- istimewa
Suaranya Bergetar, Sambil Menangis Sujiwo Tejo Minta Maaf ke Gus Miftah karena Sudah Suuzan: Ternyata Seorang Wali...
tvOnenews.com - Akhir-akhir ini netizen beramai-ramai mengolok-olok serta menuliskan komentar negatif kepada Gus Miftah, buntut dari eks elite politik tersebut yang dinilai menghina penjual es teh.
Beberapa waktu belakangan ini, jagat maya diramaikan oleh sebuah video yang memperlihatkan Miftah Maulana atau yang kerap dipanggil Gus Miftah sedang mengolok-olok seorang penjual es teh.
Bahkan, Miftah sampai melontarkan kata-kata tak pantas yang dinilai oleh netizen sudah merendahkan harga diri seseorang di depan umum.
Namun, berbeda dengan para netizen di media sosial, budayawan Sujiwo Tejo justru menangis dan minta maaf kepada Gus Miftah. Sebab, ia sudah berburuk sangka kepada pemuka agama tersebut.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Sujiwo Tejo bahkan mengatakan bahwa ia meminta maaf karena Gus Miftah disebut sebagai seorang wali.
Alhasil, setelah diolok-olok oleh Gus Miftah, pedagang tersebut mendapatkan rezeki berlimpah.
"Aku mau minta maaf pada Gus Miftah, karena telah suuzan, berburuk sangka ternyata Gus Miftah itu seorang wali," kujar Sujiwo Tejo dengan suara bergetar seolah menangis, seperti dilansir Instagram @president_jancukers, dilansir Rabu (11/12/2024).
Sujiwo Tejo juga menyebut, bahwa eks Utusan Khusus Presiden tersebut adalah seorang wali yang memberikan banyak rezeki kepada penjual es teh tersebut, tapi tak ingin mendapat pujian.
"Kelihatannya saja Gus Miftah itu mengolok-olok, padahal dia mungkin adalah seorang wali yang tidak ingin dipuji. Dia ingin memberangkatkan bapak Sunhaji umrah dengan cara mengolok-olok, supaya bapak Subhaji tidak berutang budi," ucapnya.
Ternyata, tak hanya pada Gus Miftah saja, Sujiwo Tejo juga meminta maaf pada Sunhaji, penjual es teh yang diolok-olok Gus Miftah karena berpura-pura senang mendapatkan banyak rezeki tersebut, salah satunyaa umrah.
"Aku juga mohon maaf kepada bapak Sunhaji yang pura-pura senang ketika diberangkatkan umroh, baik oleh Gus Miftah atau siapa pun," beber Sujiwo Tejo.
- Instagram/president_jancukers
Seniman sekaligus budayawan Indonesia itu beranggapan penjual es teh tersebut berpura-pura bahagia diberangkatkan umrah, karena dirinya sudah mendapat gelar haji tanpa berangkat ibadah haji maupun umrah.
"Dia seolah-olah senang, padahal kalau orang umrah itu kalau udah diniatin umrah atau diniatin haji tetapi nggak sanggup itu pahalanya sama saja dengan orang yang berumrah, berhaji. Apalagi bapak Sunhaji, walaupun dia tidak umrah bahkan dia sudah haji karena namanya Sunhaji," jelasnya.
Selain itu, Sujiwo Tejo juga menganggap netizen yang menghujat Gus Miftah dan kasihan pada Sunhaji adalah seorang wali, karena tak ingin terlihat memuji di balik komentar negatifnya.
"Aku juga minta maaf kepada netizen yang seolah-olah memakai dan menghujat Gus Miftah, padahal mereka tahu Gus Miftah wali. Berarti netizen juga wali, pura-pura memaki dan menghujat padahal di dalam hati memuji agar supaya tidak kelihatan memuji," ucapnya.
Terakhir, Sujiwo Tejo menyinggung Indonesia adalah negara wali karena ulama, pemimpin negara dan masyarakatnya adalah seorang wali.
"Aku minta maaf ternyata Indonesia adalah negara para wali, netizennya wali, Sunhajinya wali, Gus Miftah dan gus gus lain adalah wali, penguasanya wali pura-pura tidak memecat Gus Miftah," katanya sambil pura-pura menangis.
- istimewa
Jika menyimak video Sujiwo Tejo tadi, dilihat dari penggunaan kalimatnya, sebenarnya budayawan tersebut sedang sarkas.
Di balik kalimat yang diucapkannya, ada maksud untuk menyindir perilaku Gus Miftah yang menghina Sunhaji.
Ia juga menyindir soal orang-orang yang masih membela Gus Miftah, meski tahu bahwa apa yang dilakukan pemuka agama itu salah. Bahkan, sampai ada yang mengatakan bahwa Gus Miftah adalah keturunan wali.
Sontak, video Sujiwo Tejo menangis meminta maaf kepada Gus Miftah pun ramai dikomentari netizen.
"Walaupun gak umroh atau haji, pak sun tetap haji, karena namanya Sunhaji. Mbah,"
"Humor paradoks... nice ? cabang baru berkomedi hahahaha,"
"Ngakaaakkk akuuuu"
"Sebuah satir yang sangat keren,"
(ism)