Sarwendah, Betrand Peto.
Sumber :
  • Kolase YouTube

Sarwendah Akhirnya Bicara Jujur soal Kondisi Betrand Peto, Terbongkar Ternyata Onyo Masih Harus...

Senin, 28 Oktober 2024 - 19:39 WIB

tvOnenews.com - Sarwendah akhirnya buka suara mengenai kondisi anak-anaknya, terutama Betrand Peto, pasca perceraian dengan Ruben Onsu.

Sebagai sosok ibu yang peduli dengan kondisi mental anak-anaknya, Sarwendah memastikan bahwa semua anak mendapat perhatian penuh, baik secara emosional maupun psikologis.

Saat berbincang bersama Ashanty yang diunggah melalui kanal YouTube The Hermansyah A6, Sarwendah mengungkapkan sudah berusaha memberikan penjelasan yang sesuai terkait masalah keluarga mereka.

Meskipun perceraian ini adalah keputusan yang sulit, Sarwendah dan Ruben Onsu sama-sama sepakat untuk memprioritaskan psikologis anak-anak mereka.

Dalam perbincangan tersebut, Ashanty menanyakan bagaimana reaksi anak-anak ketika mengetahui bahwa kedua orang tuanya berpisah.

Sarwendah menjelaskan bahwa setiap anak memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi situasi ini. 

"Anak-anak pas pertama-tama tahu keadaan yang berubah mereka fine-fine aja, nggak ada kayak gimana," ujar Sarwendah.

Namun, ia juga menambahkan bahwa respon masing-masing anak berbeda tergantung pada pemahaman mereka.

Menurutnya, Thania, anak bungsu, belum sepenuhnya mengerti soal perceraian yang terjadi.

“Kalau Thania masih belum ngerti dan dia ya udah, dia kayak nggak terjadi apa-apa gitu. Karena kan ya pagi Ayahnya masih jemput," tutur Sarwendah.

Kehadiran Ruben Onsu yang tetap aktif dalam kehidupan sehari-hari anak mereka jadi faktor penting yang membuat Thania tidak terlalu merasakan dampak perceraian.

Namun, situasinya berbeda dengan Thalia dan Betrand Peto.

Thalia yang sudah mulai memahami konsep perceraian, sempat mempertanyakan perubahan tersebut. 

“Kalau Thalia kan lebih kritis ya, dia udah mulai mengerti, udah mulai dijelaskan, ya udah, it’s okay," ungkap Sarwendah. 

Ia memastikan Thalia bahwa apa yang terjadi adalah keputusan terbaik bagi keluarga mereka.

Sedangkan, Betrand Peto menghadapi situasi ini dengan lebih mendalam.

Sebagai anak yang pernah mengalami perpisahan dengan orang tua kandungnya sebelumnya, Onyo menjadi lebih peka terhadap perubahan emosional dalam keluarga.

Sarwendah menyadari hal ini dan memastikan bahwa Onyo mendapatkan perhatian yang lebih intensif untuk menjaga kondisi mentalnya.

"Kalau Onyo ya lebih mengerti lagi, tapi maksudnya tadinya lebih mikir adalah karena ini kedua kalinya kan dulu kan orang tuanya juga pernah ada perpisahan," jelas Sarwendah.

Sarwendah juga mengungkapkan bahwa ketiga anaknya, termasuk Onyo, masih mendapatkan pengawasan dari psikolog.

Menurutnya, hal ini bukanlah karena adanya masalah berat, tetapi lebih sebagai langkah pencegahan agar anak-anak dapat mengelola perasaan mereka dengan baik.

"Jadi ya lebih mikirin itu sih, lebih ke mental anak-anak makanya anak-anak pun kayak gimana pun masih dipantau sama psikolog-psikolog gitu bukannya karena ada apa-apa, cuman justru karena tidak mau mereka terjadi apa-apa, mencegah," ungkap Sarwendah.

Ia menegaskan bahwa dukungan psikolog ini sangat penting, terutama bagi anak-anak seusia Thalia yang mungkin belum sepenuhnya memahami perasaan mereka.

“Kadang-kadang mereka juga nggak tahu apa yang mereka mau ekspresikan, apalagi kalau Thalia kan umurnya masih 9 tahun," tambahnya.

Sarwendah dan Ruben Onsu sepakat untuk memberi perhatian khusus pada kesehatan mental anak-anak mereka untuk menghindari efek jangka panjang akibat perceraian.

Selain bantuan psikolog, Sarwendah juga memiliki cara unik untuk tetap dekat dengan anak-anaknya, yaitu melalui sesi pillowtalk.

Setiap malam, ia meluangkan waktu berbicara dengan mereka sebelum tidur.

Bagi Sarwendah, momen tersebut sangat berharga karena ia dapat mendengar perasaan anak-anaknya dengan lebih jelas.

"Aku setiap kali kalau malam sering pillowtalk sama anak-anak, karena kan dari kecil sampai sekarang nggak pernah nggak tidur sama aku," kata Sarwendah.

Dengan cara pillowtalk, ia dapat mengetahui kegiatan anak-anaknya sepanjang hari dan mendiskusikan berbagai hal yang mungkin mengganjal di hati mereka.

Sarwendah merasa bahwa sesi ini memberikan ruang bagi anak-anaknya untuk berbicara tentang apa pun yang mereka rasakan.

Dalam keadaan yang penuh perubahan, kehadiran Sarwendah sebagai ibu yang selalu siap mendengar dan mendukung anak-anaknya menjadi sumber kekuatan bagi mereka.

Ia ingin memastikan bahwa apa pun yang terjadi, anak-anak tetap merasakan kehangatan dan keamanan dalam keluarga. (adk)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:09
11:50
04:33
15:04
08:48
02:04
Viral