentuk secara manual oleh pekerja yang ahli.
"Mulai dari memotong, mengebor sampai menghaluskan semua pakai mesin. Dulu masih pakai amplas tangan, untuk menghaluskan. Sekarang ada tinggal colok listrik, beres," ujar Sutrisno lagi.
Perajinnya juga tidak melulu kaum laki-laki, perempuan juga terlibat dalam proses pengerjaan. Para perajin sudah membuat aneka alat rumah tangga sejak kelas tiga SD. Sebagian besar bahan didapatkan dari para tukang kayu di sekitar Purbalingga.
Dalam sebulan, Omset usaha ini bisa mencapai ratusan juta rupiah. Perajin menjual dengan satuan kodi, berkisar 50 hingga 100 ribu rupiah, tergantung jenis barang. Dipasarkan ke sejumlah daerah, tetapi belum ekspor karena keterbatasan kemampuan produksi.
"Pernah ada pasar Eropa menjajagi ke sini. Tetapi target volume produksi kita tidak sanggup. Karena banyak kendala, terutama ketersediaan bahan baku," bebernya.
Selain alat rumah tangga, Sutrisno dan perajin lain bisa memproduksi berbagai macam barang, juga dari limbah batang kelapa. Hiasan dinding dan kandang burung juga bisa dibuat dari limbah ini. Juga souvenir pernikahan atau acara lain. Batang kelapa mudah dibentuk karena seratnya dan bentuknya yang indah setelah difinishing.
"Selain batok, juga glugu atau batang kelapa. Bisa dibentuk jadi alat atau ornamen apapun," ujarnya.
Perajin di purbalingga wetan ini berharap pemerintah bisa memfasilitasi lagi terutama alat produksi, ketrampilan dan pasar agar kerajinan ini bisa menjadi industri yang menghidupi lebih banyak orang. Di Purbalingga Wetan, limbah benar-benar menjadi sumber nafkah. (Sonik Jatmiko/Buz)