- ANTARA
Daur Hidup Nyamuk dan Beberapa Fakta Menarik Tentangnya
Daur hidup nyamuk masuk dalam kategori metamorfosis sempurna. Metamorfosis sempurna nyamuk terdiri dari empat fase, yakni telur, larva, pupa dan nyamuk dewasa.
Setelah mengawini betinanya, nyamuk jantan nantinya akan mencari darah yang akan dipakainya untuk memberikan nutrisi telur-telur tersebut.
Waktu yang biasanya dibutuhkan setelah nyamuk menghisap darah hingga telur terbentuk adalah sekitar 3 - 4 hari.
Berikut fase lengkap dari daur hidup nyamuk mulai dari menjadi telur hingga menjadi dewasa.
1. Telur
Fase pertama dari daur hidup nyamuk adalah telur. Setelah perkawinan terjadi, maka nyamuk betina akan lekas mencari air untuk melepaskan telur-telurnya.
Tidak seperti serangga lainnya, telur nyamuk tidak akan bisa hidup jika tidak di dalam air. Setelah menemukan genangan air, nyamuk betina baru dapat melepaskan telur-telurnya.
Sekali berkembang biak, seekor nyamuk betina dapat menghasilkan sekitar 100 hingga 399 telur. Namun jumlah telur yang dihasilkan itu, bergantung dengan spesiesnya. Telur nyamuk berukuran sangat kecil dan berwarna putih. Telur yang berwarna putih ini nantinya akan berubah menjadi hitam setelah beberapa jam di air.
Biasanya para induk betina akan mencari lingkungan yang lembab seperti kubangan air, tempat penampungan air dan lain sebagainya.
Seekor nyamuk betina akan menggunakan sensor yang ada di bawah perutnya untuk mengukur suhu serta kelembaban dari tempat bertelurnya. Setelah bertelur, nyamuk betina nantinya akan mengerami telurnya hingga menetas.
Daur hidup nyamuk dalam fase telur memerlukan waktu selama dua hari hingga akhirnya menetas dalam bentuk larva.
Ya.. setelah 48 jam di dalam air, telur-telur nyamuk itu nantinya akan menetas dan berubah menjadi larva atau yang juga biasa disebut dengan jentik-jentik nyamuk.
Beberapa jenis nyamuk mempunyai bentuk telur yang kecil serupa dengan debu dan bertebaran pada kolam. Tetapi ada juga jenis nyamuk yang merakit telurnya agar berdekatan.
2. Larva
Daur hidup nyamuk berikutnya setelah fase telur adalah larva atau disebut dengan jentik-jentik. Di genangan air, jentik-jentik ini akan terlihat seperti benang berwarna hitam yang bergerak-gerak dengan membentuk gerakan seperti huruf S.
Saat menjadi larva, nyamuk bernafas dengan menggunakan organ tubuhnya yang bernama siphon. Sementara untuk makan, larva nyamuk biasanya akan memakan organisme yang ada di air atau bahkan sesama jentik.
Saat daur hidup nyamuk memasuki fase larva, induknya akan terbang, karena jentik nyamuk tak perlu lagi diberi makan.
Larva nyamuk biasanya bertahan selama kurang lebih 8-10 hari dan akan mengalami pergantian kulit sebanyak empat kali.
Pergantian kulit itu disebut dengan sebutan intar satu, dua, hingga tiga dan akan diikuti sesuai oleh perubahan pada ukuran nyamuk.
Kemudian semakin hari, ukuran jentik akan semakin besar hingga akhirnya berubah menjadi pupa atau kepompong.
3. Pupa
Urutan ketiga dari daur hidup nyamuk adalah pupa atau yang disebut juga dengan kepompong. Saat memasuki fase pupa, beberapa bagian tubuh seperti sayap, antena dan sistem pernafasan pada nyamuj mulai terbentuk.
Selama menjadi pupa, nyamuk tetap hidup di dalam air. Fase pupa ini berlangsung antara 1-2 hari hingga akhirnya nanti berubah menjadi nyamuk.
Karena itulah, fase pupa juga dikatakan sebagai saat dimana tubuh nyamuk mengalami penyempurnaan, sebelum nantinya berkembang menjadi nyamuk dewasa.
Selain itu, fase ini juga dijadikan sebagai waktu beristirahat nyamuk sebelum berubah menjadi sebuah nyamuk dewasa. Seperti halnya pada kepompong kupu-kupu, saat fase pupa, nyamuk tidak memerlukan minum atau makan.
Namun, untuk bertahan hidup, pupa akan memunculkan dua buah antena ke permukaan yang bertujuan sebagai pernapasan.
Persamaan nyamuk dengan kupu-kupu adalah sama-sama serangga yang mengalami fase pupa, namun ada perbedaan antara pupa nyamuk dan pupa kupu-kupu. Perbedaannya adalah dalam pergerakannya.
Saat fase pupa, nyamuk masih bisa bergerak di dalam air dengan cara berguling, sementara kupu-kupu hanya bisa diam saja.
4. Nyamuk Dewasa
Fase terakhir dari daur hidup nyamuk adalah fase nyamuk dewasa. Dalam kurun waktu 1-4 hari, sayap dan kaki nyamuk akan terbentuk dengan sempurna lalu kemudian pupa berubah menjadi nyamuk dewasa.
Setelah memiliki sayap, dada, perut, mata, antena dan enam kaki secara sempurna, tubuh nyamuk akan mengapung dan yang hanya menyentuh air adalah kakinya saja.
Kemudian setelah itu, nyamuk dewasa akan terbang meninggalkan genangan air tempat ia menetas. Biasanya, sebelum terbang, nyamuk mengeringkan tubuhnya terlebih dahulu.
Pada umumnya, nyamuk jenis jantan akan keluar lebih dulu dari kepompong, disusul oleh nyamuk betina. Setelah itu, nyamuk dewasa akan kembali bereproduksi dan mengulang proses daur hidup nyamuk.
Setelah menjadi dewasa, nyamuk akan hidup kurang lebih selama satu bulan.
Seperti diketahui, nyamuk sangat suka menghisap darah dari manusia. Namun, nyamuk yang menghisap darah hanyalah nyamuk betina. Dalam sekali menghisap darah, seekor nyamuk betina dapat menghabiskan sekitar dua kali lebih besar dari berat tubuhnya.
Darah yang sudah diisap oleh nyamuk betina itu, nantinya akan dipergunakan untuk bertelur. Darah tersebut akan digunakan untuk menyimpan sebuah protein bagi telurnya. Setelah mengisap darah sebanyak 1-5 kali, nyamuk betina biasanya langsung bertelur dan kemudian akan mati.
Jika nyamuk betina menghisap darah, nyamuk jantan hanya makan cairan tumbuhan saja.
Total waktu yang dihabiskan dalam daur hidup nyamuk dari telur hingga menjadi dewasa sekitar 7-9 hari.
Nyamuk jantan dewasa dan betina secara kasat mata terlihat sama. Namun bisa dilihat lebih detail, nyamuk jantan terlihat memiliki antena dengan rambut-rambut halus (plumose) yang sangat banyak dan terlihat seperti sisir. Sedangkan nyamuk betina memiliki rambut yang lebih sedikit.
Pentingnya Darah Bagi Nyamuk
Seperti dijelaskan di atas, nyamuk yang menghisap darah adalah nyamuk betina. Hal itu diperlukan dalam proses bertelur.
Dikutip dari pernyataan Peneliti Nyamuk dari Fakultan MIPA, Jurusan Biologi Universitas Hasanuddin, Syahribulan, darah yang dihisap oleh seekor nyamuk bertina berfungsi untuk mematangkan telur nyamuk, karena nyamuk membutuhkan protein tinggi dan darah manusia menjadi salah satu sumber yang baik.
Sementara, Rosichon Ubaidillah, pakar serangga dari Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan, ketika nyamuk menghisap darah manusia, ia akan meletakkan darah tersebut dalam kantong khusus yang ada di perutnya. Sementara batch telur berada di sisi lain.
Kemudian, ketika nyamuk akan bertelur, darah itulah yang digunakan untuk proses pematangan.
Taksonomi Nyamuk
Nyamuk masuk kelompok serangga atau dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan Kelas Insekta. Ya, nyamuk masuk dalam kelas yang memiliki jumlah terbanyak di dunia. Maka tak heran jika jumlah nyamuk sangatlah banyak.
Sementara untuk ordo, nyamuk masuk dalam Ordo Diptera. Kelas Insekta terbagi menjadi beberapa ordo yaitu ordo Diptera, Anoplura, Sifonaptera, Hymenoptera, Orthoptera, Lepidoptera, Coleoptera, dan Hemiptera.
Serangga yang masuk dalam Ordo Diptera adalah serangga-serangga yang memiliki sepasang sayap. Diptera berasal dari kata Di artinya "dua" dan pteron berarti "sayap".
Berikut contoh taksonomi dari nyamuk demam berdarah, Aedes aegypti.
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Subfamili : Culicinae
Tribus : Culicini
Genus : Aedes
Species : Aedes aegypti
Beberapa Fakta Lain Mengenai Nyamuk
- Nyamuk sudah ada sejak zaman dinosaurus yakni di zaman mesozoikum
- Di dunia ada sekitar 3000 jenis nyamuk
- Nyamuk tidaklah mempunyai gigi
- Nyamuk mengisap sumber makanannya dengan belalainya
- Makanan utama nyamuk adalah sari buah dan bunga ataupun nektar
- Masa hidup nyamuk tidak lama
Itulah penjelasan mengenai daur hidup nyamuk yang telah dirangkum dari berbagai sumber. Nyamuk adalah serangga kecil yang kehadirannya cukup mengganggu bagi manusia. Hal ini karena nyamuk setelah menghisap darah manusia, dan nyamuk dapat menimbulkan beberapa penyakit. Ya seperti kita tahu, ada satu jenis nyamuk yang paling banyak ditakuti oleh banyak masyarakat, yaitu Aedes Aegypti. Hal itu karena nyamuk tersebut menyebabkan penyakit demam berdarah.
Namun, nyamuk tetaplah penting dalam rantai makanan. Jika nyamuk dihilangkan, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap populasi pemangsa dan mangsanya. Tentunya berdampak buruk pada ekosistem dalam sebuah wilayah.(put)