- Instagram/sarwendah29
Kemesraan Sarwendah dan Betrand Peto Sering Dianggap Tak Wajar, Psikolog Dr Lita Gading Sebut: Jangan Sampai...
tvOnenews.com - Kedekatan antara Betrand Peto dan Sarwendah kerap menjadi sorotan publik. Interaksinya sering disebut netizen sebagai sesuatu yang tidak wajar.
Seperti yang diketahui, saat ini Sarwendah dan Ruben Onsu sudah resmi berpisah, dan nama Betrand kembali disinggung menjadi penyebab perpisahan keduanya.
- Kolase tvOnenews.com
Kendati demikian, Sarwendah dan Ruben langsung membantah isu tersebut dan menyebut anak sulungnya itu tak ada kaitannya dengan perpisahan ini.
Sebagai informasi, laki-laki yang akrab disapa Onyo tersebut diadopsi oleh Ruben dan Sarwendah di tahun 2019.
Saat itu, usia Betrand masih 13 tahun. Sebab usianya lebih tua dari Thalia dan Thania -putri kandung Ruben dan Sarwendah, maka otomatis Onyo jadi anak sulung dalam keluarga Bensu.
Sudah dianggap layaknya anak kandung, Betrand Peto kerap bersikap manja kepada Sarwendah. Bahkan, dalam beberapa video tampak dirinya mencium, merangkul, hingga mencium sang bunda.
Tak hanya menimbulkan ragam komentar dari netizen, seorang psikolog, Dr Lita Gading juga angkat bicara soal kedekatan antara Betrand Peto dan Sarwendah.
- YouTube/Dr. Lita Gading dan The Onsu Family
Dalam sebuah video yang diunggahnya dalam kanal YouTube pribadinya, psikolog sekaligus influencer tersebut mencoba mengedukasi netizen yang kerap fokus pada tindakan Betrand dan Sarwendah dan menilainya dari sudut pandang satu agama.
Menurut Dr Lita, meskipun masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, tetapi Betrand dan Sarwendah tidak menganut agama tersebut.
"Jangan sampai kalian berfokus kepada satu ajaran agama saja. Agama Islam itu tidak membolehkan kita berdekatan dengan bukan muhrimnya. Namun, kan, Sarwendah dengan Onyo beda, buka muslim," terang Dr Lita.
Dalam kesempatan ini, psikolog ini juga meminta netizen untuk mengambil sisi positifnya saja. Sebab, mungkin di agama yang mereka anut hal tersebut diperbolehkan dan bukan suatu masalah.
"Mohon maaf kalau saya salah. Barangkali di agama lain tidak seperti agama kita (Islam) yang tidak memperbolehkan hal tersebut," kata Dr Lita.
"Jadi, menurut saya kalian (netizen) ambil sisi positifnya aja, deh," sambungnya.
Lebih jauh, ia juga memaparkan bahwa kedekatan itu terjadi mungkin karena saat diadopsi, Betrand masih kecil. Alhasil, mereka jadi sangat dekat dan menyayangi satu sama lain layaknya orangtua dan anak kandung.
- instagram/sarwendah29
Kendati demikian, Dr Lita juga memberi imbauan kepada Sarwendah untuk memberitahu Onyo perihal adab dan budaya yang ada di Indonesia.
Sebab, apa yang dia lakukan dianggap tak lazim di lingkup masyarakat yang mayoritas beragama Islam.
"Harusnya, Onyo diberikan nilai-nilai atau adab-adab bahwa barangkali tidak mengekspos lagi apa yang dianggap tidak normal, tidak lazim di mata masyarakat yang notabennya di Indonesia itu adalah Muslim sebagian besar," jelas Dr Lita.
Meskipun begitu, Dr Lita menilai bahwa kedekatan antara Sarwendah dan Onyo itu masih normal dan sah-sah saja jika dinilai dari sudut pikiran positif.
"PR-nya, ibu dan bapak, Ruben dan Sarwendah, memberikan nilai-nilai secara etika, bagaimana dia berperilaku di depan umum, barangkali memposting agar lebih diperhatikan lagi. Supaya tidak memberikan satu kontroversi, bahwa itu adalah dalam tanda kutip, penyimpangan perilaku," pungkasnya.
(ism/nka)