Hotman Paris, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Sumber :
  • kolase foto tim tvOnenews

Meski Tolak Tawaran Jadi Pengacara Ferdy Sambo, Ternyata Hotman Paris Sempat Mau Menerimanya karena Temukan 'Satu Hal', Apa Itu?

Rabu, 4 September 2024 - 15:09 WIB

tvOnenews.com - Hotman Paris yang pernah menolak tawaran menjadi pengacara Ferdy Sambo, ternyata sempat ingin menerimanya.

Pengacara kondang tanah air itu mengaku sempat mau menerima tawaran untuk menjadi pengacara tersangka kasus pembunuhan Brigadir J karena menemukan satu hal.

Diberitakan sebelumnya, Hotman Paris sempat mendapatkan tawaran langsung dari tim kuasa hukum Brigadir J untuk menangani kasusnya.


Hotman Paris dan Ferdy Sambo. Sumber: kolase tim tvOnenews
 

Namun, Hotman Paris pada akhirnya menolak tawaran tersebut karena beberapa hal.

"Memang benar Hotman Paris diminta oleh Pak Sambo untuk jadi pengacaranya, juga diminta untuk jadi pengacara sama Ibu PC," ujar Hotman Paris, di acara Heart to Heart TRANS TV Official.

"Saya tiga hari tidak bisa tidur, untuk mengatakan yes or no," sambungnya.

Hotman mengatakan, kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo sebagai tersangka tersebut bisa menjadi pengacara mana pun populer.

Namun, dengan berat hati ia menolak tawaran tersebut karena beberapa alasan.

"Dengan berat hati saya menolak menjadi pengacara dari Pak Sambo dan Ibu PC (Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo)," kata Hotman Paris.

"Ada beberapa alasan," imbuhnya.


Hotman Paris. Sumber: Julio Trisaputra-tvOne
 

Alasan pertama Hotman Paris menolak tawaran menjadi pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi adalah untuk mencegah adanya konflik.

Sebab, ia saat itu sedang memandu sebuah acara yang membahas kasus tersebut, sehingga harus netral.

"Yang pertama mencegah terjadi conflict of interest, karena saya juga menjadi host di suatu acara TV di mana saya membahas kasus itu berarti harus netral dan bahkan nanti dipersidangan," ujar Hotman Paris.

Alasan kedua yang membuat Hotman Paris menolak tawaran menjadi pengacara Ferdy Sambo karena banyak orang yang memintanya untuk menjadi pengacara Bharada E atau Brigadir J.

"Tapi yang kedua adalah, karena sejak awal kasus itu ada, jutaan orang meminta saya untuk menjadi pengacara keluarga Brigadir J, Bharada E," ujarnya.

Selain itu, Hotman juga mengaku saat itu tengah sibuk menyiapkan program Hotman 911, yakni program yang bisa membantu hal-hal yang sangat viral yang menyentuk hak asasi manusia.


Hotman Paris dan Ferdy Sambo. Sumber: kolase tim tvOnenews
 

Hotman Paris juga mengungkap bahwa dirinya sempat tertarik untuk menerima tawaran pengacara Ferdy Sambo.

Pengacara kelahiran 20 Oktober 1959 itu mengaku menemukan suatu hal yang menurutnya tidak sulit ditemukan orang lain.

"Kenapa saya waktu itu tertarik menerima tawaran jadi pengacara Ferdy Sambo?" ujar Hotman Paris.

"Karena ada satu yang saya temukan, Profesor Doktor Hukum pun belum tentu tahu, karena ini adalah keahlian seorang pengacara," sambungnya.

Hotman Paris mengatakan, ada keterangan yang menyatakan bahwa Ferdy Sambo sempat menangis ketika berbincang dengan Putri Candrawathi.

"Ada hal yang saya dengar dan memang saya sudah bicara dengan timnya. Bahwa saksi kunci, yaitu ajudan-ajudan, memberikan kesaksian, katanya setelah Ibu PC pulang dari Magelang, cerita lah dengan apa yang dialami, di rumah pribadi di Saguling," ujar Hotman Paris.

"At the time, seorang jenderal menangis, why?" sambungnya.


Hotman Paris. Sumber: Instagram/hotmanparisofficial
 

Menurut Hotman Paris, hal itu menandakan ada sesuatu yang menyakiti hati Sambo atau istrinya.

Sebab, tidak mungkin seorang jenderal akan menangis jika tidak ada sesuatu yang besar.

"Kalau itu terkait satgas atau narkoba nggak mungkin menangis kan," ujar Hotman Paris.

"Orang nggak ada yang peduli dengan kalimat itu. Tapi bagi seorang Hotman Paris, pada saat dia (Ferdy Sambo) menangis, pasti ada sesuatu yang menyentuh terhadap istrinya, dan tidak lama setelah itu terjadi penembakan," sambungnya.

Ferdy Sambo memang sudah mengakui bahwa melakukan penembakan.

Namun, bukti bahwa Ferdy Sambo menangis menurut Hotman Paris bisa dijadikan alasan bahwa peristiwa tersebut bukan pembunuhan berencana, melainkan pembuhan secara spontan.

"Tapi pada saat emosi dan sebagainya lalu ada peristiwa penembakan, apakah itu pembunuhan berencana," ujar Hotman Paris.

"Itu nanti akan dipakai oleh tim kuasa hukuum sebagai alasan bahwa itu adalah pembunuhan spontan," pungkasnya.

(gwn)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral