- Kolase YouTube
Fakta Mengejutkan Terungkap! Anak 14 Tahun Sempat Makan Malam Bersama dan Bercanda Sebelum Bunuh Ayah dan Neneknya
tvOnenews.com - Seorang anak berusia 14 tahun, MAS melakukan pembunuhan terhadap ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69).
Selain itu, ia juga melukai ibunya, AP (40), yang saat ini masih menjalani perawatan.
Peristiwa tragis yang terjadi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini cukup mengguncang publik.
Kejadian ini menjadi perhatian luas karena sebelum insiden berdarah tersebut, keluarga ini tampak harmonis.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, momen-momen terakhir sebelum tragedi itu berlangsung sangat normal.
Keluarga ini sempat makan malam bersama dan berbincang dengan penuh canda tawa.
“Jadi waktu malam kejadian, dari keterangan ibu dari anak tersebut, mereka masih bercanda selayaknya keluarga inti. Mereka masih tertawa,” ujar Nurma kepada media.
Hal ini juga diperkuat oleh pengakuan AP, ibu tersangka, yang mengungkapkan bahwa sebelum tidur mereka masih menikmati suasana akrab dan hangat.
Tidak ada tanda-tanda atau perilaku yang mencurigakan yang menunjukkan anak 14 tahun itu berencana melakukan tindakan brutal.
Setelah kejadian, polisi langsung melakukan penyelidikan lebih mendalam.
Salah satu fokus utama adalah kondisi kejiwaan MAS. Untuk mendalami hal ini, pihak kepolisian menggandeng asosiasi psikolog forensik.
Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa MAS memiliki beberapa masalah yang sempat menarik perhatian gurunya di sekolah.
Salah satu indikasinya adalah kebiasaan tersangka yang sering tertidur di kelas.
Hal ini membuat orang tua MAS membawanya ke psikolog untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Berawal dari laporan guru kelas karena anak tersebut suka tidur di kelas. Oleh karena itu, ibunya membawa anak ini ke psikolog untuk diperiksa,” jelas Nurma.
Namun, belum ada informasi lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan psikologis tersebut atau apakah ada faktor lain yang menjadi pemicu tindakan keji yang dilakukan oleh MAS.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu, 30 November 2024, sekitar pukul 01.00 WIB.
Di rumah keluarga tersebut, MAS diduga menyerang keluarganya dengan senjata tajam.
Ayahnya, APW, dan neneknya, RM, tewas akibat luka parah, sementara ibunya mengalami luka tusuk yang cukup serius dan berhasil selamat.
Kejadian ini tentu sangat mengejutkan mengingat harmonisnya suasana beberapa jam sebelum insiden terjadi.
Momen bercanda dan makan malam bersama yang diungkapkan oleh ibu tersangka menjadi bukti bahwa tidak ada yang menduga tragedi semacam ini akan terjadi.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, MAS tidak ditahan di rumah tahanan Polres Metro Jakarta Selatan.
Mengingat usianya yang masih di bawah umur, MAS akan dititipkan di rumah aman (safe house) milik Badan Pemasyarakatan Kementerian Sosial (Bapas Kemensos).
Penanganan khusus ini sesuai dengan status MAS sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).
Hukum di Indonesia mengatur bahwa anak-anak yang terlibat dalam tindakan kriminal harus diperlakukan dengan pendekatan berbeda dibandingkan dengan pelaku dewasa.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan proses hukum tetap memberikan ruang rehabilitasi dan perlindungan bagi anak.
Kasus ini menjadi sorotan tidak hanya karena pelakunya adalah anak di bawah umur, tetapi juga karena suasana harmonis yang mendahului tragedi tersebut.
Tragedi ini juga menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental anak dan hubungan dalam keluarga.
Orang tua, guru, dan masyarakat memiliki peran besar dalam mendeteksi dan menangani potensi masalah yang mungkin dialami anak-anak sejak dini. (adk)