- Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Mudik Dibolehkan, Perajin Wingko Semarang Sambut Gembira dan Tambah Produksi
Semarang, Jawa Tengah - Keputusan pemerintah untuk memperbolehkan mudik tahun ini membuat pelaku usaha kuliner di Kota Semarang sumringah. Pasalnya, Kota Semarang termasuk salah satu daerah yang setiap tahun dibanjiri pemudik.
Produksi oleh-oleh pun akan laris manis kali ini, setelah dua musim lebaran sebelumnya mudik dilarang atau paling tidak diperketat dengan beragam aturan yang menyulitkan pelaku perjalanan.
Perajin makanan khas Semarang, wingko termasuk yang akan merasakan dampak adanya mudik lebaran tahun ini. Sebab, wingko termasuk oleh-oleh yang paling laris di Semarang.
Salah satu perajin wingko, Junaedi mengatakan, larangan mudik pada dua musim lebaran lalu cukup berdampak pada usaha yang digelutinya sejak puluhan tahun lalu. Larangan mudik dan ditutupnya sejumlah tempat wisata praktis membuat produksinya turun drastis.
"Dua tahun sudah ibaratnya kita puasa, akibat Covid-19. Omset menurun akibat banyaknya pembatasan. Alhamdulillah kita tidak mengurangi karyawan, tapi tetap terpaksa kita kurangi jam kerja, jadi setengah bulan yang shift ini masuk, setengah bulan lainnya shift yang lainnya masuk, dan mereka menerima," jelas Junaedi, saat dihubungi tvOnenews, Kamis (31/3/2022).
Momen mudik yang dibolehkan tahun ini, lanjutnya, memberi harapan bagi pelaku usaha oleh-oleh, termasuk perbaikan gaji karyawan yang sudah tertunda.
"Mudah-mudahan kita bisa menaikkan gaji karyawan dengan adanya perbaikan situasi saat ini," harapnya.
Terkait produksi, kata Junaedi, dengan diizinkannya warga masyarakat untuk mudik, ia semakin optimis, usaha wingko maupun makanan lainnya sebagai oleh-oleh khas Kota Semarang akan membaik pada libur lebaran mendatang. Ia pun kini berancang-ancang untuk menambah produksi.
"Saat ini, kita mempersiapkan sesuai kemampuan kita. Tetap optimis, tetapi juga berhitung mengingat bahan baku semua juga harganya pada naik. Kalau produksi pasti akan kita tambah, tetapi mungkin belum bisa seperti dulu sebelum pandemi. Tidak mungkin langsung naik dua-tiga kali lipat, yang penting ada perbaikan," ungkapnya.
Optimisme kebangkitan usaha Usaha Mikro Kelas Menengah (UMKM), lanjut Junaedi, sebenarnya mulai dirasakan sejak menjelang hingga libur tahun baru kemarin. Hal itu, seiring membaiknya situasi dan kebijakan pelonggaran. Dengan adanya kebijakan boleh mudik, ia berharap perbaikan itu berlanjut.
"Ya, semoga tidak ada perubahan kebijakan terkait dibolehkannya mudik, semoga mudik tahun ini lancar dan aman, dan usaha membaik lagi," harapnya. (Teguh Joko Sutrisno/dan)