- Istimewa
AKP Ulil Ryanto Anshari Sempat Curhat Kepada Sahabat dan Ibunya soal Tekanan Pekerjaan, Mengaku Tugasnya Berat hingga Ingin...
tvOnenews.com - Kabar duka datang dari Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari yang harus kehilangan nyawa di tangan rekan sesama profesi.
Sebelum meninggal, AKP Ulil sempat curhat masalah pekerjaannya sebagai seorang polisi yang sedang mengemban tugas yang tak main-main.
Kepada sahabatnya, AKP Ulil mengatakan bahwa tugasnya sebagai Kasat Reskrim sangat berat. Beliau juga berkata ingin beristirahat.
"Itu saja dia bilang, doakan saya, tugas saya berat. Dia juga cerita ke sahabatnya ingin nyantai," ujar sepupu AKP Ulil Ryanto, Fery Mangin (59) saat ditemui awak media di rumah duka, Jumat (22/11).
Sosok AKP Ulil Ryanto dikenal sebagai seorang yang tegak lurus dalam menjalankan tugasnya. Sebelum meninggal dia bertugas dalam penyelidikan tambang ilegal.
AKP Ulil jadi korban polisi tembak polisi oleh AKP Dadang Iskandar yang merupakan rekannya sendiri.
Dugaan sementara motif penembakan ini didasari karena adanya selisih paham soal penanganan kasus tambang ilegal yang ada di Solok Selatan, Sumatera Barat.
Selama menjabat sebagai polisi, AKP Ulil memang dikenal sebagai sosok yang patuh akan tugas, hal tersebut juga diakui oleh Irjen Pol Suharyono, Kapolda Sumbar.
"Perjalanan kariernya sangat hebat, almarhum ini anak yang baik, anak yang respek, royalnya tinggi. Saya perintahkan untuk kupas habis tambang ilegal, terutama yang marak, yaitu galian C yang tanpa izin, atau apa pun yang tanpa izin," ungkapnya.
Tak hanya curhat kepada sahabat, AKP Ulil ternyata sempat bercerita tentang masalah yang dihadapinya kepada sang ibunda.
Christina Yn Abubakar, ibunda dari AKP Ulil tak kuasa menahan air matanya, mengingat soal pernyataan sang anak sebelum ditembak oleh rekannya yang sesama polisi.
Sebelum peristiwa mengenaskan ini terjadi, ternyata AKP Ulil sempat mengutarakan keinginannya untuk berhenti menjadi polisi.
"Kalau tidak salah tiga bulan yang lalu, katanya 'saya mau keluar dari polisi, apa mama mengizinkan?'," ujar Christina, sambil berlinang air mata saat ditemui di rumah duka, pada Jumat (22/11/2024).
Mendengar pernyataan sang anak, Christina lantas meminta AKP Ulil untuk tidak menyerah dengan tugasnya, sebab itu adalah kebaikan yang diberikan oleh Tuhan.
"Jangan keluar dari polisi, karena itu masa depan mu. Itu kebaikan Tuhan buat kamu. Syukuri apa yang Tuhan berikan," tuturnya.
Namun, saat ditanya terkait alasan yang melatarbelakangi keinginannya tersebut, AKP Ulil tak menceritakan lebih lanjut.
"Dia cuma bilang, 'Iya, Ma. Terima kasih banyak. Nanti saya cerita. Nanti saya cerita lagi," pungkasnya.
Terkait hal ini, pihak keluarga AKP Ulil meminta agar kasus penembakan ini diusut sampai tuntas dan pelaku mendapat sanksi yang setimpal.
(nka)