- Kolase tvOnenews.com
Mengaku Jadi Sahabat Mirna, Jessica Wongso ‘Kopi Sianida’ Pernah Beberkan Curhatannya: Dia Tahu Kalau Saya…
tvOnenews.com - Terpidana kasus pembunuhan berencana ‘Kopi Sianida’, Jessica Wongso akhirnya bisa menghirup udara bebas setelah 8 tahun lamanya.
Jessica Wongso dinyatakan bebas bersyarat dan menjadi klien Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IA Jakarta Timur - Utara hingga 27 Maret 2032.
Jessica telah mendapatkan remisi sebanyak 58 bulan 30 hari dari vonis 20 tahun.
Sebelumnya, Jessica Wongso dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan berencana menggunakan kopi sianida yang menewaskan sahabatnya sendiri, Wayan Mirna Salihin.
Padahal, Jessica mengaku bahwa dirinya merupakan sahabat dari Mirna. Bahkan saat proses sidang, ia mengatakan bahwa Mirna sempat curhat kepadanya mengenai kondisinya waktu itu.
Jessica Wongso bebas dari bui. (Tim tvOnenews - Rika Pangesti)
Namun, ia harus menelan pil pahit setelah kehilangan sahabatnya itu dan berujung masuk bui. Seperti apa cerita Jessica saat Mirna curhat padanya, simak informasinya berikut ini.
Ketika di persidangan, Jessica Wongso mengatakan bahwa Mirna sempat mencurahkan isi hati kepadanya.
Saat itu, Jessica membicarakan bahwa diduga suami Mirna, Arief Soemarko, telah mengetahui nama mantan pacarnya, Patrick O’Connor dari seorang polisi di Australia.
“Saya duga dia tahu dari polisi yang pergi ke Australia,” ungkap Jessica saat persidangan pada Rabu (28/9/2016).
Mantan pacar Jessica pernah meminta kepada polisi Australia agar Jessica menjauh darinya. Jessica pernah menjalani kuliah dan kerja di Australia sebelum pada akhirnya pulang ke Indonesia.
Selain bercerita tentang mantan pacar Jessica, Mirna juga pernah curhat padanya tentang pertunangannya dengan Arief pada saat itu.
Mendengar hal tersebut, Jessica memberi ucapan selamat kepada Mirna. Namun awalnya Mirna sempat ragu karena keduanya memiliki sifat pribadi yang berbeda.
“Dia (Mirna) bilang dia ragu karena personality-nya beda jauh, Mirna suka travelling ke luar negeri, sedangkan Arief tidak seperti itu,” ujarnya.
Curhatan lainnya seperti keluhan Mirna tentang tempat tinggalnya usai menikah. Perbedaan pendapat antara Mirna dan Arief juga diceritakan pada Jessica.
“Mirna juga sengaja nggak pakai cincin tunangan,” katanya.
Selain itu, Jessica mengatakan Mirna sempat bercerita tentang masalah yang dialami oleh adiknya, I Made Sandy Salihin.
“Lalu soal orang tua Arief yang tidak suka sama dia,” tutur Jessica.
Selain itu, Jessica Wongso membacakan nota pembelaan yang dibacakan pada sidang (12/10/2016) lalu.
Jessica Wongso mengaku bersahabat dengan Mirna Salihin. (Kolase tvOnenews)
Dirinya tidak menyangka bahwa saat bertemu Mirna di Indonesia merupakan saat terakhirnya bertemu dengan Sahabatnya ini.
“Mirna adalah teman yang baik, karena Mirna memiliki sifat yang ramah, baik hati dan jujur dengan teman-temannya. Selain itu dia juga sangat humoris, kreatif, dan pandai. Walau kita jarang bertemu karena tinggal di negara yang berbeda tetap sangat mudah untuk menghabiskan waktu berjam-jam bercanda dan mengobrol pada saat bertemu,” tutur Jessica saat membacakan nota pembelaan.
Hingga akhir persidangan, Jessica Wongso masih mengaku bahwa dirinya tidak membunuh teman baiknya tersebut.
Bahkan, Ia sampai tidak dapat menjelaskan perasaannya ketika berbagai tuduhan diberikan kepadanya seakan seluruh masyarakat menghakiminya dan memojokkan keluarganya.
“Yang Mulia, sulit untuk menjelaskan apa yang benar-benar saya rasakan atas kejadian ini. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Apa benar ini gara-gara kopi? Tapi satu hal yang saya tahu dan yakinkan saya tidak menaruh racun dalam kopi yang diminum Mirna,” ucap Jessica.
Jessica Wongso mengaku bahwa ia bersama keluarganya sampai menginap di sebuah hotel untuk mencari ketenangan. Akan tetapi malah dituduh sedang mencoba untuk melarikan diri dari proses hukum.
“Padahal waktu itu kami hanya mencari ketenangan dan kenyamanan yang tidak bisa didapatkan di rumah lagi. Untuk keluar membeli makan saja sulit. Mulai hari penangkapan, tekanan dari polisi semakin terlihat. Mereka terus-menerus menyuruh saya untuk mengaku dengan rekaman CCTV sebagai senjata,” jelasnya.
Saat terberatnya, justru ketika ia melakukan rekonstruksi di kafe tempat Mirna meminum es Kopi yang mengandung racun berbahaya tersebut.
Dengan baju oranye, Jessica mengaku mendapatkan tatapan sinis dari semua orang yang hadir di kafe tersebut.
“Tapi yang membuat saya hancur adalah pada saat melihat Arief dan Hanny, dan keluarga mereka. Di balik ekspresi saya yang tenang saya hanya ingin berteriak kepada mereka kalau saya tidak membunuh Mirna. Mohon tolong saya, saya sangat menderita. Namun pada saat itu saya hanya bisa menerima perlakuan dan perasaan mereka, dan berdoa semoga Tuhan memberikan jalan keluar,” jelasnya saat membacakan pledoi.
Seluruh masyarakat seakan mengintimidasinya. Namun dengan adanya kejadian ini, ia pun mengaku tidak menyesal karena telah mengenal Mirna sebagai temannya.
Bahkan ia mengaku bahwa Mirna pun tahu ia tidak mungkin meracuni seseorang.
“Karena pengalaman ini, hidup saya tidak akan kembali seperti semula. Namun saya tidak menyesal telah mengenal Mirna. Dia akan selamanya hidup di hati saya sebagai teman yang baik dan dia tahu kalau saya tidak mungkin meracuni orang,” terangnya.
Jessica bersumpah bahwa dirinya tidak membunuh atau meracuni Mirna. Ia pun hanya dapat memohon kepada majelis hakim agar tetap diberikan keadilan kepadanya serta dapat menilai karakternya dengan hati yang bijak.
“Saya bersumpah kalau saya bukan seorang pembunuh. Saya berada di sini dengan tegar dan kuat adalah bukti yang mutlak kalau Tuhan bersama kita semua,” pungkasnya.
Setelah menjalani proses persidangan, Jessica Kumala Wongso atau Jessica Wongso pada akhirnya mendapatkan hukuman pidana selama 20 tahun penjara.
Kini Jessica Wongso telah dinyatakan bebas bersyarat dari Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. (kmr)