- Kolase YouTube
Berani Blak-blakan, Deddy Corbuzier Tak Sepakat Shin Tae-yong Dipecat PSSI, hingga Singgung Satu Hal: Ini Risikonya…
tvOnenews.com - Deddy Corbuzier kembali menyita perhatian publik dengan pernyataannya yang blak-blakan terkait kabar pemecatan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Dalam podcast-nya di YouTube, Deddy menyatakan ketidaksetujuannya atas keputusan yang berkembang bahwa PSSI memecat pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Ia menilai, keputusan tersebut tidak hanya prematur tetapi juga penuh risiko.
Keberatan Deddy disampaikan saat ia berbincang dengan bintang tamunya, Oki Rengga Winata, seorang pengamat dan penyiar olahraga.
Dalam perbincangan itu, Deddy secara terbuka bertanya kepada Oki mengenai pandangannya terkait situasi yang dihadapi Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia.
Oki dengan tegas menyatakan bahwa memecat Shin Tae-yong saat ini bukanlah langkah yang tepat.
Ia menjelaskan bahwa hubungan antara pelatih dan pemain membutuhkan waktu untuk membangun kepercayaan dan chemistry, apalagi mengingat keterbatasan waktu yang ada dalam persiapan tim nasional.
“Kalau aku langsung tegas, gak tepat mengganti Shin Tae-yong saat ini. Karena sebuah tim itu butuh bonding dan chemistry antara pemain dan pelatih," ujar Oki Rengga.
Pernyataan ini mendapat respons positif dari Deddy Corbuzier yang kemudian mengutarakan pendapatnya.
Ia mengaku meskipun dirinya bukan penggemar sepak bola yang intens, ia merasa bahwa Shin Tae-yong telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan Timnas Indonesia.
“Kalau menurut gue, yang gue tidak terlalu paham bola, kalau menurut gue (pemecatan Shin Tae-yong) tidak tepat. Karena dia sudah membawa kita ke mimpi yang bahkan kita tidak pernah bermimpi,” kata Deddy Corbuzier.
Deddy juga menyoroti risiko besar yang akan dihadapi PSSI jika benar-benar memberhentikan Shin Tae-yong.
Menurutnya, keputusan tersebut bisa mengganggu stabilitas tim yang sudah mulai menunjukkan peningkatan performa.
“Kalau tiba-tiba di-cut, nanggung. Ini risikonya terlalu besar," tegas Deddy.
Namun, ia tetap menekankan bahwa pandangannya ini berasal dari sudut pandang orang awam yang tidak terlalu mengikuti sepak bola secara mendalam.
Deddy kemudian membuat analogi yang menarik dengan situasi di dunia bisnis. Ia menyamakan posisi Shin Tae-yong sebagai pelatih dengan seorang direktur di perusahaan yang berhasil mencapai target besar.
Menurut Deddy, jika seorang direktur mampu membawa perusahaan ke pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya, maka perusahaan seharusnya memberinya waktu lebih untuk melanjutkan pekerjaannya.
“Kita punya perusahaan deh. Perusahaan ini mendapatkan satu goals yang belum tentu kita bisa dapet sebelumnya. Nah, mau direkturnya kayak apa, ya udahlah kita lihat dulu. Nanggung nih, tinggal tutup tahun. Keluarinnya nanti aja kalau memang berantakan,” ujar Deddy Corbuzier.
Pernyataan ini menjadi kritik halus terhadap kebijakan yang mungkin terlalu tergesa-gesa dalam menilai performa seorang pelatih.
Ia menekankan pentingnya memberi waktu bagi Shin Tae-yong untuk menyelesaikan tugasnya hingga akhir.
Komentar Deddy ini memancing diskusi di kalangan penggemar sepak bola. Banyak yang sepakat dengan pandangannya bahwa Shin Tae-yong telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi Timnas Indonesia.
Di bawah kepemimpinannya, Timnas tidak hanya menunjukkan peningkatan performa, tetapi juga menginspirasi rasa percaya diri baru di kalangan pemain muda.
Di sisi lain, ada juga pihak yang menganggap evaluasi tetap perlu dilakukan untuk memastikan bahwa perkembangan Timnas terus berjalan di arah yang benar.
Namun, mereka sepakat bahwa keputusan apapun seharusnya tidak diambil dengan tergesa-gesa.
Bagi banyak penggemar sepak bola Indonesia, Shin Tae-yong bukan sekadar pelatih, tetapi simbol harapan baru.
Keputusan PSSI ke depan tidak hanya akan berdampak pada Timnas, tetapi juga pada semangat jutaan pendukung Garuda di seluruh negeri. (adk)