Betrand Peto Dapat Lampu Hijau Bisa Tinggal Bersama Sarwendah, Ruben Onsu: Saya Rasa Onyo Butuh Sentuhan...

tvOnenews.com - Pasca perceraian Ruben Onsu dan Sarwendah, nasib Betrand Peto tak luput dari perhatian publik. 

Betrand, yang telah menjadi bagian dari keluarga Ruben dan Sarwendah sejak diangkat sebagai anak pada tahun 2019, kini menghadapi tantangan baru dalam keluarganya yang diwarnai perceraian. 

Meskipun tidak memiliki ikatan darah dengan Ruben dan Sarwendah, hubungan mereka sangat dekat, dan keduanya menganggap Onyo sebagai anak kandung mereka.

Perceraian Ruben dan Sarwendah pada 24 September 2024 memunculkan berbagai spekulasi di kalangan netizen, terutama terkait dengan peran Betrand dalam dinamika keluarga ini. 

Banyak netizen yang mengaitkan kedekatan Betrand dan Sarwendah sebagai salah satu penyebab keretakan rumah tangga tersebut. 

Interaksi keduanya, yang sering kali disorot oleh publik, dinilai sebagian orang sebagai bentuk kedekatan yang berlebihan antara ibu dan anak.

Tudingan ini tidak terhindarkan, mengingat seringnya Betrand tampil bersama Sarwendah di media sosial dan berbagai acara televisi. 

Namun, Ruben Onsu dengan tegas membantah kabar miring tersebut. 

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis tak lama setelah perceraian mereka, Ruben menegaskan bahwa keputusannya untuk bercerai dengan Sarwendah tidak ada hubungannya sama sekali dengan Betrand.

“Perceraian itu tidak ada kaitannya dengan Betrand. Jadi ini karena Betrand (tinggal) di Sarwendah, jadinya makin ke sana pemberitaannya,” jelas Ruben di YouTube STARPRO Indonesia.

Ia merasa bahwa rumor yang beredar hanya memperkeruh suasana, padahal keputusan perceraian dibuat berdasarkan masalah lain di antara dirinya dan Sarwendah.

Keputusan Betrand untuk tinggal bersama Sarwendah setelah perceraian pun menjadi sorotan. 

Menanggapi hal ini, Ruben menyebut bahwa Sarwendah sebagai ibu angkat lebih tahu kebutuhan dan perkembangan Betrand. 

Ia percaya bahwa Onyo, sebutan akrab untuk Betrand, memerlukan perhatian dari seorang ibu yang bisa memahami kebutuhan emosionalnya secara lebih mendetail.

“Justru Bundanya kan juga tahu Onyo kayak apa. Jadi saya rasa Onyo juga butuh sentuhan seorang ibu yang memperhatikan dia detail,” tambah Ruben.

Terkait rumor yang menyebut bahwa Betrand adalah alasan utama di balik perceraian tersebut, Ruben hanya memilih untuk diam. 

Ia menyatakan bahwa fokus utamanya saat ini adalah menjaga kondisi psikologis Betrand. 

Menghadapi berbagai komentar negatif dari publik, Ruben lebih memilih untuk tidak terlalu banyak bereaksi dan tetap fokus pada kebutuhan emosional anaknya.

“Saya harus pikirin secara psikologisnya. Saya juga punya emosi, saya juga punya marah, tapi kalau saya gunakan marah saya waktu hal-hal yang buat saya gini, aduh nggak penting ya,” ungkap Ruben dengan bijak.

Perjalanan hidup Betrand Peto sendiri sebelumnya sudah cukup berliku, terutama dalam hubungannya dengan keluarga kandungnya. 

Betrand pernah mengalami masa-masa sulit dengan orang tua kandungnya, terutama dengan ibunya, Mama Vivi, yang ia anggap sempat mengabaikannya saat kecil. 

Perasaan Betrand terhadap keluarganya ini sempat diungkapkan dalam sebuah podcast emosional, di mana ia menyampaikan rasa sakitnya karena merasa diabaikan oleh orang tua kandungnya.

Kondisi tersebut, ditambah dengan perceraian Ruben dan Sarwendah, tentu menambah beban emosional yang harus dihadapi oleh Betrand. 

Meski demikian, Ruben berusaha sebaik mungkin untuk mendukung anak angkatnya dan berharap bahwa keluarga mereka dapat melalui masa-masa sulit ini dengan lebih kuat.

Hubungan Betrand dengan ayah kandungnya, Ferdy Peto, juga sempat menjadi sorotan. Ferdy secara terbuka meminta maaf kepada Betrand karena merasa gagal dalam mengurus dan mendidiknya. 

Meski ada perasaan terluka yang mendalam, Ruben berharap bahwa Betrand bisa memperbaiki hubungan dengan keluarga kandungnya dan melangkah ke depan dengan lebih baik.

Dalam kondisi pasca perceraian Ruben dan Sarwendah, perhatian penuh tetap diberikan kepada Betrand.

Ruben dan Sarwendah terus berupaya untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan psikologis anak angkat mereka, meski harus menjalani hidup terpisah. (udn)