- unsplash.com
Tiga Fase dalam Daur Hidup Belalang dan Penjelasannya
Daur hidup belalang dapat dikatakan cukup sederhana jika dibandingkan dengan serangga lainnya.
Jika serangga lainnya memiliki empat fase dalam daur hidupnya, belalang hanyalah melewati tiga fase saja, yakni telur, nimfa dan dewasa.
Karena hanya memiliki tiga fase, maka daur hidup belalang dimasukkan dalam kategori metamorfosis tidak sempurna atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan hemimetabola.
Sebagai informasi, daur hidup dari seekor hewan dapat dikatakan sempurna jikalau melewati empat tahap mulai dari telur, larva, pupa dan dewasa.
Perkawinan antara belalang jantan dan betina biasanya terjadi saat pergantian musim.
Setelah jantan membuahi betina, telur-telur tersebut kemudian akan disimpan dan akan dijadikan sebagai populasi belalang pada musim berikutnya.
Dalam satu musim, seekor betina bisa bertelur hingga sebanyak 300 butir.
Telur-telur belalang akan dilapisi dengan sebuah zat yang lengket. Zat lengket tersebutlah yang akan melindungi telur tersebut selama telur-telur tersebut tidur di bawah tanah.
Bentuk belalang yang baru menetas sangatlah mirip dengan belalang dewasa, namun bedanya, belalang yang baru menetas itu belumlah memiliki sayap seperti belalang saat dewasa.
Seiring waktu, belalang tersebut akan berubah dan tumbuh semakin besar.
Berikut penjelasan singkat dari tiga fase dalam daur hidup belalang:
Fase Telur
Seperti hewan lainnya yang perkembangbiakannya bertelur, daur hidup belalang dimulai dari tahap telur.
Seekor belalang betina akan bertelur dalam bentuk bentuk polong telur atau yang disebut juga dengan Egg Pods pada pertengahan musim panas.
Dalam fase pertama dari daur hidup belalang ini, Egg Pods yang diletakkan biasanya lebih dari 10.
Egg Pods tersebut akan diletakkan di serasah daun, tanah atau pasir. Setiap Egg Pods terdiri dari sekitar 10-300 butir telur.
Telur-telur tersebut nantinya akan menetas menjadi nimfa pada awal musim panas.
Fase Nimfa
Fase dari daur hidup belalang yang kedua adalah Nimfa.
Saat menjalani daur hidup belalang yang kedua ini, Nimfa dapat dikatakan sebagai versi mini dari belalang dewasa atau juga disebut dengan belalang muda.
Perbedaannya belalang saat Nimfa dengan belalang dewasa adalah warnanya yang terang dan belum memiliki sayap.
Warna belalang muda adalah putih dan akan berubah menjadi hijau atau cokelat jika terkena sinar matahari.
Saat menjadi nimfa, belalang kecil ini sudah bisa memakan dedaunan, umumnya tanaman yang dimakan adalah tanaman muda yang teksturnya lembut dan sukulen.
Sebelum menjadi dewasa, Nimfa akan mengalami proses pergantian kulit (moulting) sebanyak 5-6 kali . Proses moulting tersebut berfungsi untuk memudahkan belalang kecil dalam membentuk sel-sel baru.
Fase Nimfa membutuhkan waktu sekitar 5-10 hari. Waktu tersebut tergantung dari jenis, kondisi cuaca, suhu dan kelembapan.
Dari seluruh nimfa yang ada, tidak semua yang bertahan. Biasanya hanya sekitar 50 persen saja yang berhasil hidup.
Dewasa
Fase terakhir dari daur hidup belalang adalah dewasa. Dalam fase ini, sayap berkembang secara maksimal.
Waktu yang dibutuhkan untuk berkembang dari nimfa hingga menjadi belalang dewasa adalah sekitar 25-30 hari.
Maka total waktu yang dibutuhkan dalam proses daur hidup belalang, sejak telur hingga dewasa memakan waktu sekitar 11-12 bulan.
Panjang belalang dewasa sekitar 1-7 cm. Namun, ukuran tersebut tergantung pada spesiesnya.
Tinjauan Umum Mengenai Belalang
Belalang dan kerabatnya yang masuk dalam Ordo Orthoptera memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
Belalang adalah hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Makanan belalang antara lain daun, bunga, batang, dan biji.
Namun, belalang terkadang juga memakan serangga mati. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan protein tambahan.
Belalang tidaklah minum, tapi ia akan mendapatkan asupan cairan dari air yang menempel di tanaman tempat ia makan.
Cara membedakan antara belalang jantan dan belalang betina adalah melalui ukuran tubuhnya.
Belalang betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar yakni sekitar 58-71 mm, sedangkan belalang jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil yakni berkisar antara 49-63 mm.
Karakteristik Belalang
- Memiliki mulut pengunyah
- Memiliki dua pasang sayap
- Sayap yang satu sempit dan kuat, sayap lainnya lebar dan fleksibel
- Memiliki kaki belakang yang panjang berfungsi untuk melompat
- Memiliki antena yang pendek
- Memiliki mata yang besar dan berwarna
- Sayap belalang jantan memiliki warna yang cerah
- Ada beberapa jenis belalang yang memakan tanaman beracun
- Ukuran belalang betina lebih besar dari jantan
- Memiliki bintik-bintik runcing di bagian ujung perut
- Belalang jantan memiliki dapat menggosokkan membuat suara dengan menggosokkan bagian belakangnya
Fakta Menarik dari Belalang
- Belalang yang memakan racun akan menyimpang racunnya dalam tubuh agar tubuhnya terlindungi dari racun tersebut
- Warna belalang yang cerah berfungsi untuk memperingatkan predator bahwa rasanya tidak enak
- Bintik-bintik runcing di ujung perut berfungsi saat belalang bertelur di bawah tanah.
Taksonomi dari Belalang
Belalang adalah hewan yang masuk dalam kelompok serangga atau yang dalam bahasa ilmiahnya Kelas Insecta.
Berdasarkan cirinya, maka para ahli memasukkan belalang masuk dalam Ordo Orthoptera, sementara Subordonya adalah Caelifera.
Berikut urutan lengkap dari taksonomi (klasifikasi) belalang
Kingdom: Animalia
Phylum: Artopoda
Class: Insecta
Ordo: Orthoptera
Sub-Ordo: Caelifera
Famili: Acrididae
Genus: Dissosteira
Spesies: Dissosterira sp.
Pentingnya Belalang dalam Ekosistem
Belalang dapat ditemukan hampir di semua ekosistem terestrial. Namun sebagian besar spesies belalang berada ada dalam ekosistem hutan.
Belalang hidup di berbagai tipe lingkungan atau ekosistem antara lain hutan, semak belukar, lingkungan perumahan, lahan pertanian, dan sebagainya.
Di alam, belalang berperan sebagai pemangsa, pemakan bangkai, pengurai material organik nabati dan hewani, pemakan bagian tumbuhan hidup dan mati, dan musuh alami dari berbagai
jenis serangga lainnya. Oleh karenanya belalang memiliki peran utama dalam ekosistem.
Namun, belalang juga dikenal sebagai hama yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan memengaruhi hasil panen para petani.
Itulah penjelasan dari daur hidup belalang serta penjelasannya hingga peran pentingnya dalam ekosistem.(put)