- Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Mau Berburu Kurma di Kota Semarang? Kampung Kauman Tempatnya
Semarang, Jawa Tengah - Bulan Ramadhan menjadi momen umat muslim untuk mengkonsumsi kurma. Kandungan nutrisi pada buah asal Timur Tengah tersebut cepat memulihkan energi setelah sehari penuh berpuasa.
Makanya, setiap memasuki bulan Ramadhan buah kurma tersedia melimpah, termasuk di Indonesia. Lalu dimana tempat paling gampang membeli kurma di Kota Semarang?
Kalau lagi di Semarang nih, nyari kurma ya di Kampung Kauman. Lokasinya dekat dengan Masjid Agung Semarang dan Pasar Johar yang menjadi pusat perdagangan di Semarang.
Kurma dijajakan pedagang di lapak-lapak yang berjajar di tepi jalan antara Masjid Kauman dengan Pasar Johar. Ada juga yang ada di sisi selatan alun-alun.
Berbagai jenis kurma ada di sini. Ada yang dari Yaman, Arab, maupun negara lain di Timur Tengah. Harganya bervariasi sesuai dengan asal dan kualitasnya.
Mulyani, salah satu penjual kurma mengatakan, memang sejak dulu, setiap bulan Ramadhan area Kauman dan Johar menjadi pusatnya penjualan kurma. Apalagi di sekitar sini banyak pemukiman warga keturunan Arab dan Gujarat. Selain banyak pondok pesantren juga.
"Banyak mas. Di depan Pasar Johar itu ada sepuluhan pedagang. Lalu di Jalan Kauman itu selatan masjid tu juga ada. Kalau saya dulu menempati depan masjid, tapi kan sekarang sudah dipindah ke alun-alun baru yang sudah jadi. Ada beberapa pedagang yang berjualan kurma yang jualan di sini," kata Mulyani.
Ia menambahkan, kurma yang paling laris adalah yang harganya Rp60 ribu per kilogram. Bentuknya bulat dan kering, tapi bagian dalamnya manis dan legit.
"Ini yang paling laris, meski paling murah tapi rasanya tetap enak. Yang lain ada yang seratus ribu rupiah per kilonya. Bentuknya panjang dan agak berkerut. Ini lebih mengkal buahnya dan manis," ungkapnya.
Selain kurma yang dijajakan terbuka, ada juga kurma kemasan bermerek. Harganya lebih mahal, antara Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per kemasan isi 250 gram. Kalau sekilo berarti antara Rp120 ribu hingga Rp160 ribu.
Dalam sehari, lanjutnya, pedagang bisa menjual sepuluh kilogram lebih. Tapi kebanyakan pembeli membeli seperempatan atau setengah kiloan.
"Lumayan, walau banyak yang ngecer tapi kalau yang beli banyak kan juga hasilnya banyak. Tahun ini sepertinya naik ya mas dibanding tahun lalu. Ini bisa dilihat pada penjualan di awal puasa yang lumayan bagus," jelas Mulyani.
Ia menambahkan, pembeli paling banyak adalah untuk dikonsumsi dan dibuat takjil buka puasa di masjid dan lain-lain. Ada juga yang memborong untuk dibuat makanan seperti kue kering dan lain-lain.
"Iya betul. Kebetulan saya mau beli ke sini karena gampang ya tempatnya, harganya juga miring dibanding tempat lain, apalagi kalau beli grosir, bisa lebih murah lagi," kata Uki, pembeli kurma yang akan dipakai untuk acara buka puasa bersama. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)