- Instagram/@marissahaque
Pesan Terakhir Marissa Haque Sebelum Wafat, Ingin Selalu Bermanfaat dan Berjihad Lewat Pendidikan
tvOnenews.com - Kepergian Marissa Haque membawa duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya.
Marissa, yang akrab disapa Icha, meninggal secara mendadak tanpa menunjukkan tanda-tanda penyakit sebelumnya.
Kabar kepergiannya membuat banyak orang terkejut, terutama karena ia terlihat masih aktif menjalankan aktivitasnya hingga beberapa hari sebelum meninggal.
Menurut keterangan dari keluarga, khususnya sang adik, Soraya Haque, Marissa tidak memiliki riwayat penyakit yang serius.
Kepergiannya yang tiba-tiba membuat semua orang, terutama sang suami, Ikang Fawzi, sangat terpukul.
Soraya juga menyatakan bahwa tidak ada gejala yang menunjukkan bahwa Marissa akan berpulang dalam waktu dekat.
“Menurut keluarga, terutama Ikang, suaminya, tidak ada gejala apa-apa. Kepergiannya begitu tiba-tiba,” kata Soraya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Lima hari sebelum wafat, Marissa Haque masih menjalani aktivitasnya dengan semangat.
Ia menghadiri sebuah acara akademik di Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Di acara yang bertajuk "Pemetaan dan Pengembangan Talenta dalam Perencanaan Karier", Marissa memberikan pidato inspirasi.
Dalam pidatonya, Marissa Haque mengungkapkan keinginannya untuk selalu berbagi ilmu dan tetap menuntut ilmu di usia yang sudah tidak muda lagi.
Bagi Marissa, proses belajar tidak mengenal batas usia, dan ia merasa bahwa pendidikan adalah bentuk jihad yang bisa memberikan manfaat bagi banyak orang.
“Ketika saya merasa bahwa sebagai insan, ingin sekali menjadi insan kamil dan berbagi ilmu sambil menuntut ilmu,” ujar Marissa Haque dalam pidatonya.
“Kalau tiba-tiba Allah memanggil kita, pulang ke rumah abadi kita, katanya sih masuk surga karena jatuhnya jihad,” ungkapnya.
Baginya, mengajar dan belajar adalah salah satu bentuk ibadah, sebuah jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat.
Kata-kata ini kini menjadi pesan terakhirnya yang begitu menyentuh hati banyak orang.
Marissa Haque dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan dunia pendidikan.
Selain berkarier sebagai politisi dan artis, ia juga merupakan seorang pendidik yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan akademik.
Ia kerap mengingatkan generasi muda untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi diri.
Di hadapan para mahasiswa UII Yogyakarta, Marissa juga sempat menyinggung soal kematian.
Ia menekankan bahwa kematian bisa datang kapan saja, tanpa harus menunggu usia tua atau jatuh sakit.
“Kalau meninggal, kan, nggak harus tunggu tua, ya, nggak harus tunggu sakit. Kapan pun Allah mau memanggil, ya, begitulah,” ujarnya.
Pesan tersebut kini terasa semakin dalam dan bermakna, terutama setelah kepergian Marissa Haque yang begitu tiba-tiba.
Kata-katanya seolah menjadi pengingat bagi semua orang bahwa hidup adalah kesempatan untuk terus berkarya dan berbagi ilmu.
Kepergian Marissa Haque tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, terutama Ikang Fawzi, Bella Fawzi, Chiki Fawzi.
Meski merasa sangat kehilangan, keluarga berusaha ikhlas menerima takdir ini.
Marissa Haque telah pergi, namun semangatnya dalam dunia pendidikan dan pesan-pesan inspiratifnya akan selalu dikenang.
Keinginannya untuk selalu bermanfaat bagi orang lain melalui pendidikan adalah warisan yang berharga.
Marissa telah memberikan contoh nyata tentang bagaimana seseorang bisa terus berkontribusi di segala usia, dan bagaimana pendidikan bisa menjadi bentuk jihad yang penuh berkah. (adk)