- Facebook Prabowo Subianto
Kisah Prabowo Subianto, Eks Danjen Kopassus Berjuluk Angka '08' yang Kini Jadi Presiden Indonesia ke-8
tvOnenews.com - Kisah hidup Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Eks Danjen Kopassus yang kini jadi Presiden Indonesia Terilih, periode 2024-2029.
Prabowo Subianto, lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta, adalah sosok yang tidak asing dalam kancah politik Indonesia.
Kariernya yang panjang dan penuh liku-liku, serta latar belakang keluarganya yang terpandang, menjadikannya salah satu tokoh sentral dalam dinamika politik nasional.
Pada 2024, Prabowo akhirnya berhasil memenangkan Pilpres setelah beberapa kali gagal dalam kontestasi politik sebelumnya.
Meski hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum diumumkan, berbagai hitung cepat dari lembaga survei menunjukkan kemenangan Prabowo dengan perolehan suara lebih dari 50 persen.
Berikut sekilas kisah Prabowo Subianto, yang dilansir dari buku Djojohadikusumo, Sumitro. "Memoar Ekonom: Dari Revolusi ke Pembangunan." dan Subianto, Prabowo. "Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman."
- Facebook Prabowo Subianto
Prabowo Subianto lahir dari keluarga yang sangat terpandang. Ayahnya, Prof. Soemitro Djojohadikusumo, adalah seorang ekonom terkemuka yang pernah menjadi menteri di era pemerintahan Soekarno dan Soeharto.
Soemitro memiliki peran besar dalam membentuk kebijakan ekonomi Indonesia pada masa itu.
Kakek Prabowo, Raden Mas Margono Djojohadikusumo, adalah pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) dan merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), lembaga yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Namun, masa kecil Prabowo tidaklah mudah. Pada tahun 1958, keluarga Prabowo terpaksa meninggalkan Indonesia dan pindah ke Singapura.
Hal itu merupakan dampak dari keterlibatan Soemitro dalam pemberontakan PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) yang menentang pemerintahan Soekarno.
Di Singapura, Prabowo melanjutkan pendidikannya di British Elementary School. Namun, ketegangan politik membuat keluarganya harus berpindah lagi, kali ini ke Hongkong, di mana Prabowo bersekolah di Glenealy Junior School.
Pendidikan Prabowo berlanjut ke luar negeri hingga dia kembali ke Indonesia untuk menempuh pendidikan militer di Akademi Militer Magelang.
Lulus pada tahun 1974, Prabowo memulai karier militernya dan tak butuh waktu lama bagi dia untuk mendapatkan berbagai penugasan strategis.
Pada 1976, ia diangkat sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dan terlibat dalam operasi militer di Timor Timur.
Prabowo Subianto kemudian memiliki julukan 08 sejak bertugas di satuan Kopassus.
Pemberian kode angka '08' tepatnya saat Prabowo berada dalam Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor-81) Kopassus yang dibentuk pada 1981 silam.
Karier Militer dan Kontroversi
Karier militer Prabowo muda menanjak dengan cepat. Dia dikenal sebagai sosok yang tegas dan berani, serta terlibat dalam berbagai operasi militer penting, termasuk di wilayah konflik seperti Timor Timur.
Salah satu penugasan paling terkenalnya adalah ketika ia menjadi komandan pasukan khusus (Kopassus), di mana ia memainkan peran kunci dalam operasi-operasi militer yang menantang.
Namun, karier militernya tidak lepas dari kontroversi.
- tvOnenews.com/Julio Saputra
Pada masa akhir pemerintahan Soeharto, Prabowo diduga terlibat dalam pelanggaran HAM, termasuk kasus penculikan aktivis pada 1998 yang hingga kini masih menyisakan perdebatan di masyarakat.
Tuduhan tersebut membuatnya diberhentikan dari militer setelah runtuhnya Orde Baru.
Meskipun demikian, Prabowo tetap menolak tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa tindakan yang dilakukannya adalah bagian dari tugas militer yang sah untuk menjaga stabilitas negara.
Setelah meninggalkan karier militernya, Prabowo mulai merambah dunia bisnis.
Langkah pertamanya adalah membeli PT Kiani Kertas, sebuah perusahaan pengelola pabrik kertas di Kalimantan Timur yang sebelumnya dimiliki oleh pengusaha Bob Hasan, sahabat dekat Soeharto.
Perusahaan tersebut kemudian diubah namanya menjadi Kiani Nusantara, dan dari sana Prabowo mulai memperluas jejaring bisnisnya.
Prabowo juga mendirikan PT Tidar Kerinci Agung yang bergerak di bidang produksi minyak kelapa sawit.
Tak hanya itu, ia juga mengendalikan beberapa perusahaan lainnya yang bergerak di sektor migas, pertambangan, dan kehutanan melalui PT Nusantara Energy.
Perusahaan-perusahaan ini menjadi bagian dari imperium bisnis Prabowo yang sangat luas dan memberikan pengaruh besar dalam dunia bisnis di Indonesia.
Kiprah Politik dan Kemenangan di Pilpres 2024
Setelah sukses di dunia bisnis, Prabowo mulai terjun ke dunia politik. Pada tahun 2004, dia mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri, namun kalah dalam putaran kedua.
Kegagalan ini tidak menyurutkan langkahnya. Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada tahun 2008, dan partai tersebut segera menjadi kekuatan politik yang signifikan di Indonesia.
Prabowo kemudian mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pilpres 2009, 2014, dan 2019.
Namun selalu kalah dalam pertarungan sengit melawan lawan-lawan politiknya, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.
Namun, meski mengalami kekalahan berturut-turut, Prabowo terus meningkatkan pengaruhnya di dunia politik.
Pada tahun 2019, ia ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan oleh Presiden Jokowi, sebuah langkah yang mengejutkan banyak pihak tetapi juga menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi politik.
Pada Pilpres 2024, Prabowo akhirnya berhasil memenangkan pertarungan politik yang telah lama dia geluti.
Berbagai lembaga survei menunjukkan bahwa Prabowo unggul dengan perolehan suara di atas 50 persen, mengalahkan lawan-lawan politiknya.
Ini adalah kemenangan pertama Prabowo setelah empat kali mengikuti kontestasi Pilpres, dan kemenangan ini menandai puncak dari perjalanan politiknya yang penuh liku.
Sebagai presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo menghadapi berbagai tantangan besar, mulai dari stabilitas politik hingga upaya meningkatkan perekonomian nasional.
Dengan latar belakang militer, bisnis, dan pengalaman politik yang luas, banyak pihak berharap bahwa Prabowo akan mampu membawa Indonesia menuju era yang lebih baik. (udn)