- YouTube/GusYusufChannelTegalrejo
Tak Tahan dengan Polemik Gelar Gus Miftah, Budayawan Ini Beri Sindiran Menohok: Lepaskan 'Gus' Itu, Tampil Sebagai...
tvOnenews.com - Polemik gelar "Gus" yang disandang Gus Miftah masih menjadi perbincangan hangat bagi publik.
Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah baru-baru ini menjadi perbincangan hangat masyarakat Tanah Air.
Hal itu imbas dari video viral dirinya yang dinilai mengolok-olok seorang penjual es teh, saat mengisi ceramah di Magelang.
- Tangkapan layar
Perilaku Gus Miftah dinilai tidak mencerminkan seorang pendakwah dan pejabat negara yang baik.
Atas peristiwa tersebut, Gus Miftah memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Tak berhenti sampai di situ, nasab Gus Miftah hingga panggilan "Gus" yang disandangnya juga mencuri perhatian warganet.
Sebelumnya, Gus Miftah mengklaim bahwa dirinya merupakan keturunan ke-9 dari ulama besar Kiai Ageng Besari.
Namun, dari pihak keluarga besar Kiai Ageng Besari tidak mengakui Gus Miftah sebagai keturunan leluhur mereka.
- Kolase tvOnenews.com
Gelar atau panggilan Gus yang hingga kini disandang Gus Miftah juga turut disoroti oleh budayawan senior, Mohammad Sobary atau yang lebih akrab disapa Kang Sobary.
Menurut Kang Sobary, Gus Miftah tidak memenuhi kualifikasi dipanggil "Gus".
Ia menjelaskan, "Gus" merupakan panggilan penghormatan bagi keturunan langsung atau anak kiai.
Baik yang berada di lingkungan pesantren maupun tidak, panggilan "Gus" untuk menghormati mereka.
"Gus itu harus dzuriyahnya kiai, anak kiai langsung. Panggilan 'Gus' sebagai panggilan kehormatan," kata Mohammad Sobary, dilansir dari kanal YouTube 2045 TV.
- kolase tim tvOnenews
Kang Sobary mengatakan, Gus Miftah bisa dikatakan sebagai "Gus" palsu, bahkan ia menyamakannya dengan seorang copet yang bisa mengaku sebagai siapa saja.
"(Gus Miftah) Ya palsu lah, seperti tukang copet itu. Tukang copet kan boleh ngaku apa aja namanya," ujarnya.
Perihal Gus Miftah yang mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, menurut Kang Sobary hal itu baru setengah dari perbaikan dirinya.
Ia bahkan menyarankan Gus Miftah untuk melepas gelar "Gus" dan tampil sebagai dirinya sendiri.
"Mundur itu baru 50 persen dari perbaikan diri si Miftah. Untuk menemukan kesejatian dirinya sendiri, lepaskan Gus itu, tampil sebagai Miftah, identitas Miftah," ujar Kang Sobary.
"Gak usah ceramah agama karena kau nggak ngerti perkara agama. Nggak usah ngomong soal toleransi agama. Ilmumu nggak nyampai. Punya mobil mewah, jual, dagang," pungkasnya.
(gwn)