- Tim tvOne - Edi Mustofa
Tradisi Sedekah Bumi, Menjaga Warisan Budaya dan Cinta Tanah Air
Batang, Jawa Tengah - Masyarakat di Jawa, khususnya Jawa Tengah, memiliki cara tersendiri melestarikan kearifan lokal dalam merajut kerukunan sesama. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk sedekah bumi yang digelar oleh masyarakat Pecinta Tanah Air Indonesia atau PETANESIA di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Tradisi sedekah bumi ini rutin dilaksanakan setiap tahun, warga Dukuh Cepoko Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, membagikan hasil pertanian dan perkebunannya, pada Minggu (20/03/2022).
Menurut ketua Panitia, Khusniyati, sedekah bumi dilakukan warga di Omah Tani Batang Jawa Tengah ini bertema wawasan kebangsaan, yang digelar dengan serangkaian kegiatan.
Warga dengan berbagai latar belakang mulai dari akademisi, pengusaha, petani hingga buruh yang merupakan masyarakat lintas keyakinan dan agama, berbaur untuk merayakan keberagaman mereka.
"Sejak pagi, berbagai persiapan dan uba rampe untuk kegiatan telah dikumpulkan untuk diarak. Sedekah bumi dimulai dengan arak arakan berbagai hasil bumi. Arak-arakan sedekah bumi memiliki makna sebagai bentuk syukur masyarakat atas kelimpahan hasil bumi, kerukunan dan persatuan sebagai warga negara," kata Khusniyati.
Kegiatan ini juga menampilkan sejumlah seni tradisi yang bertema akukturasi budaya diantaranya pertunjukkan Barongsai, penampilan Tari Gamyong, Fashion Show Kebaya Karya Yunius Mujianto, Pencak Silat Pagar Nusa hingga Tari Jatilan Kuda Lumping.
Selanjutnya dilakukan dialog kebangsaan bertema Wawasan Kebangsaan "Negeri Budaya Bilad Kulture" yang menghadirkan sejumlah pembicara.
Kepala Kesbangpol Batang, Agus Wisnu Barata menyampaikan, tradisi yang digelar tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi warga dalam pemahaman konsep bernegara dan penguatan nilai luhur pancasila, serta melestarikan nilai budaya.
“Dengan adanya kegiatan ini menjadi wahana untuk menumbuhkan semangat dan motivasi kita dalam upaya melestarikan untuk mengembangkan nilai budaya agar membantu tumbuh dan berkembang,” kata Agung Wisnu Barata.
Hal ini perlu dilakukan agar nilai budaya positif bisa diwariskan oleh penerus kita, sehingga tidak akan sirna dari kemajuan zaman.
“Sikap ini bukan berarti menutup diri dari kemajuan global dinamis melainkan sikap tanggung jawab kita menyerahkan tonggak estafet ke tangan selanjutnya,” lanjutnya.
Sementara itu Dewan Pendiri Petanesia,Bambang Bintoro, menyampaikan, kegiatan tersebut diharapkan menumbuhkembangkan cinta kepada negara.
"Bangsa Indonesia memiliki kekuatan bersama, yakni Keberagaman, jadi tugas kita bersama adalah merajut perbedaan, merajut kebhinekaan dalam bingkai NKRI, melalui PETANESIA kita bekerja bersama sama," ungkapnya. (Edi Mustofa/Buz)