- Teguh Joko Sutrisno
Olahan Bandeng Nelayan Kendal, Durinya Bisa Ikut Dimakan
Kendal, Jawa Tengah - Ikan bendeng terkenal punya rasa dagingnya yang lezat dan bertekstur kesat. Tapi terkenal pula dengan durinya yang banyak. Namun itu tidak menjadi masalah ketika memasaknya dengan cara khusus.
Seperti yang di kampung nelayan di Desa Bandengan, Kendal Jawa Tengah. Mereka mengolah bandeng dengan cara dikukus pres atau presto dengan ketel logam yang rapat sehingga seluruh durinya jadi empuk
"Pakai alat presto logam, jadi tutupnya bisa dipres pakai pelat besi dan dikunci. Hasilnya seluruh duri dan tulang bandengnya bisa lunak," jelas Rozikin, pembuat olahan bandeng Rozal di Desa Bandengan Kendal.
Ada dua macam bandeng yang diolah di kampung nelayan ini. Yaitu yang ukuran kecil untuk pangsa pasar tradisional dan bandeng besar untuk oleh-oleh.
"Kalau yang kecil itu praktis sebenarnya. Satu ekor bisa untuk satu lauk tanpa dipotong-potong. Isinya per kotak itu ada yang sepuluh, ada yang lima, ada yang enam. Makanya ini disukai warga yang belanja di keperluan sehari-hari karena lebih murah. Kalau yang ukuran besar itu isinya per kilo sekitar 3 ekor. Ini yang untuk oleh-oleh. Ada yang dipres biasa, ada juga yang diisi otak-otak," ungkapnya.
Dengan cara kukus pres, daging bandeng akan terasa lembut tapi tidak hancur. Sementara tulang dan durinya menjadi empuk dan bisa ikut dimakan tanpa takut tertusuk.
Ikan bandeng didapat dari panen di tambak yang menjadi mata pencaharian nelayan di Desa Bandengan. Cara mengolahnya dengan dibelah dan dibuang isinya. Lalu dicuci dan dilumuri bumbu. Setelah itu ditumpuk dalam kukusan pres sampai benar-benar penuh tanpa sela. Lalu dikukus selama beberapa jam.