Duduk Berdua dan Sambil Berpegangan Tangan, Sarwendah hanya Bisa Terdiam saat Betrand Peto Katakan Hal ini, Eks Istri Ruben Onsu: Oke Sayang...

tvOnenews.com - Sarwendah tampak terdiam mendengarkan curahan hati Betrand Peto atau yang akrab disapa Onyo, anak angkat yang sangat ia sayangi. 

Kedekatan antara Sarwendah dan Onyo memang sudah terlihat sejak lama, tetapi kali ini ada momen spesial yang menyentuh hati banyak orang. 

Setelah perpisahannya dengan Ruben Onsu, Sarwendah kini memegang peran besar dalam membimbing Onyo dan adik-adiknya.

Onyo, yang hidup dalam naungan kasih sayang Sarwendah sejak tahun 2019, tidak segan-segan mengutarakan rasa terima kasih dan cintanya. 

Sambil duduk berdua dan menggenggam tangan sang ibu, Onyo mengungkapkan segala perasaan yang telah lama ia pendam. 

“Onyo cuma mau bilang terima kasih sama Bunda dan Ayah atas semua kasih sayang selama ini,” ucapnya dengan nada bergetar, menunjukkan kedalaman perasaan yang ia rasakan.

Sarwendah, dengan sorot mata penuh kasih, mendengarkan setiap kata yang diucapkan Onyo tanpa interupsi. 

Dia menyadari betapa momen ini sangat berarti bagi anaknya. Sambil tersenyum, Sarwendah berkata lembut, “Oke, sayang. Bunda selalu ada buat Onyo,” seolah menyampaikan bahwa ia akan selalu mendampingi sang anak dalam segala situasi. 

Sikap Sarwendah yang penuh perhatian membuat Onyo semakin terbuka untuk menyampaikan semua isi hatinya.

Onyo juga mengucapkan terima kasih kepada Ruben Onsu, ayah yang telah mengasuh dan mendidiknya dengan penuh kasih sayang. 

Meskipun kini orang tua angkatnya berpisah, Onyo masih merasakan ikatan kuat dengan keduanya. 

"Ayah dan Bunda selalu ada buat Onyo, dan Onyo bersyukur punya kalian dalam hidup Onyo," lanjutnya, dengan suara penuh rasa syukur.

Momen ini kemudian semakin haru saat Onyo mengucapkan permohonan maafnya.

Ia merasa mungkin belum mampu membalas semua kebaikan yang diberikan oleh kedua orang tua angkatnya. 

“Maaf kalau Onyo belum bisa jadi yang terbaik buat Ayah dan Bunda, tapi Onyo janji akan terus berusaha membuat Ayah dan Bunda bahagia,” katanya dengan tulus.

Sarwendah tampak terharu mendengar janji Onyo tersebut. Dia merespons dengan senyum penuh kebanggaan, memberikan dukungan moral kepada anak yang telah ia anggap sebagai bagian dari hidupnya. 

juga menyemangati Onyo untuk tidak perlu merasa terbebani, karena baginya, yang terpenting adalah usaha dan ketulusan hati anaknya.

Di samping itu, Onyo juga menyinggung tentang keluarga besarnya di NTT dan kecintaannya terhadap Thalia dan Tania, adik-adiknya yang kini tinggal bersama. 

Rasa sayang Onyo tidak hanya terpusat pada keluarga yang ada di Jakarta, tetapi juga pada orang-orang yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya di kampung halaman. 

“Onyo sayang banget sama ayah bunda di sini, sama mama papa di NTT, sama opa oma, sama Thalia dan Thania juga. Semua keluarga di sini maupun di NTT, Onyo sayang banget,” ucapnya penuh haru, dengan mata berkaca-kaca.

Melihat kepedulian Onyo yang tulus terhadap keluarganya membuat banyak netizen tersentuh. 

Respons positif pun membanjiri kolom komentar, di mana banyak yang memuji betapa hangatnya hubungan antara Onyo dan ibu angkatnya. 

Mereka mengungkapkan bahwa keluarga sejati tak selalu harus memiliki hubungan darah, tetapi yang terpenting adalah ikatan cinta dan ketulusan di antara anggotanya.

Kebersamaan ini tak hanya memperlihatkan hubungan yang harmonis antara Onyo dan Sarwendah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. 

yang menyadari bahwa keluarga adalah tempat untuk pulih dan menemukan kekuatan baru, terutama dalam menghadapi masa-masa sulit. 

Sarwendah, dengan segala kelembutan dan kebijaksanaannya, terus menjadi sosok ibu yang membawa cinta tanpa syarat bagi Onyo.

Momen ini juga menunjukkan bahwa meski ada luka di masa lalu, keluarga dan cinta sejati mampu menyembuhkannya. 

Pesan dari Sarwendah kepada Onyo yang penuh dukungan mengajarkan bahwa cinta sejati bisa datang dari siapa saja yang mau berbagi perhatian dan kasih sayang dengan tulus.

Kisah haru antara Onyo dan Sarwendah ini akan selalu diingat sebagai contoh bahwa keluarga tidak ditentukan oleh darah, tetapi oleh ketulusan hati yang saling menguatkan.

(anf)