Tak Tahan Lagi, Pratiwi Noviyanthi Akhinya Bongkar Gelagat Mencurigakan Keluarga Agus Sebelum Uang Rp 1,3 M Dialihkan ke NTT: Mereka agak...

tvOnenews.com - Kisruh dana donasi sebesar Rp1,3 miliar untuk Agus kembali menjadi perhatian publik setelah Pratiwi Noviyanthi, atau Teh Novi, membuat pengakuan mengejutkan.

Pada 2 Januari 2025, Teh Novi mengumumkan pengunduran dirinya dari Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan (RPK) sebagai ketua Yayasan.

Selain itu, ia juga memutuskan untuk mengalihkan dana donasi yang awalnya terkumpul untuk pengobatan Agus kepada korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Namun, keputusan ini ternyata menyimpan banyak kontroversi dan tuduhan serius.

Awalnya, Pratiwi Noviyanthi tergerak untuk membantu penggalangan dana untuk Agus, yang menjadi korban penyiraman air keras.

Dengan bantuan YouTuber Denny Sumargo, dana yang terkumpul mencapai Rp1,5 miliar, jauh melampaui target yang diharapkan.

Namun, masalah muncul ketika keluarga Agus meminta dana tersebut ditransfer langsung ke rekening pribadi Agus, bukan ke rekening yayasan seperti yang telah disepakati sebelumnya.

Meski staf Denny Sumargo mengonfirmasi bahwa keluarga Agus sendiri yang menginginkan hal ini, masalah transparansi pun mulai terungkap.

“Nanya langsung, (dijawab) ‘Udah pakai rekening Mas Agus aja karena udah konfirmasi ke Novi,’” ujar staf Densu.

Ketika pihak yayasan meminta mutasi rekening untuk memeriksa aliran dana, Teh Novi merasakan adanya gelagat mencurigakan dari keluarga Agus yang terkesan menghindar.

“Pas kita minta mutasi rekening, mereka agak susah. (Katanya), ‘Iya nanti,’” ungkap Teh Novi dilansir dari YouTube Denny Sumargo.

Akhirnya, setelah proses panjang, ditemukan adanya aliran dana keluar sebesar Rp50 juta yang tidak jelas peruntukannya.

“Saat Abang (Denny Sumargo) bilang amankan, (keluarga) kasih mutasi rekeningnya Agus. Setelah dilihat, ada aliran dana Rp50 juta,” ujar Garry kuasa hukum Teh Novi yang turut hadir dalam podcast tersebut.  

Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa dana tersebut telah disalahgunakan.

“Kita harus memastikan uang donasi digunakan untuk tujuan yang benar dan tidak disalahgunakan,” tutup Teh Novi.

Akhirnya, Teh Novi dan para donatur memutuskan mengalihkan sisa donasi sebesar Rp1,3 miliar ke korban bencana alam di NTT.

Langkah ini diambil untuk menghentikan konflik sekaligus memastikan dana tetap bermanfaat.

Namun, keputusan ini justru menuai masalah baru.

Sementara itu, Agus baru-baru ini diketahui melayangkan gugatan terhadap Teh Novi dengan tuduhan dugaan penggelapan dana donasi.

Menurut pengacara Agus, dana tersebut seharusnya digunakan untuk pengobatan Agus, bukan dialihkan begitu saja.

Meskipun Teh Novi telah menjelaskan bahwa langkahnya diambil untuk menghindari penyalahgunaan dana, gugatan dari Agus menunjukkan bahwa konflik ini masih jauh dari selesai.

Keputusan menggunakan rekening pribadi dalam pengumpulan dana terbukti membawa risiko besar, terutama jika tidak diawasi dengan ketat.

Meski demikian, langkah Teh Novi dan para donatur untuk menyalurkan donasi ke korban bencana alam di NTT justru mendapat dukungan luas dari masyarakat.

Banyak yang menghargai keputusan tersebut tepat karena lebih memilih mengutamakan kemanusiaan.

Keputusan untuk mengalihkan dana ini telah memastikan bahwa bantuan tetap sampai ke pihak yang membutuhkan meskipun tengah terjebak dalam konflik yang tak terduga. (asl)