Gus Miftah.
Sumber :
  • YouTube/GusYusufChannelTegalrejo

Kedapatan 'Agungkan' Kebaikan Cabup Ponorogo, Gus Miftah Balas Sindiran Jamaah soal Dapat 'Untung', Bahas Lagi Momen Lepas Jabatan: Cair Matamu!

Jumat, 20 Desember 2024 - 13:54 WIB

tvOnenews.com - Gus Miftah, penceramah kondang yang sebelumnya menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden, kembali menjadi sorotan publik.

Kali ini, melalui curhatannya dalam acara pengajian akbar terbarunya, ia mengungkapkan berbagai hal.

Gus Miftah diduga menyimpan penyesalan setelah mundur dari jabatannya menyusul kontroversi olok-olok terhadap pedagang es teh bernama Sunhaji di Magelang.

Gus Miftah saat mengolok penjual es teh, Sunhaji di acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews

 

Hal ini terlihat dari reaksinya saat disindir jamaah dalam sebuah acara pengajian besar yang dihadiri olehnya baru-baru ini.

Dimulai dari pembahasan Gus Miftah mengenai perintah Allah SWT kepada umat-Nya untuk berziarah dan menikmati kuliner.

Ia kemudian menyebut bahwa salah satu amalan yang telah dilakukan oleh Sugiri Sancoko, calon Bupati Ponorogo yang berada di sampingnya, adalah kegiatan kulineran.

Ketika jamaah meneriaki "cair" saat membahas kebaikan calon bupati Ponorogo itu, Gus Miftah justru menanggapinya dengan kalimat protes.

"Cair cair matamu, sini habis kehilangan kok," kata Gus Miftah dengan nada tegas dilansir dari YouTube Keluarga Didik pada Jumat (20/12/2024).

Gus Miftah mengaku sebal dengan orang-orang yang mengaku-ngaku cucu Kiai Ageng Muhammad Besari
Sumber :
  • YouTube/KELUARGA DIDIK

 

Mereka seakan memberi isyarat bahwa Gus Miftah akan memperoleh keuntungan karena mengangkat kebaikan Sugiri Sancoko dalam pengajian tersebut.

Pernyataannya itu memicu spekulasi bahwa ia merasa kehilangan setelah melepaskan jabatan penting tersebut.

Sementara itu, dalam video lain yang beredar di media sosial, Gus Miftah pernah mengungkapkan alasan dan syarat di balik dukungannya kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Ia mengaku memberikan syarat khusus yang harus dipenuhi oleh Prabowo sebelum dirinya memberikan dukungan.

"Makanya dari awal saya bilang sama Pak Parbowo, 'Pak saya akan dukung bapak sebagai calon presiden, tapi syaratnya satu, saya nggak mau orang-orang yang Islam aliran keras entah dari manapun itu berada di lingkungan bapak'," tutur Gus Miftah dikutip dalam sebuah video pada unggahan akun X @21_mozza.

Menurutnya, kelompok Islam garis keras yang diidentikkan dengan gerakan 212 tidak seharusnya berada di lingkaran istana.

"Saya nggak mau orang seperti 212 berada di lingkungan bapak," tambahnya.

Sikap Gus Miftah yang terbuka soal dukungannya kepada Prabowo menunjukkan posisinya yang tidak sekadar mendukung tanpa alasan.

"Coba Anda bayangkan kalau orang kayak saya nggak masuk di lingkungan Pak Prabowo, orang-orang Islam aliran keras besok masuk Istana Negara tiba-tiba takbir, bubar negara ini," ucap Gus Miftah terang-terangan.

Ia menilai, stabilitas bangsa dapat terganggu jika kelompok-kelompok tertentu mendapatkan akses ke lingkaran kekuasaan.

Pernyataan tersebut menimbulkan berbagai reaksi di tengah masyarakat. Beberapa pihak memuji keberanian Gus Miftah, sementara yang lain menganggap pernyataannya sebagai bentuk intoleransi terhadap kelompok tertentu.

Curahan hati Gus Miftah ini mencerminkan kompleksitas relasi antara agama dan politik di Indonesia. Sikapnya yang tegas terhadap kelompok tertentu menambah dimensi baru dalam perdebatan politik menjelang Pilpres 2024.

Netizen pun memberikan beragam komentar terhadap pernyataan Gus Miftah.

Sementara itu, belum ada tanggapan resmi dari pihak Prabowo Subianto terkait klaim syarat yang diajukan oleh Gus Miftah. (asl)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:38
08:29
02:24
00:48
03:07
13:30
Viral