Letkol Untung saat menjalani sidang di pengadilan militer.
Sumber :
  • Arsip Nasional

Kisah Letkol Untung, Teteskan Air Mata saat Divonis Mati Pasca Peristiwa G30S PKI, Sempat Kabur tapi Malah Alami Hal Ini

Jumat, 27 September 2024 - 06:00 WIB

tvOnenews.com - Untung Sjamsuri atau dikenal dengan Letkol Untung, merupakan salah satu nama paling fenomenal dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S PKI).

Letkol Untung disebut-sebut sebagai sosok pemimpin yang memiliki peran besar dalam meletusnya peristiwa G30S PKI.

Dikutip dari Sumber Belajar Kemdikbud, saat itu Letkol Untung menjabat sebagai Komandan Batalyon I Resimen Cakrabirawa. 

Letkol Untung
Sumber :
  • Arsip Nasional

 

Letkol Untung disebut-sebut sebagai sosok yang menggerakkan pasukan untuk menculik sejumlah perwira tinggi TNI Angkatan Darat.

Di antaranya Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R Soeprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S Parman, Brigjen DI Panjaitan, dan Brigjen Sutoyo Siswomiharjo.

Ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution, Kapten Czi (Anumerta) Pierre Tendean juga ikut diculik.

Sementara, Jenderal Nasution berhasil menyelamatkan diri.

Letkol Untung menunjuk Lettu Dul Arief untuk menjadi ketua pelaksana penculikan tersebut.

Atas arahan Letkol Untung, Pasukan Cakrabirawa berhasil menculik para petinggi TNI Angkatan Darat kemudian membunuhnya.

Komandan Pasukan Cakrabirawa, Letkol Untung.
Sumber :
  • Perpustakaan Nasional - Wikipedia

 

Jasad para korban lalu dimasukkan ke dalam lubang sumur tua di kawasan Pondok Gede, Jakarta, atau yang dikenal dengan Sumut Maut Lubang Buaya.

Dalam peristiwa G30S PKI, terdapat istilah Dewan Jenderal dan Dewan Revoluasi.

Dewan Jenderal merupakan istilah yang diberikan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk para jenderal TNI Angkatan Darat yang dituduh melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno pada 5 Oktober 1965.

Sedangkan Dewan Revoluasi merupakan gerakan yang dibentuk sebagai tanggapan terhadap tuduhan Dewan Jenderal.

Peranan Letkol Untung dalam Peristiwa G30S PKI

Pada malam 30 September 1965, Lektol Untung mengawal Presiden Soekarno menghadiri acara Musyawarah Nasional Ahli Teknik di Senayan.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 dini hari, pasukan memulai aksinya menculik para jenderal yang disebut sebagai Dewan Jenderal.

Enam jenderal dan satu letnan akhirnya ditemukan meninggal dalam sumur di area Lubang Buaya.

Setelah peristiwa G30S PKI terjadi, Letkol Untung sempat dianggap tidak ada campur tangan dalam hal politik tersebut.

Sebab, dirinya diketahui sebagai pimpinan Dewan Revolusi.

Penangkapan Letkol Untung Pasca Peristiwa G30S PKI

Letkol Untung saat menjalani sidang di pengadilan militer
Sumber :
  • Dok Perpustakaan Nasional

 

Operasi penumpasan G30S PKI berlangsung sejak tanggal 1 Oktober 1965.

Dengan dipimpin oleh Mayjen Soeharto, operasi penumpasan mulai dengan mencari pihak-pihak yang dianggap terlibat dan bertanggngjawab atas peristiwa pemberontakan G30S PKI. 

Pasca peristiwa tersebut, dikabarkan bahwa Letkol Untung sempat menghilang.

Lektol Untung dikabarkan melarikan diri dari Jakarta menuju Solo.

Apesnya, bus yang ditumpangi oleh Letkol Untung berhenti di sebuah pos pemeriksaan.

Letkol Untung lalu turun dari bus karena takut dikenali.

Namun, gerak-geriknya yang mencurigakan mengundang massa untuk mengejarnya.

Ia lantas diringkus oleh massa dan sempat dipukuli di sebuah kebun tebu.

Menurut versi lain, Letkol Untung menaiki bus dengan pakaian sipil dan membaur dengan penumpang lainnya.

Dan kebetulan, terdapat beberapa prajurit ABRI yang juga menjadi penumpang.

Takut identitasnya diketahui, Letkol Untung memilih melompat dari bis hingga terjatuh. 

Warga yang melihatnya mengira ia seorang copet, sehingga dikeroyok massa.

Versi lain juga menyebutkan bahwa Letkol Untung tertangkap di Tegal, Jawa Tengah, ketika dirinya hendak melarikan diri. 

Letkol Untung yang tertangkap akhirnya menjalani pemeriksaan dan persidangan Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) di Jakarta.

Ketua Majelis Hakim Mahmillub Binsa akhirnya memvonis Untung hukuman mati karena terbukti bersalah.

Menurut laporan surat kabar Kompas pada 8 Maret 1966, Letkol Untung sempat meneteskan air mata ketika mendengar vonis mati untuk dirinya.

Letkol Untung kemudian ditahan sebelum dieksekusi di Cimahi, Jawa Barat pada 1967. (gwn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
03:23
06:38
09:05
06:08
11:00
Viral