Sarwendah Pilih Sibukan Diri dengan Cara Tak Biasa Usai Pisah dari Ruben Onsu, Lakukan ini Bareng Betrand Peto: Aku Merasa…
tvOnenews.com - Kehidupan Sarwendah kini menjadi sorotan setelah resmi berpisah dengan Ruben Onsu.
Namun, alih-alih tenggelam dalam kesedihan, mantan anggota girlband Cherrybelle ini justru memilih untuk menyibukkan diri dengan hal yang tak biasa.
Sarwendah kini memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Menariknya, ia tidak sendiri dalam perjalanan akademiknya, karena ditemani oleh putra asuhnya, Betrand Peto, atau yang akrab disapa Onyo.
Dalam sebuah wawancara dilansir dari YouTube Sambel Lalap, Sarwendah mengungkapkan bahwa ia dan Onyo kini tengah menjalani kuliah di kampus yang sama.
Meski begitu, keduanya mengambil jurusan dan sistem pembelajaran yang berbeda.
Onyo mengikuti program reguler, sedangkan Sarwendah memilih sistem hybrid yang lebih fleksibel.
“Kebetulan aku kuliahnya satu kampus sama Onyo tapi beda jurusan, jadi beda kelas juga ternyata. Dia yang reguler aku yang hybrid,” ujar Sarwendah.
Keputusan Sarwendah untuk melanjutkan pendidikan ini tak lepas dari keinginannya untuk terus berkembang.
Pada awalnya, Sarwendah sebenarnya berniat untuk menjadi dosen Bahasa Mandarin di kampus Onyo.
Namun, setelah berdiskusi dengan pihak kampus, ia menemukan minat baru yang membuatnya memutuskan mengambil jurusan S1 Psikologi.
“Tadinya justru sebenarnya mau ngajar Mandarin. Udah ngobrol sama pihak kampus, tapi pas ngobrol, aku malah tertarik dengan dunia psikologi. Jadi akhirnya aku ambil S1 Psikologi,” tuturnya.
Sarwendah mengungkapkan bahwa ketertarikannya terhadap psikologi sebenarnya sudah lama muncul.
Ia merasa bahwa ilmu ini penting untuk memahami karakter orang lain serta membantu mereka yang membutuhkan teman cerita.
“Pengen aja, dari dulu memang pengen. Mengenal karakter orang lebih dalam, terus dengan permasalahan yang ada, aku merasa ada banyak orang yang sebenarnya butuh teman cerita. Jadi ya aku tertarik dengan jurusan psikologi,” jelasnya.
Dengan mengambil program hybrid, Sarwendah memiliki kesempatan untuk tetap menjalankan aktivitas lainnya tanpa harus mengikuti jadwal kuliah reguler seperti Onyo.
Keputusan Sarwendah untuk kembali berkuliah menunjukkan bagaimana ia memilih untuk fokus pada hal-hal positif di tengah perubahan besar dalam hidupnya.
Pendidikan menjadi jalan bagi Sarwendah untuk tidak hanya mengembangkan dirinya secara pribadi, tetapi juga membantu orang lain di masa depan.
Ia berharap, ilmu yang ia pelajari di bidang psikologi nantinya dapat bermanfaat, baik untuk dirinya sendiri maupun bagi orang-orang di sekitarnya.
Langkah Sarwendah ini tentu menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Belajar dan mengembangkan diri adalah cara yang efektif untuk terus maju. Tidak peduli usia, status, atau situasi, Sarwendah membuktikan bahwa pendidikan adalah investasi berharga yang tak pernah terlambat untuk dikejar. (adk)