- YouTube
Ramalan Denny Darko 8 Bulan Lalu Terbukti, Jessica Wongso akan Bebas dari Penjara, Nama Ayah Mirna Salihin Disentil
tvOnenews.com - Setelah kurang lebih delapan tahun mendekam di penjara atas tuduhan pembunuhan, Jessica Wongso akhirnya dibebaskan.
Keputusan yang mengejutkan ini tidak hanya menggemparkan publik, tetapi juga membuktikan kebenaran dari ramalan Denny Darko delapan bulan lalu.
Ahli tarot ini pernah meramalkan bahwa Jessica akan keluar dari penjara sebelum waktunya.
Lebih dari itu, Denny Darko juga meramalkan bahwa kebebasan Jessica akan membuka pintu bagi terungkapnya kebenaran di balik kasus kopi sianida yang dianggap masih menyisakan kejanggalan.
Sekitar delapan bulan yang lalu, Denny Darko meramalkan kebebasan Jessica Kumala Wongso usai film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso viral di media sosial.
Melalui kartu tarotnya, Denny Darko mengungkap bahwa Jessica Wongso akan dibebaskan dari penjara sebelum masa hukumannya berakhir.
“Saya ramalkan Jessica Wongso akan bebas di tahun 2024, buat yang nggak percaya ini adalah faktor-faktornya,” kata Denny Darko melalui kanal YouTube pribadinya.
“Kita harus tahu bahwa kondisi sekarang ini itu lebih menguntungkan untuk Jessica Wongso dibandingkan 7 tahun yang lalu saat media sosial belum bisa menciptakan hal-hal yang seviral sekarang,” sambungnya.
Kasus kopi sianida merupakan salah satu kasus kriminal yang paling kontroversial dan menuai banyak sorotan.
Banyak yang percaya bahwa Jessica Wongso adalah pelaku yang sebenarnya, namun tak sedikit pula yang meragukan kebenaran dari keputusan pengadilan.
Meski demikian, tidak ada yang menyangka bahwa ramalan Denny akan terbukti hanya dalam hitungan bulan.
Sebagian orang merasa bahwa kebebasan Jessica adalah langkah yang tepat mengingat banyaknya kejanggalan dalam proses hukum yang dialaminya.
Di sisi lain, ramalan Denny Darko menyebutkan bahwa kebebasan Jessica akan membuka jalan bagi terungkapnya kebenaran baru.
Menurut Denny Darko, faktor ayah Mirna Salihin membuat masyarakat bersimpati ke Jessica Wongso.
“Jessica Wongso ini membuat banyak pihak bersimpati dan kasihan ke alam bawah sadar, orang-orang berpikir Jessica di sini tidak bersalah,” ungkap Denny Darko.
“Faktor ayah Mirna di sini melengkapi simpati masyarakat dengan banyak hal yang terus kemudian menjadi keblunderan, seakan-akan menjadikan beliau ini menjadi seorang antagonis,” sambungnya.
Faktor pertama, Denny Darko menyebut publik menilai kasus Jessica Wongso perlu diperiksa ulang karena kemungkinan dirinya tidak bersalah.
“Maka kita masuk ke faktor pertama penyebab mengapa Jessica Wongso bisa saja dibebaskan di 2024, yang pertama ada asas yang mengatakan bahwa lebih baik membebaskan 100 orang yang bersalah daripada menghukum satu orang yang tidak bersalah,” ujar Denny Darko.
Denny Darko menyebut kasus Jessica Wongso dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang mencari keuntungan.
Orang-orang ini mungkin tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap Jessica, tetapi mereka melihat peluang untuk mendapatkan dukungan atau popularitas dengan mendukungnya secara terbuka.
“Ini bukan orang-orang yang pernah terlibat dalam proses hukum yang sebelumnya, ini orang secara langsung akan ikut dalam kasus ini, bisa saja di sini itu nempel tiba-tiba ingin terasosiasi dengan pendukungan terhadap Jessica,” tuturnya.
Denny Darko juga mengindikasikan bahwa tindakan-tindakan ini, meskipun terlihat untuk "kebaikan yang lebih besar," sebenarnya bisa berbahaya dan merusak.
Termasuk memanfaatkan teknologi informasi untuk mengontrol arus informasi demi kepentingan pribadi.
Akibatnya, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, hal ini dapat menyebabkan dampak negatif yang serius.
Seperti kerugian finansial, kerusakan reputasi, atau bahkan korban jiwa, serta kemungkinan bahwa orang yang tidak bersalah bisa ikut terseret ke dalam masalah hukum.
Meskipun kebebasan ini dianggap sebagai langkah menuju keadilan oleh sebagian pihak, tantangan besar masih menanti Jessica Wongso.
Masa depannya masih penuh ketidakpastian, dan hanya waktu yang akan membuktikan apakah kebebasannya akan benar-benar membawa kebenaran yang selama ini dicari-cari.
Bagi sebagian orang, Jessica akan tetap dianggap bersalah, sementara bagi yang lain, ia mungkin menjadi simbol dari ketidakadilan dalam sistem peradilan. (adk)