3 Fakta Unik Curacao, Negara Karibia yang Pernah Diarsiteki oleh Patrick Kluivert, Pelatih Baru Timnas Indonesia

tvOnenews.com - Inilah 3 fakta unik dari Curacao, negara yang pernah ditukangi oleh Patrick Kluivert, pelatih baru Timnas Indonesia pengganti Shin Tae-yong.

Timnas Indonesia melalui PSSI baru saja menujuk pelatih baru asal Belanda yaitu Patrick Kluivert untuk menggantikan peran Shin Tae-yong.

Namun sebelum melatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert punya sederet pengalaman menukangi tim lain, salah satunya ialah tim asal Karibia, Curacao.

Curacao merupakan sebuah negara di selatan Laut Karibia yang masih merupakan bagian dari kerajaan Belanda lantaran negara Eropa itu pernah menjajah dari tahun 1500-an.

Curacao yang berada di lokasi strategis yaitu di tengah-tengah benua Amerika membuatnya sempat mengalami masa penjajahan oleh negara Eropa seperti Spanyol, Portugis, Inggris hingga Belanda.

Bukan cuma itu, saat ini Curacao merupakan salah satu sumber utama minyak bumi dari kerjaaan Belanda, meskipun harus diolah di negara tetangganya, Venezuela.

Beribukota di Willemstad, topografi Curacao terdiri dari sejumlah gugusan pulau bersama Aruba dan Bonaire yang sama-sama berstatus negara di bawah kerajaan Belanda.

Meskipun hanya memiliki populasi penduduk berjumlah 155.826 berdasarkan sensus tahun 2023, namun Curacao cukup menonjol di sepak bola dunia karena menempati ranking 100 besar FIFA.

Lantas, apa saja 3 fakta unik seputar Curacao, negara yang pernah dilatih oleh Patrick Kluivert? Simak ulasan berikut ini.

1. Bagian dari Kerajaan Belanda

Sejak tahun 1845, Curacao merupakan salah satu dari enam dependensi Belanda di Hindia Barat. Hal inilah yang membuat mereka juga dipimpin oleh Raja Belanda.

Kondisi tersebut diperkuat dengan fakta bahwa Belanda sudah mengeklaim Curacao sebagai bagiannya sejak tahun 1400-an usai negara itu ditinggal penjajah Spanyol dan Portugal.

Berdasarkan sensus tahun 2018, ada sembilan persen warga asli Belanda yang mendiami Curacao atau terbanyak kedua selain etnis asli di negara tersebut.

2. Bahasa Belanda Bukan Bahasa Utama 

Meskipun lama menjadi koloni dari negara kerajaan Eropa, tapi faktanya Curacao tidak mengadopsi bahasa Belanda sebagai bahasa utamanya.

Di Curacao, mayoritas warganya menggunakan bahasa Papimentu yaitu campuran bahasa Creole dari bahasa Afrika, Spanyol, Portugis, Belanda, Prancis, Inggris, dan Indian Arawak.

Bahasa Papimentu lazim digunakan di Curacao dalam beberapa acara resmi seperti di parlemen ataupun TV lokal maupun percakapan sehari-hari oleh warga setempat.

3. Ranking FIFA Lebih Tinggi dari Timnas Indonesia 

Walaupun populasi penduduknya tidak terlalu banyak, namun dari segi prestasi, Curacao jauh di atas Timnas Indonesia dalam urusan sepak bola.

Saat Patrick Kluivert menukangi timnas Curacao, ia berhasil membawa negara itu ke peringkat 134 FIFA setelah sebelumnya di urutan 151 pada Maret 2015-Juni 2016.

Kini, Curacao menempati posisi 91 FIFA unggul 39 peringkat dari Timnas Indonesia yang sejauh ini berada di urutan ke-130 ranking sepak bola dunia.

(han)