- Tim tvOne - Sonik Jatmiko
Petik Cuan dari Anggrek Bulan
Banyumas, Jawa Tengah - Anggrek bulan, siapa yang tidak terpesona saat melihat bentuknya? Kelopak yang mekar merekah, membuat anggrek ini diberi nama bulan, karena indah bak rembulan yang tengah bersinar.
Bagi penggemar tanaman hias, anggrek menjadi jenis tanaman wajib dalam koleksi. Dan anggrek bulan adalah paling favorit di antara jenis anggrek lainnya. Si bulan ini kalau berbunga, bisa tetap mekar hingga empat bulan.
Ada sekitar 75 jenis anggrek bulan di dunia. Tentu saja, varian ini dibedakan karena bentuk dan warnanya.
Nah, di balik keindahan si anggrek, ternyata ada cuan. Setidaknya ini yang sudah dirasakan oleh pembudidaya, di Baturaden, Kabupaten Banyumas.
"Jenisnya banyak, tetapi kita sudah budidayakan lima jenis di sini," ujar Rio Utama, pembudidaya anggrek bulan di Desa Ketenger Baturaden.
Rio mencoba budidaya si bulan, karena awalnya memang bergelut di dunia tanaman hias. Lalu, mencoba memperbanyak anggrek bulan dengan kultur jaringan, ternyata berhasil.
"Anggrek termasuk mudah perawatannya. Yang penting rajin disiram dan dipupuk. Penyakitnya biasanya dari jamur, bisa dibasmi pake fungisida," ujarnya lagi.
Rio menjual si bulan untuk pasar lokal, pengunjung yang datang langsung ke greenhouse miliknya. Beberapa juga memesan anggrek ini, melalui online. Biasanya pembeli online adalah pembeli luar daerah.
"Bibitnya dijual dengan harga 40 hingga 75 ribu rupiah. Kalau bunga mulai 40 hingga 90 ribu rupiah. Tergantung jenis dan ukuran," ujarnya.
Yenni, salah satu penghobi tanaman hias dari Purwokerto sengaja datang ke greenhouse untuk membeli anggrek.
"Sudah punya yang lokal, yang putih. Ini mau membeli anggrek yang merah atau ungu," ujarnya.
Dari usaha ini, para petani anggrek bisa mendapat cuan besar. Omsetnya mencapai puluhan juta rupiah dalam sebulan. (Sonik Jatmiko/dan)