- Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Kue Kembang Goyang, Yuk Intip Cara Bikinnya yang Unik
Kendal, Jawa Tengah - Kembang goyang adalah salah satu makanan tradisional khas nusantara yang cukup melegenda. Biasanya disajikan di kampung dan desa saat ada hajatan.
Kembang Goyang disebut kue karena rasanya yang manis, bisa juga disebut kerupuk karena teksturnya yang renyah. Tapi pastinya, kembang goyang paling mudah diingat karena bentuk dan warnanya. Bundar dengan motif seperti kelopak bunga atau kembang.
Dan ternyata ada yang cukup menarik dalam proses pembuatannya. Mau tahu?
Begini.
Jadi, nama kembang goyang selain karena bentuknya seperti kembang, juga cara membuatnya yang di digoyang-goyang. Maka kemudian diberi nama kembang goyang.
Di Jawa Tengah, kembang goyang dibuat oleh para perajin di berbagai daerah. Seperti Kendal dan Semarang.
Menurut Sutiyo (35), pembuat kembang goyang di Pageruyung Kendal, orang hajatan di desa masih sering memberi suguhan kembang goyang dan kue tradisional lainnya seperti unthuk cacing, widaran, rempeyek, dan lain-lain.
"Kan ini sudah sejak kakek nenek dulu sudah membuat ya. Untuk acara resepsi nikahan, sunatan, dan lain-lain. Dan sekarang juga untuk oleh-oleh. Meski sekarang sudah banyak makanan yang lebih kekinian, tapi kalau di kampung kue kembang goyang ini masih tetap ada," jelasnya.
Kembang goyang awalnya dibuat dari tepung beras, sehingga teksturnya keras dengan rasa manis. Lalu pada perkembangannya, pembuatnya memberi campuran gandum dan tepung hunkwee sehingga teksturnya lebih renyah dan tidak keras.
Sementara di Semarang, perajin membuat variasi kembang goyang dengan rasa pandan dan frambos dan tampilan warna pun menyesuaikan.
"Selain menambah variasi rasa, juga supaya kue jadul ini bisa disukai juga oleh anak jaman sekarang," kata Salim, pembuat Kembang Goyang di Semarang.
Dari sisi bahan sangat simpel. Untuk tepung ada tepung beras, terigu, dan hunkwee. Kemudian untuk campurannya ada sedikit garam, gula pasir, telur, perasa, dan pewarna.
Kunci membuat kembang goyang adalah kekentalan adonan. Kalau terlalu cair atau terlalu kental sulit tercetak.
"Makanya harus pas. Begitu juga tingkat kepanasan minyak goreng juga menentukan apakah adonan nanti mau nempel di cetakan atau tidak," ungkapnya.
Cetakan kembang goyang berupa besi dengan pegangan kayu. Mirip spatula tetapi ujungnya berupa cetakan bundar berbentuk kelopak bunga. Setelah direndam minyak panas, lalu dicelupkan ke adonan. Nah, nanti adonan akan menempel ke cetakan, kemudian diangkat dan dicelupkan ke minyak goreng panas yang melimpah.
Digoyang-goyang sebentar sampai adonan yang mengering akan lepas dari cetakan. Kembang goyang kini mengapung di atas minyak dan menunggu matang.
Kembang goyang biasanya dikemas dalam plastik transparan sehingga kelihatan bentuk kuenya yang menarik. Menurut Sutiyo, pembuat kembang goyang di Kendal, harganya dihitung per kemasan isi setengah kilogram, yaitu 19 ribu rupiah. (Teguh Joko Sutrisno/dan)